Rabu, 25 April 2012

SKRIPSI : Analisis Strategi Pengembangan Organisasi


ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DI KELURAHAN BATU SEMBILAN KECAMATAN 
TANJUNGPINANG TIMUR


Oleh :

JONI SANDRA 
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang


Latar Belakang
Keberadaan suatu organisasi tidak lepas dari adanya suatu  ide atau  gagasan dari seseorang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sama. Dalam realita sosial pola kehidupan masyarakat senantiasa dilingkupi oleh bentuk interaksi yang beranekaragam sesuai dengan situasi, kondisi, budaya, keyakinan dan adat istiadat dimana masyarakat itu berada. Pola interaksi sosial yang terjadi antar individu kemudian menjadi suatu kelompok dalam masyarakat akan melahirkan suatu organisasi sosial yang disepakati bersama. Dimana sebuah organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam menjalankan organisasi perlu adanya kesepakatan antara pimpinan dan bawahan sehingga melahirkan strategi-strategi untuk menjalankan sebuah organisasi.   
Bisa dipahami bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang seharusnya kita kerjakan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang terjadi. Strategi dapat berada dan berlaku pada semua jenis organisasi dalam melakukan program kerja dalam sebuah organisasi. Pada hakikatnya strategi adalah cara berpikir manusia secara sistematis. Untuk dapat bertahan organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi.
Pengembangan Organisasi dikatakan sebagai instrumen ilmiah dalam meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi karena Pengembangan Organisasi mengandung unsur-unsur: terencana, mencakup seluruh organisasi, berdampak jangka panjang, melibatkan manajemen puncak dan menggunakan berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan keprilakuan (Siagian, 2004:3).
Dapat dipahami bahwa Pengembangan organisasi merupakan suatu proses penilaian sendiri dan perubahan berencana atas dasar sistem nilai tertentu yang mencakup strategi tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan suatu sistem organisasi secara keseluruhan.
Organisasi LPM dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang penataan Lembaga Kemasyarakatan yang sifatnya masih pengaturan secara umum. Termasuk LPM Kelurahan Batu Sembilan berdasarkan Permendagri tersebut dan belum ada Peraturan Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang yang mengatur LPM secara khusus untuk menjabarkan diundangkannya Permendagri tersebut agar mudah dipahami. Dibentuknya organisasi LPM perlu mendapatkan perhatian dan pengaturan secara khusus sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing yang berorientasi pada proses pengembangan organisasi agar terwujudnya efektifitas dan kesehatan organisasi yang kemudian berjalan dinamis dan produktif.
Berdasarkan Permendagri No. 5 tahun 2007 tentang penataan Lembaga Kemasyarakatan dalam Bab.I pasal 1 ayat 13 menjelaskan bahwa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat untuk selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.  Dalam Bab IV Pasal 8 menjelaskan bahwa LPM mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Dalam Pasal 9 dijelaskan LPM Kelurahan atau sebutan nama lain dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi yaitu:
  1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
  2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
  4. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
  5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat; dan
  6. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.

Berdasarkan hasil penelitian Pradana (2009:75) dengan judul penelitian Efektivitas Organisasi LPM di Kelurahan Kampung Bulang menyimpulkan bahwa secara organisatoris LPM Kelurahan Kampung Bulang belum efektif dilihat dari aspek rangkap jabatan organisasi, menjalankan tugas pokok dan fungsinya, proses perencanaan, hubungan kerjasama dan belum adanya dinamika organisasi.
Untuk itu dalam upaya menjadikan LPM Kelurahan Batu Sembilan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya hingga berjalan dinamis dan produktif sebagai mitra kerja Pemerintah Kelurahan peneliti tertarik melakukan penelitian Pengembangan Organisasi LPM di Kelurahan Batu Sembilan Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Dasar dilakukan penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan yang ada pada Organisasi LPM Kelurahan Batu Sembilan yaitu: Pertama, LPM dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 dan belum adanya Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang yang mengatur LPM secara khusus. Kedua, belum terjadinya regenerasi kepengurusan LPM secara integral dan dinamis sejak pergantian Pemerintahan Desa ke Pemerintahan Kelurahan, karena mayoritas kepengurusan LPM Kelurahan Batu Sembilan berasal dari kepengurusan LKMD yang kemudian berubah nama menjadi BPD. Ketiga, Secara nasional Organisasi LPM terdapat disetiap Kelurahan dan dilihat secara komprehensif Organisasi LPM bersifat homogen, karena memiliki sifat-sifat yang relatif sama antar satu sama lainnya.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka menurut hemat penulis perlu dilakukan upaya Pengembangan Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Tanjungpinang khususnya di Kelurahan Batu Sembilan Kecamatan Tanjungpinang Timur yang berorientasi pada efektifitas dan kesehatan organisasi. Untuk itu agar keberadaan LPM ini berjalan sesuai dengan harapan dan kenyataan awal dibentuknya LPM, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan Strategi Pengembangan Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Batu Sembilan Kecamatan Tanjungpinang Timur.


