Rabu, 03 Agustus 2011

KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,
Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masingmasing.
Demikian pula dengan puasa yang telah diwajibkan
oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
ى هد ال ن م
ات ن ي بو اس لن ى ل هد ن آ قر ال يه ف # ل ز أن ذي ل* ا # ان ض م ر ر ه ش
[ [البقرة/ 185
ه صم ي ل# ف ر ه م الش ك ن م د ه ش ن م# ف ان #ق فر وال
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa
diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah… (QS.
Al-Baqarah : 185)

Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan puasa :
1. Amal mulia yang pahalanya akan dibalas langsung
dari Allah SWT
Jika amal-amal lain telah disebutkan pahalanya oleh Allah
SWT, ternyata pahala puasa akan langsung diberikan Allah
SWT tanpa diberitakan terlebih dahulu berapa batasan
pahalanya. Ibarat seseorang yang bekerja dan telah
disebutkan gajinya sekian dan sekian, maka kita bisa
memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. Tetapi saat
owner perusahaan atau bos kita mengatakan "bekerjalah dan

saya langsung yang akan memberikan gajimu" bisa jadi hasil
yang kita dapatkan di luar dugaan kita, tergantung bagaimana
kualitas kerja kita.
Shadaqah misalnya, sudah disebutkan Allah SWT tentang
pahalanya :
بل ا ن س ع ب س ت ت نب # أ
ة ب ح ل#ث كم# ه* الل بيل ي س ف م له# ا و م# أ # قون ف ين ين لذ* ل ا #ث م
يم ل ع D ع اس و ه* الل و E اء يش ن م ل ف اع يض ه* الل و
بة ة ح #ئ م
ة# بل ن س I كل ي ف
[ [البقرة/ 261
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah
: 261)
Sedangkan untuk puasa ini, Allah SWT berfirman melalui
hadits qudsi :
ه ى ب ز أج# ا أن# لى ، و ه ن إ# ، ف ام ي الص * ل ه إ # ل م آد ن ل اب م ل ع R ك ه * الل # ال #ق
Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam untuknya kecuali
puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)

Tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya,
memelihara keikhlasan dalam menjalankannya dan karenanya
kita akan mendapatkan perhitungan langsung dari Allah SWT
yang boleh jadi jauh lebih hebat dari pada apa yang kita
duga?
2. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah
daripada minyak misik
Meskipun manusia tidak menyukai bau mulut orang yang
berpuasa karena tidak sedap, tetapi di sisi Allah SWT itu
lebih baik dan lebih harum dari pada minyak misik. Nabi
SAW bersabda :
يح ر ن ى م # ال تع ه* الل د ن ع ب ي ط# أ م ائ الص م# ف لوف خ # ل ه د بي ى س ف ى ن لذ* وا
ك س م ال
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,
sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq 'Alaih)
Tidakkah kita mau berbangga di hadapan Allah SWT dengan
mulut yang berbau harum? Yang dengannya kita dikenali
sebagai hamba-Nya yang berpuasa dan memiliki keutamaan
saat banyak orang pada hari kiamat dicekam dengan
ketakutan dan kekhawatiran.

3. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan
Rasulullah SAW bersabda :
ه م و ص ب ح ر# ف ه ب ر ى ق# ذا ل # إ ، و ح ر# ف ر# ط أف# ذا # ا إ هم ح ر ف ي ان ت ح ر# ف م ائ للص
Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika
berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika bertemu
Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)
Itulah dua kegembiraan. Saat berbuka, rasa lapar dan haus
yang ditahan selama seharian hilang seketika. Bahkan, saatsaat
yang paling nikmat adalah pada tegukan pertama saat
kita berbuka. Rasa panas karena dehidrasi juga terobati saat
berbuka. Kenikmatan ini tidak pernah dirasakan oleh orang
yang tidak berpuasa.
Demikian juga kegembiraan ketika bertemu Allah di akhirat
nanti. Segala ketakutan dan kekhawatiran sirna sebagaimana
sirnanya rasa haus dan lapar saat berbuka. Segala kesusahan
dan penderitaan saat hidup di dunia akan hilang sebagaimana
hilangnya kepenatan dan rasa panas saat berbuka.

4. Memasukkan pelakunya ke dalam surga
Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan
bertanya tentang amal yang bisa memasukkannya ke surga.
Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits
berikut ini:

ت ل ق# -صلى ال عليه وسلم- ف ه* الل # ول س ر ت ي أت# # ال # ق #ة ام أم ى أب# ن ع
.« ه# ل # ل د ع # ل ه ن إ# ف م و الص ب ك ي#ل ع » # ال # ة. ق ن لج ى ا لن خ يد
ل م ع ى ب ن مر
« ام ي بالص ك ي#ل ع » # ال #ق# ف #ة ي ثان * ه ال ت ي أت# ثم
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah
SAW, maka saya berkata: "Perintahkan kepada saya dengan
sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!"
Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya
tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk
kedua kalinya, maka Beliau berkata: "Berpuasalah" (HR.
Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
Tidakkah kita ingin dimasukkan Allah ke surga yang
kenikmatannya sangat luar biasa hingga membuat setiap
orang yang mengetahuinya akan memiliki kecintaan pada
surga?

5. Puasa sehari di jalan Allah menjauhkan pelakunya
dari neraka sejauh tujuh puluh musim
Diantara keutamaan puasa adalah menjauhkan pelakunya dari
neraka. Satu hari puasa setara dengan penambahan jarak
sejauh tujuh puluh musim dari neraka.
ه ه ج و م و ي ال ك ل# بذ ه* الل د اع ب * إل ه* الل يل ب ى س ا ف م و ي وم ص ي
د ب ع ن ا م م
اj يف ر خ ي ع ب س نار ال ن ع

Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah
kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api
neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu
Dawud)
Tidakkah kita ingin dijauhkan dari neraka yang
kedahsyatannya sangat luar biasa hingga membuat setiap
orang yang mengetahuinya akan takut pada siksa neraka?
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Demikianlah 5 keutamaan puasa. Semoga dengan mengetahui
keutamaan-keutamaan puasa tersebut kita semakin semangat
berpuasa dan senantiasa ikhlas dalam menjalankannya.
Jangan sampai kita yang telah mendapat ilmu kemudian
terhalang dari mengamalkannya, maka ilmu kita menjadi
tidak manfaat. Karenanya marilah kita berdoa sebagaimana
yang diajarkan Rasulullah SAW :
ل
س ف ن ن م و ع ش يخ # ل
ب ل# ق ن م ع و #ف ن ي # ل
م ل ع ن م بك عوذ أ# نى إ هم * الل
ا له# اب ج ت يس # ل
ة و ع د ن م ع و ب تش
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu
yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari
hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa
yang tidak dikabulkan. (HR. Muslim)
Wallaahu a'lam bish shawab

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/10703882/CR03-Sunnah-sunnahRamadhan.pdf.html

PERINTAH PUASA

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan
berharap untuk segera mendapatkan kepastian
kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat dekat yang
lama tidak berjumpa, atau calon besan kita. Kita tentu
menunggunya dan menyiapkan penyambutan yang istimewa
pula. Demikian juga, ketika Ramadhan sudah menjadi tamu
istimewa kita. Kita berharap segera menemuinya. Dan,
alhamdulillah, mulai malam ini adalah hari-hari yang kita
tunggu bersama.
Puasa Umat Terdahulu
Satu amalan khusus pada Ramadhan yang tidak dijumpai
pada bulan-bulan lainnya adalah puasa Ramadhan.
Karenanya Ramadhan juga disebut sebagai Syahrush Shiyam.
Kaum muslimin rahimakumullah…
Ternyata perintah puasa tidak hanya ada untuk umat Islam.
Jauh sebelum Rasulullah menerima wahyu, umat-umat
terdahulu juga mendapatkan perintah yang sama. Inilah yang
kita dapati dalam Al-Qur'an :
ن م ين لذ ى ا ل ع ب كت ا م ك يام م الص ك ي ل ع ب كت نوا م آ ذين ل ا ا يه" أ يا
[ [البقرة/ 183
قون ت' ت كم ل ع ل كم ل ب ق

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)

Nabi Adam as. setelah diturunkan dari surga bertaubat kepada
Allah swt dan berpuasa selama tiga hari setiap bulan. Itulah
yang kemudian dikenal dengan puasa ayyamul bidh yang
sunah untuk dikerjakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15
hijriyah setiap bulan. Nabi Daud as juga melaksanakan puasa.
Puasanya bahkan lebih berat lagi; yakni satu hari puasa dan
satu hari berbuka. Inilah yang kemudian kita kenal dengan
puasa Daud, sunnah hukumnya bagi umat Muhammad.
Dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Imam Al-Qurthubi
menyebutkan bahwa Allah telah mewajibkan puasa kepada
Yahudi selama 40 hari, sedangkan kepada umat nabi Isa
selama 50 hari.
Hukum Puasa Ramadhan
Ikhwani wa akhwati fillah…
Saat mengetengahkan pembahasan tentang puasa dalam Fiqih
Sunnah, Sayyid Sabiq membukanya dengan menerangkan
definisi puasa. Yang secara umum berarti menahan.
"Sedangkan maksud menurut istilah" kata beliau "Puasa
adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa,
sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai
niat".
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan Al-Qur'an,
Sunnah, dan Ijma'. Ia mulai diwajibkan pada hari Senin
tanggal 1 Sya'ban tahun kedua hijriah.

Dalil Al-Qur'an mengenai wajibnya puasa Ramadhan adalah
firman Allah SWT :
ن م ين لذ ى ا ل ع ب كت ا م ك يام م الص ك ي ل ع ب كت نوا م آ ذين ل ا ا يه" أ يا
[ [البقرة/ 183
قون ت' ت كم ل ع ل كم ل ب ق
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
ى هد . ال ن م / ات ن ي بو اس ' لن ى ل 4 هد ن آ قر . ال يه ف ل ز أن ذي ل ا ان ض م ر ر ه ش
[ [البقرة/ 185 ه صم ي.ل ف ر ه' م الش ك ن م د ه ش ن م ف ان ق فر . وال
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa
diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…" (QS.
Al-Baqarah : 185)
Adapun dalil dari Sunnah adalah sabda Rasulullah SAW :
بن السلم على خس شهادة أن ل إله إل ال وأن ممدا رسول ال
وإقام الصلة وإيتاء الزكاة والج وصوم رمضان
Islam dibangun di atas lima perkara : bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa
Ramadhan (HR. Bukhari Muslim)
Respon Mukmin terhadap Perintah Allah
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Setelah mengetahui suatu perintah dari Allah SWT,
khususnya kewajiban puasa Ramadhan, bagaimanakan
respon kita sebagai orang mukmin?
Jika orang Yahudi dan Nasrani telah mengubah waktu puasa
sesuai keinginan mereka, sehingga saat puasa bertepatan
dengan musim panas mereka menundanya hingga datang
musim bunga. Dan Allah kemudian mengabadikan sindiran
atas mereka dalam firman-Nya
ا 4 ام ه ع لون R يح روا ف ك ذين ال ه ل ب R يض ر. كف . ي ال ف Vة اد زي ء X ي نس' ا ال نم' إ
[التوبة/ ه الل م' ر ا ح لوا م R يح ه ف الل م' ر ا ح ة م ' د ئوا ع اط يو ل ا 4 ام ه ع مون ر يح و
[37
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah
menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir
dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya
pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang
lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang
Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa
yang diharamkan Allah… (QS. At-Taubah : 37)

Jika Yahudi dan Nasrani merespon perintah Allah dengan
pengkhianatan dan pendurhakaan, maka respon kaum
mukminin berbeda secara diametral dengan mereka.
Gambaran kaum mukminin adalah seperti firman Allah
SWT :
هم ل كون ي . ن ا أ 4 ر م ه أ ل سو ر ه و ى الل ض ا ق إذ /ة ن م مؤ لا و / ن م مؤ ل كان ا م و
[ [الحزاب/ 36 م ه ر م أ ن ة م ر ي خ. ال
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. (QS. Al-
Ahzab : 36)
Maka, marilah kita bersama menunaikan ibadah puasa
Ramadhan yang jatuh mulai besok pagi sebagai respon kita
terhadap perintah Allah SWT.

Keutamaan Ramadhan
Kaum muslimin yang berbahagia,
Ramadhan yang hadir sejak malam ini sampai satu bulan
penuh merupakan bulan istimewa yang memiliki berbagai
keutamaan.
Pertama, pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka dan
pintu-pintu neraka ditutup. Rasulullah SAW bersabda :

ح ت. يف ه ام صي كم ي ل ع ه الل ض تر . اف c ك بار م cر ه ش ان ض م ر ر ه ش كم اء ج د ق
يم جح . ب ال ا بو أ يه ق ف ل يغ و نة' ج. ال واب أب يه ف
Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah,
diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakam pintupintu
surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka (HR. Ahmad)
Kedua, terdapat lailatul qadar di dalamnya. Kelanjutan hadits
di atas berbunyi :
د ق ا ف ه ر ي خ م حر ن م / ر ه ش ف. أل ن م cر ي خ Vة ل ي ل يه ي ف اط ي' الش يه ل ف R تغ و
م حر
di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya
berarti ia telah benar-benar terhalang/terjauhkan (dari
kebaikan) (HR. Ahmad)
Ketiga, penghapus dosa dari Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya
الصلوات المس والمعة إل المعة ورمضان إل رمضان مكفرات
ما بينهن إذا اجتنب الكبائر
Shalat lima waktu, antara shalat Jum'at ke Shalat Jum'at dan
Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara kesuanya,

jika dijauhi dosa-dosa besar. (HR. Muslim)
Keempat, puasa Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala penghapus dosa yang telah lalu.
من صام رمضان إيانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap
perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu. (Muttafaq 'Alaih)
Mari Ikhlaskan Niat
Karenanya, wahai saudaraku kaum muslimin…
Mari kita ikhlaskan niat kita sejak malam ini. Kita bulatkan
tekad kita untuk berpuasa pada esok hari semata-mata karena
Allah SWT. Kita azzamkan diri kita untuk mengoptimalkan
Ramadhan ini sebaik-baiknya. Kita perlu untuk senantiasa
memeriksa hati kita, sehingga niat kita betul-betul karena
Allah, bukan karena yang lainnya.
[ [البينة/ 5 اء ف حن ين ه الد ل ي ص ل مخ ه دوا الل ب ع ي لا ل إ روا أم ا م و
Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus... (QS. Al-Bayyinah : 5)
Rasulullah juga mewanti-wanti umatnya agar tetap berada
dalam keikhlasan, karena tanpa keikhlasan, ibadah apapun
yang dilakukan seseorang tidak akan diterima Allah SWT.

ى إل ه ت ر ج ه ت كان ن م وى ، ف ا ن م / ئ ر م ا ل م' إن ، و ية' ن بال ل ا عم ا ال نم' إ
ا ني د ى ل ه إ ت ر ج ه ت ان ك ن م ، و ه سول ر و ه ى الل إل ته ر ج ه ف ه سول ر و ه الل
ه ي إل ر اج ا ه ى م إل ته ر ج ه ا ، ف جه ' و ز ت ة ي / أ ر ام و ا أ به ي يص
Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya dan
sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan. Maka
barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya itu untuk Allah dan Rasul-Nya, barangsiapa
yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau
karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
menuju apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Wallaahu a'lam bish shawab.

http://www.ziddu.com/download/10703883/CR01-PerintahPuasa.pdf.html

LAILATUL QADAR ... gejalanya ...

Bismillahirrahmanirrahiim
Tanda Lailatul Qadar :

Pertama, udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)

Kedua, malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

Keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim no. 1174)

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017)

Lalu kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun

(Lihat Fathul Baari, 6/306, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah)
.
Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, itu semua tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari no. 2021)



Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya lailatul qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan. (-idem-)


Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kamu sekalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah (keampunan).


Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. saat demi saatnya adalah saat-saat paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu dimakbulkan.


Bermohonlah kepada Allah Rabbmu, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca kitab-Nya. Celakalahorang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.



Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, eratkanlah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.


Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya kamu akan dikasihi manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu solatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih;


Dia menjawab kepada hamba Nya ketika mereka menyeru-Nya, Dia menyambut hamba Nya, ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan permintaan hamba Nya, ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Ramadhan adalah bulan agung. Kedatangannya perlu disambut dengan penuh kegembiraan dan penghormatan yang agung pula. Apalagi kedatangan Ramadhan cuma setahun sekali.


Keagungan Ramadhan diisyaratkan oleh sejumlah nash al-Quran maupun as-Sunnah, baik secara langsung maupun tak langsung; di antaranya saat Allah SWT menegaskan bahwa pada bulan Ramadhanlah al-Quran Mulia diturunkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 185). Karena itu, kaum Muslim menyebut Ramadhan sebagai ‘bulan al-Quran’ (syahr al-Qur’an); selain karena di bulan inilah kaum Muslim lebih banyak lagi membaca al-Quran dibandingkan dengan di bulan-bulan lain.


Selain itu, di bulan Ramadhan pula terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar (QS al-Qadar [97]: 1), yang banyak dirindukan oleh kaum Muslim. Karena itu, kaum Muslim pun menyebut Ramadhan sebagai ‘bulan keberkahan’ (syahr[un] mubarak); selain karena di bulan ini pula Allah SWT melimpahkan pahala yang berlipat ganda hingga ratusan kali lipat untuk setiap amal salih dibandingkan dengan di bulan-bulan lain.

Rasulullah saw. pun bersabda:


قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مَبَارَكٌ اِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهَ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ تُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَ تُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرُ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan. Allah telah mewajibkan kalian shaum di dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di bulan itu pula terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR an-Nasa’i dan al-Baihaqi).


Wahai manusia!

Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Iaitu memperbanyakan solat sunat ( diantaranya solat sunat Tarawih).

Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul 'Alamin. ( yaitu di hari kiamat nanti).

Wahai manusia!

Barangsiapa di antaramu memberi makanan untuk berbuka puasa kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ramadhan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang hamba sahaya, dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.


(Sahabat- sahabat bertanya, " Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah Menjawab Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya bersedekah dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya bersedekah dengan seteguk air.


Wahai manusia!

Barangsiapa menahan keburukkannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini ( seperti solat sunat tarawikh) , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.


Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Qur’an, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.


Wahai manusia!

Sesungguhnya pintu-pintu syurga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Syaitan-syaitan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Ali bin Abi Thalib r.a. berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ramadhan ini? " Jawab Baginda, “Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah."


Kalaulah umatku tahu akan kebaikan , peluang dan kesempatan di bulan Ramadhan , niscaya ummatku akan menginginkan ramadhan itu satu tahun . kerana kebaikannya di lipat gandakan, dosa diampunkan, doa di kabulkan, dan syurga merindukan orang yang sedang berpuasa.


Syurga merindukan kepada 4 golongan manusia, yaitu yang membaca Al- Quran, yang memberi makan kepada yang berpuasa, yang menjaga lisan dan yang berpuasa di bulan ramadhan.
Subhanallah, begitu mulianya bulan ramadhan.


Wallahu Ta’alaa ‘Alam Bis shawwab
@semoga bermanfa’at@

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=158121074263369&set=a.154455067963303.39672.124803064261837&type=1&theater