 Kerangka Teoritis
1)      Pengertian Strategi
Strategi menurut Miftahuddin (2005:68) adalah pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, mengapa organisasi harus mengerjakan hal itu.
Strategi menurut Hax dan Majluf (dalam Salusu, 2008:100) yaitu:
a.       suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral;
b.      menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi sumber daya;
c.       menyeleksi bidang yang akan digeluti organisasi;
d.      mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi dan kekuatan serta kelemahannya;
e.       melibatkan semua tingkat hirarki dari organisasi.

Menurut Triton (2007:17) Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.
Sependapat dengan beberapa pendapat tersebut Wahyudi (1996:17) menjelaskan bahwa strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan organisasi dengan memenuhi sifat-sifat dari suatu strategi yaitu:
a)      Menyatu (unified) yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi;
b)      Menyeluruh (comprehensive) yaitu mencakup seluruh aspek dalam organisasi;
c)      Integral (integrated) yaitu seluruh strategi akan cocok/sesuai dari seluruh tingkatan (corporate, business and functional).

Berdasarkan beberapa definisi para ahli tentang strategi tersebut bisa dikatakan bahwa hakikatnya strategi adalah cara berpikir manusia secara sistematis dan komprehensif yang berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi.
2)      Pengertian Pengembangan Organisasi
Menurut Wursanto (2003:319) Pengembangan Organisasi (organization development) merupakan usaha yang dilakukan secara berencana, terus-menerus meliputi organisasi keseluruhan untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan asas-asas dan praktek yang dikenal dalam kegiatan organisasi.
Menurut Beckhart Pengembangan Organisasi adalah suatu usaha berencana mencakup organisasi secara keseluruhan dan dikelola dari atas, untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui pendekatan berencana terhadap proses yang terjadi dalam organisasi dengan mempergunakan pengetahuan ilmu perilaku (dalam Indrawijaya, 1983:38).
Pengembangan Organisasi menurut French (dalam Indrawijaya, 1983:39) merupakan suatu usaha jangka panjang untuk meningkatkan kecakapan suatu organisasi dalam memecahkan persoalan dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada lingkungannya melalui bantuan dari konsultan (agen pembaharu) baik yang berasal dari luar/dalam.  
Menurut Beach (dalam moekijat, 2005:1-2) bahwa Organization Development is a complex educational strategy designed to increase organizational effectiveness and health through planned intervention by a consultant using theory and techniques of applied behavioral science. (Pengembangan Organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang komplek direncanakan untuk meningkatkan keefektifan dan kesehatan organisasi melalui campur tangan yang direncanakan oleh seorang konsultan dengan menggunakan teori dan teknik-teknik ilmu perilaku terapan).
Lebih lanjut menurut Terry (dalam moekijat, 2005:4) mengatakan organizational includes efforts to improve result by getting the best from employees, individually and as members of working groups. (Pengembangan Organisasi mencakup usaha-usaha untuk meningkatkan hasil dengan memperoleh yang paling baik dari pegawai, baik secara individual maupun sebagai anggota kelompok kerja). 
Menurut Bennis (dalam Sutarto, 2002:416) Pengembangan Organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan, suatu strategi pendidikan yang kompleks yang diharapkan untuk merubah kepercayaan, sikap, nilai dan susunan organisasi, sehingga organisasi dapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan teknologi, pasar dan tantangan yang baru serta perputaran yang cepat dari perubahan itu sendiri.
Menurut Siagian (2004:3) Pengembangan Organisasi dikatakan sebagai instrumen ilmiah dalam meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi karena Pengembangan Organisasi mengandung unsur-unsur: terencana, mencakup seluruh organisasi, berdampak jangka panjang, melibatkan manajemen puncak dan menggunakan berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan keprilakuan. Upaya Pengembangan Organisasi merupakan pendekatan yang terprogram dan sistematik dalam mewujudkan perubahan, sasaran utamanya adalah :
  1. Peningkatan efektivitas organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka;
  2. Mengembangkan potensi yang mungkin masih terpendam dalam diri para anggota organisasi menjadi kemampuan operasional yang nyata;
  3. Intervensi keprilakuan dilaksanakan melalui kerja sama antara manajemen dengan para anggota organisasi untuk menemukan cara-cara yang lebih baik demi tercapainya tujuan individu dalam organisasi dan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.  

Pengembangan Organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efektifitas dan  kesehatan. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis, fleksibilitas dan adaptabilitas.
Kesehatan Organisasi (Siagian, 1989:229-230) bisa dilihat tingginya mortalitas organisasi maka setiap organisasi mutlak memelihara kesehatan organisasionalnya yakni dengan : tingginya tingkat Adaptabilitas Organisasi yaitu cara berpikir dan cara bertindak yang kaku perlu dihindari sehingga apabila keadaan menuntut diadakannya penyesuaian-penyesuaian tertentu atau kemampuan melihat situasi dan kondisi yang tetap berpegang pada prinsip organisasi tersebut. Fleksibilitas Organisasi yaitu keluwesan dalam menghadapi masalah dan dalam memegang prinsip hidup, hal ini menentukan keberhasilan dalam mengendalikan jalannya roda organisasi. Dinamisme organisasi yaitu terlihat dalam vitalitas dan gairah hidup disertai optimis yang wajar dan antusias dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang pada gilirannya tercermin dalam produktivitas kerja yang tinggi serta kerukunan organisasional yang ditandai oleh suasana kerjasama yang intim dan iklim kerja yang sehat.
Siagian (2004:4) menjelaskan Pengembangan Organisasi yang tepat adalah upaya yang menjadikan seluruh organisasi sebagai sasaran artinya Pengembangan Organisasi bukan pendekatan mikro terhadap perubahan. Salah satu sasaran penting dari Pengembangan Organisasi adalah peningkatan semangat kerja dan penumbuhan perilaku yang positif diperlukan parameter yang tepat mengukur efektivitas dan kesehatan organisasi. Dengan kata lain ciri-ciri Pengembangan Organisasi (PO) yang efektif adalah :
  1. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat tentang wilayah permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
  2. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang terjadi artinya keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi merupakan suatu keharusan mutlak.
  3. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi terlepas dari tipe dan struktur organisasi yang diberlakukan dan digunakan.
  4. PO mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektivitas organisasi, pengembangan potensi manusia harus menjadi bagian yang penting.
  5. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya interrelasi, interaksi, interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral dari suatu sistem yang utuh.
  6. PO menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.    

Menurut Dessler (dalam Moekijat, 1993:11-12) menyatakan ciri-ciri umum Pengembangan Organisasi sebagai berikut :
1)      Pengembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan untuk menimbulkan perubahan organisasi yang telah direncanakan.
2)      Perubahan-perubahan organisasi yang dituntut merupakan hasil dari suatu keadaan darurat atau masalah luar.
3)      Pengembangan organisasi hamper selalu bertumpu pada suatu teknik yang mengandung pengalaman yang sebenarnya.
4)      Program-program pengembangan organisasi menggunakan perantara-perantara perubahan yang hampir selalu merupakan konsultan dari luar. Mereka menghendaki pemecahan pertentangan yang lebih baik, pengertian yang lebih mendalam dan kepemimpinan yang lebih peka.

Disamping itu Nigro dan Nigro menyatakan bahwa Pengembangan Organisasi bertujuan menciptakan kemampuan organisasi untuk memecahkan masalah-masalah secara terus-menerus (dalam moekijat, 2005:14).
Menurut Yuill dan Steinhoff (dalam moekijat, 2005:17) tujuan pengembangan organisasi untuk menciptakan suasana kepercayaan, komunikasi dan keterbukaan.
Beberapa definisi ahli tersebut memberikan penekanan pada suatu strategi sebagai usaha untuk melakukan perubahan pada organisasi yang memberikan perhatian pada subsistem budaya sebagai sasaran terakhir dari usaha perubahan dan penekanan akan pentingnya pendidikan dan latihan bagi suatu usaha pengembangan organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat dipahami bahwa Pengembangan Organisasi adalah suatu upaya perubahan berencana yang sistematis dan berlaku secara terus-menerus untuk memecahkan permasalahan dalam organisasi yang berorientasi pada efektifitas dan kesehatan organisasi.
3.  Pengertian Organisasi
Organisasi Menurut Millet (dalam Sutarto, 2002:25) adalah kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan untuk pencapaian maksud bersama artinya suatu sistem mengenai penugasan pekerjaan diantara kelompok-kelompok orang yang mengkhususkan diri dalam tahap-tahap khusus dari suatu tugas bersama.
Menurut Schein (dalam Sutarto, 2002:35) Organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui pembagian kerja dan fungsi melalui jenjang wewenang dan tanggungjawab.  
4.      Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007 tentang penataan Lembaga Kemasyarakatan pasal 1 ayat (13) menjelaskan bahwa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra kerja Pemerintah Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan. Dalam Bab IV Pasal 7 Tentang Jenis Lembaga Kemasyarakatan lainnya dijelaskan bahwa Jenis Lembaga Kemasyarakatan terdiri dari:
a.       Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LPMD/LPMK) atau sebutan nama lain;
b.      Lembaga Adat;
c.       TimPenggerak PKK Desa/Kelurahan;
d.      RT/RW;
e.       Karang Taruna; dan
f.       Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Permendagri Nomor 5 tahun 2007 pasal 8 menjelaskan bahwa LPM mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. Selanjutnya dalam pasal 9 dijelaskan LPM dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
  2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
  4. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
  5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat; dan
  6. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.
Dijelaskan dalam Bab VI pasal 22 tentang hubungan kerja LPM dengan Pemerintah Kelurahan yaitu:
1.      Hubungan kerja LPM dengan kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
2.      Hubungan kerja LPM dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Kelurahan bersifat koordinatif dan konsultatif.
3.      Hubungan kerja LPM dengan pihak ketiga di kelurahan bersifat kemitraan. 



DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU
Arikunto,Suharsimi.1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan & Praktek. Jakarta:Rineka Cipta

Bungin,HM.Burhan.2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Edward,Sallis.2006. Total Quality Management in Education. Jogyakarta: IRCiSoD

Esman,Milton.J.1986.Unsur-Unsur dari Pembangunan.Jakarta:Lembaga UI-Press

Miftahuddin.2005. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Moekijat.1993. Pengembangan Organisasi.Bandung: Remaja Rosdakarya

.2005. Pengembangan Organisasi.Bandung: Mandar Maju

Moleong,Lexy J.2001.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:Remaja Rosdakarya

Nawawi,Hadari.1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press

Nazeni,Iman.2000.Mekanisme Kerja Sistemik dalam Manajemen. Jakarta: STIA LAN Presss

Nazir,Moh.1998. Metode Penelitian . Jakarta: Ghalia Indonesia

Robbins,SP and Mary Coulter.2004. Management Edisi Bahasa Indonesia (edisi Ketujuh). Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia

Salusu,J.2008. Pengambilan keputusan strategik untuk organisasi publik dan organisasi nonprofit. Jakarta: PT Gramedia

Siagian,SP.1989.Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi (cet.6). Jakarta: Gunung Agung

.1995. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara

.2004.Teori Pengembangan Organisasi (cet.5).Jakarta:Bumi Aksara

.2008. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara

Singarimbun,Masri dan Sofyan Effendy.1982. Metodelogi Penelitian.Jakarta: LP3ES

Soekarton.1992.Dasar-dasar Organisasi.Yogyakarta: UGM Press

Sugiyono.2001. Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta 

.2009. Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfabeta 

Sutarto.2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press


Tjokroaminoto,Bintoro.1999. Administrasi Pembangunan.Jakarta: LAN

Triton PB.2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Tugu Publisher

Wahyudi,Agustinus.S.1996. Manajemen Strategik, Pengantar Proses berpikir strategik. Jakarta: Binarupa Aksara


DOKUMEN

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan

Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 10 tahun 2009 tentang Program Percepatan Pembangunan Desa Kelurahan Di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2009

Materi pelatihan penguatan kapasitas LPM oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2009


INTERNET

(download tanggal 20 januari 2009)

(download tanggal 20 januari 2009)

(download tanggal 20 januari 2009)

(download tanggal  20 januari 2009)

(download tanggal 20 januari 2009)

(download tanggal 20 januari 2009)

(download tanggal 28 januari 2009)

(download tanggal 28 januari 2009)

(download tanggal 28 januari 2009)

(download tanggal 12 April 2009)

(download tanggal 12 April 2009)

(download tanggal 12 April 2009)

www.isai.or.id/?q=tentang-isai-pengembangan-organisasi-10kpusdiklatdepdiknas.net/index.phpoption=com_content&task=view&id=47&Itemid=32-45k 
(download tanggal 20 April 2009)

(download tanggal 20 April 2009)

(download tanggal 20 April 2009)

(download tanggal 20 April 2009)

http://www.uksw.edu/archives/docs/pskti/2008-02-21_-_Prosiding_diskusi_ intellectual_ capital_dan_pembangunan.pdf 
(download tanggal 20 April 2009)

skripsi consultant jonkepri@ymail.com

Tidak ada komentar: