Rabu, 30 Desember 2009

Sambut Tahun Baru dengan Pencerahan

PDF Print E-mail
Oleh: Joni Sandra

PINANG, KEPRIterkini: Pemuda dan mahasiswa Tanjungpinang menjadikan akhir tahun 2009 sebagai momentum introspeksi dan motivasi. Berbagai kegiatan mulai dari dialog terbuka dengan masyarakat, hingga pencerahan spiritual akan dilaksanakan.

Himpunan Mahasiswa Pulau Bintan (HIMPAB) misalnya. Hari ini, Kamis (31/12) berencana melakukan bakti sosial dan dialog terbuka bersama masyarakat di Tanjungkeling, Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Lengkuas. Desa ini nantinya akan dijadikan desa binaan mahasiswa.

Ketua Umum HIMPAB, Darfiet kepada kepriterkini.com menjelasklan, ‘’Dengan kegiatan ini kita berupaya memberikan kontribusi konstruktif pembangunan mental kepada masyarakat. Nantinya, keluhan dan harapan masyarakat akan kita rekomendasikan kepada pemerintah. Tujuannya agar pemerintah tahu kondisi real masyarakat,’’ ujarnya.

Sejauh ini, penilaian HIMPAB, masih banyak masyarakat yang minim perhatian baik dari segi pembangunan maupun ekonomi dan pendidikan.

Lalu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan pada hari ini melakukan study ilmiah dengan tema motivasi pendidikan dan pemutaran film dokumenter pendidikan di Desa Pengujan, Kabupaten Bintan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Arsip dan Pustaka Kepri.

‘’Studi ilmiah ini merupakan motivasi pendidikan untuk kader PMII dan masyarakat, agar prospek kedepannya kita berpikir optimis mampu membangun daerah dengan prioritas pendidikan anak daerah di utamakan. Kita berharap kedepan jangan mau lagi menjadi penonton di negeri sendiri,’’ jelas Ketua PMII Heriyanto.

Tak hanya itu, malam nanti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tanjungpinang akan menggelar berbagai atraksi. Antaranya, pementasan seni budaya daerah, kolaborasi seni tradisonal dan modern, band anak jalanan, persembahan sulap, dan berbalas pantun. Ada vjuga  tausiyah akhir tahun yang disampaikan dari Lembaga Da’wah Pengurus Besar (PBNU) KH.Drs.Jawari Tantowi,MA.

Kaetua panitia acvara yang digelar KNPI, Rumono mengatakan, diadakannya kegiatan ini tak lain sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap fenomena generasi muda yang selalu euphoria akan hadirnya tahun baru masehi yang tidak jelas manfaatnya.

‘’Ke depannya kita berharap semua elemen masyarakat baik OKP, Ormas, dan kaum terpelajar berpikir optimis dan merupakan tanggungjawab kita bersama dalam mewujudkan harmonisasi dan soliditas pemuda menjadikan kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera dan berakhlaq mulia,’’ terang kader GP Ansor ini.***

Sambut Tahun Baru dengan Pencerahan

Sambut Tahun Baru dengan Pencerahan

PDF Print E-mail
Oleh: Joni Sandra

PINANG, KEPRIterkini: Pemuda dan mahasiswa Tanjungpinang menjadikan akhir tahun 2009 sebagai momentum introspeksi dan motivasi. Berbagai kegiatan mulai dari dialog terbuka dengan masyarakat, hingga pencerahan spiritual akan dilaksanakan.

Himpunan Mahasiswa Pulau Bintan (HIMPAB) misalnya. Hari ini, Kamis (31/12) berencana melakukan bakti sosial dan dialog terbuka bersama masyarakat di Tanjungkeling, Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Lengkuas. Desa ini nantinya akan dijadikan desa binaan mahasiswa.

Ketua Umum HIMPAB, Darfiet kepada kepriterkini.com menjelasklan, ‘’Dengan kegiatan ini kita berupaya memberikan kontribusi konstruktif pembangunan mental kepada masyarakat. Nantinya, keluhan dan harapan masyarakat akan kita rekomendasikan kepada pemerintah. Tujuannya agar pemerintah tahu kondisi real masyarakat,’’ ujarnya.

Sejauh ini, penilaian HIMPAB, masih banyak masyarakat yang minim perhatian baik dari segi pembangunan maupun ekonomi dan pendidikan.

Lalu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan pada hari ini melakukan study ilmiah dengan tema motivasi pendidikan dan pemutaran film dokumenter pendidikan di Desa Pengujan, Kabupaten Bintan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Arsip dan Pustaka Kepri.

‘’Studi ilmiah ini merupakan motivasi pendidikan untuk kader PMII dan masyarakat, agar prospek kedepannya kita berpikir optimis mampu membangun daerah dengan prioritas pendidikan anak daerah di utamakan. Kita berharap kedepan jangan mau lagi menjadi penonton di negeri sendiri,’’ jelas Ketua PMII Heriyanto.

Tak hanya itu, malam nanti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tanjungpinang akan menggelar berbagai atraksi. Antaranya, pementasan seni budaya daerah, kolaborasi seni tradisonal dan modern, band anak jalanan, persembahan sulap, dan berbalas pantun. Ada vjuga  tausiyah akhir tahun yang disampaikan dari Lembaga Da’wah Pengurus Besar (PBNU) KH.Drs.Jawari Tantowi,MA.

Kaetua panitia acvara yang digelar KNPI, Rumono mengatakan, diadakannya kegiatan ini tak lain sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap fenomena generasi muda yang selalu euphoria akan hadirnya tahun baru masehi yang tidak jelas manfaatnya.

‘’Ke depannya kita berharap semua elemen masyarakat baik OKP, Ormas, dan kaum terpelajar berpikir optimis dan merupakan tanggungjawab kita bersama dalam mewujudkan harmonisasi dan soliditas pemuda menjadikan kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera dan berakhlaq mulia,’’ terang kader GP Ansor ini.***

http://kepriterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=242:sambut-tahun-baru-dengan-pencerahan-&catid=40:tanjung-pinang&Itemid=55

Selasa, 29 Desember 2009

Kualitas Tabung Gas dan Raskin Dikeluhkan

Kualitas Tabung Gas dan Raskin Dikeluhkan

PDF Print E-mail
Oleh: Joni Sandra – kepriterkini.com

PINANG, KEPRIterkini:
Kompor dan tabung gas yang dibagikan ke warga Tanjungpinang, khususnya Kelurahan Sei Jang sejak Senin (21/12) hingga Rabu (23/12), masih belum digunakan sebagian penerimanya. Sebab, kualitas kompor dan tabung gas tersebut meragukan.

Mira, ibu rumah tangga di Perumahan Sei Jang, Selasa (29/12) kepada kepriterkini.com mengungkapkan hal itu. ‘’Saya masih belum menggunakan kompor dan tabung gas yang baru di ambil di rumah pak RT, karena saya takut bila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Banyak ibu-ibu yang lain juga enggan menggunakannya,’’ terang Mira.

Secara kualitas, menurut Mira, kompor dan tabung gas yang diberikan sangat standar. Bahkan, ada juga ibu-ibu penerima yang mendapati tabung gas yang sudah penyok. ‘’Memang ini pemberian, dan kita syukuri itu. Namun, kalau ternyata nanti pas dikapai bisa membahayakan, lebih baik jangan lah,’’ lanjutnya.

Menurut Mira, ketika dibagikan, dirinya bersama ibu-ibu di Perumahan Sei Jang diminta pak RT uang sebesar Rp10 ribu. ‘’Katanya untuk mengganti uang transportasi membawa kompor gas itu kerumahnya. Kami sempat kesal, kan ini gratis,’’ gerutu Mira.

Tak hanya itu, pembagian Raskin (beras miskin) kepada warga RT02 / RWVI Kelurahan Sei.Jang Perumnas juga seringkali terjadi masalah. Misalnya, RT membuat kebijakan yang dinilai merugikan warga dengan menjual beras kualitas rendah dan sangat tidak layak guna seharga Rp1500 per kilogram.

‘’Kami cuma berharap pemerintah memperhatikan kualitas beras miskin. Kalau kaulitasnya tetap seperti itu, warga berpikir dua kali untuk mengambilnya,’’ ujar Mira.

Lurah Sei Jang, Firsandi, S.Sos menanggapi keluhan warga ini mengatakan, pihaknya sudah melakukan semua sesuai prosedur. Untuk tabung gas, soal kaulitasnya jelek, kata Firsandi, itu bukan bagian kelurahan. Yang pasti, saat pembagian, ‘’Semua staf kelurahan saya turunkan untuk mengakomodir kebutuhan warga. Kami hanya bersifat melancarkan program pemerintah agar kebutuhan warga terpenuhi dan terakomodir dan tidak ada yang kecewa,’’ jelasnya. ***

ruang filsafat...heheheh

web ttg filsafat

A. Tokoh Filsafat Islam,
diantranya adalah :
1. Al Ghazali,
2. Al Farabi, dan
3. Ibn Sina

Abu Ishaq al-Kindi (185-260 H). Abu Nasr  al-Farabi adalah filosof pertama yang mengonsep filsafat Islam. 
yaikh Maqtul Suhrawardi.  Abu Ali Sina adalah salah satu filosof lain yang menggabungkan aliran filsafat  Paripatetik ini.
Ibnu
Bajah, Ibnu Thufail dan Ibnu Rusyd. Ibnu Bajah mengkonsentrasikan
ide-idenya untuk melawan tasawwuf. Ia menganggap tasawwuf sendiri
sebagai hijab dan penutup manusia dari kebenaran. Kebalikan dari cara
pandang urafa, Ibnu Bajah menganggap satu-satunya jalan untuk mengenal
adalah filsafat. Karena filsafat tidak dicampuri oleh segala macam
kelezatan fisik. Ia menambahkan bahwa kemungkinan inilah yang membuat
para filosof diasingkan oleh masyarakat yang bodoh.   
Setelah Ibnu Bajah, muncul Ibnu Thufail dengan kisah monumentalnya Hayyu bin Yaqzhan. Kisah itu membuatnya terkenal. Dalam cerita falsafinya itu ia berusaha untuk membuktikan bahwa manusia dengan akalnya dapat mengenal Allah. Kemampuan itu dapat diraih sekalipun tanpa bantuan wahyu dan Nabi. Cerita ini sangat mendapat perhatian Barat, sehingga mereka menerjemahkannya dalam berbagai bahasa. Semua peneliti mengetahui bahwa Daniel Defoe yang menciptakan tokoh Robinson Crusoe benar-benar dipengaruhi oleh ide Ibnu Thufail.
  


1. http://awaited12th.blogspot.com/2007/06/kecemerlangan-ibnu-rusyd-dalam-filsafat.html

2. http://awaited12th.blogspot.com/2007/06/ontologi-filsafat-wujud-dalam-wacana.html

3. http://awaited12th.blogspot.com/2007/06/tujuan-berfilsafat-bahan-kuliah.html

4. http://www.kepriterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=166:ismeth-tak-ke-kopenhagen&catid=50:tajuk-opini&Itemid=64


5. Filsafat Islam dewasa ini menjadi domain wacana dan tema diskusi yang kuat di kalangan pemikir (pemerhati filsafat) di Timur maupun di Barat. Setidaknya hal ini terjadi pada abad ke-19 hingga kini.
Sebut saja orang-orang seperti Adam Mez, Henry Corbin, Goldziher, Hitti, HAR. Gibb, atau Seyyed Hossein Nasr, Fazlur Rahman, Joel Kraemer, dan belakangan Oliver Leaman serta [...]
http://parapemikir.com/category/filsafat

6. http://www.pdf-search-engine.com/makalah-tokoh-filsafat-islam-pdf.html

7. http://www.mail-archive.com/tasawuf@server03.abangadek.com/msg00017.html

Senin, 28 Desember 2009

OKP Desak Musda KNPI Tanjungpinang

OKP Desak Musda KNPI Tanjungpinang

Oleh: Joni Sandra

PINANG, KEPRIterkini: Lambannya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Tanjungpinang membuat beberapa OKP gerah dan mempertanyakan komitmen, konsisten dan loyalitas kepengurusan DPD KNPI Tanjungpinang. Pasalnya, terhitung April 2009 lalu masa kepengurusan KNPI Tanjungpinang periode 2006-2009 telah habis.
Ketua Umum PMII Tanjungpinang – Bintan, Heriyanto kepada kepriterkini.com, Senin (28/12) mengatakan, Musda KNPI Kota Tanjungpinang jangan ditunda-tunda lagi dengan alasan apapun. ‘’Kami minta MPI (Majelis Pemuda Indonesia) bersikap tegas dan segera ambil alih Musda KNPI walaupun panitia sudah terbentuk tapi mereka tidak serius untuk melaksanakan Musda, karena kita ketahui bahwa KNPI harus menjadi organisasi kepemudaan yang independen dan dapat merangkul OKP-OKP yang ada, bukan mengedepankan interest group,’’ ujarnya.

Ketua Generasi Muda Sriwijaya Abdul Halim,S.Pd pun angkat bicara dan prihatin akan lambannya Musda KNPI Tanjungpinang. ‘’Terlaksana atau tidaknya Musda KNPI Tanjungpinang itu tergantung kawan-kawan OKP yang peduli dan peka terhadap kondisi riil kepemudaan di Tanjungpinang,’’ kata Halim.

Di tempat terpisah Ketua Umum HMI Tanjungpinang - Bintan, Ahmad NurAfendi menegaskan, KNPI harus kembali pada fungsinya sebagai laboratorium kader, bukan sebagai jembatan kepentingan pihak mana pun. ‘’Artinya kader-kader terbaik dari berbagai OKP yang berhimpun di KNPI harus dapat mengayomi dan sharring kegiatan antara OKP-OKP yang ada bukan nantinya justru malah KNPI mengambil peran-peran OKP,’’ terang NurAfendi

Baik Heriyanto, Abdul Halim dan Ahmad Nur Afendi sepakat, siapapun kelak terpilih menggantikan kepemimpinan di tubuh KNPI Kota Tanjungpinang, harus bisa memberdayakan potensi pemuda dan belajarlah dari pengalaman.

Panitia Musda DPD KNPI Tanjungpinang sudah berusaha di konfirmasi namun tidak mendapat respon hingga berita ini di tulis.***

http://kepriterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=196:okp-desak-musda-knpi-tanjungpinang&catid=40:tanjung-pinang&Itemid=55

Kenapa APBD Kepri Harus Pro Rakyat ?

Oleh Surya Makmur Nasution
Anggota DPRD Kepri dari Fraksi Partai Demokrat

 
 
Terminologi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pro rakyat  yang saya munculkan saat pembahasan Rancangan APBD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)  menjadi wacana dan perdebatan di masyarakat. Permasalahannya adalah apa ukuran atau para meter untuk menyatakan sebuah APBD disebut pro rakyat atau tidak pro rakyat. Tentu saja memang belum ada kriteria bakunya.

Sehingga dalam wacana tersebut, ada yang setuju menggunakan terminologi APBD pro rakyat, dan ada pula yang tidak setuju atau tidak mau tahu. Yang tidak setuju, berargumentasi, istilah tersebut tidak ditemukan dalam penyusunan anggaran. Yang setuju berpendapat,  sumber keuangan APBD berasal dari rakyat oleh karena itu pemanfaatan pengalokasian dan pendistribusiannya haruslah untuk kepentingan rakyat, pro-rakyat. Yang tidak mau tahu, argumentasinya, EGP, emang gue pikirin.

 Kenapa saya memunculkan istilah APBD pro rakyat, argumentasi pemikirannya sederhana saja. Dalam pandangan saya, penyusunan RAPBD bukanlah sekadar tugas dan fungsi budgeting (pemerintah daerah dan DPRD), secara rutinitas menjelang berakhirnya masa satu tahun anggaran. Bukan pula untuk melepaskan tanggungjawab konstitusional sebagai penyelenggara pemerintahan daerah, antara eksekutif dan legislatif.

 APBD hakekatnya adalah sebuah proses pertanggungjawaban atas pengelolaan dana/belanja publik oleh badan atau pejabat publik yang bersumber dari uang rakyat dan diperuntukkan kepada kepentingan kesejahteraan rakyat. Dengan kata lain, APBD adalah pengelolaan anggaran yang bersumber dari uang rakyat yang sebesar-besarnya pemanfaatannya diperuntukkan kepada kepentingan untuk mensejahterakan rakyat.

 Sebagai sebuah instrumen pengelolaan uang rakyat, APBD seyogiayanya menjamin berlangsungnya proses pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan kebijakan pendapatan daerah dan belanja daerah. Perspektif kebijakan dan pengelolaannya adalah untuk mewujudkan tercapainya pelayanan publik secara transparan, efisien, efektif dan akuntabel guna mensejahterakan masyarakat.

  Oleh karena itu, pengelolaan dan pengalokasian serta pendistribusian APBD harus mencerminkan kepentingan rakyat (pro rakyat), bukan kepentingan penguasa/pejabat (incumbent), korporasi atau pasar.
 
                      ***

Insya Allah, jika tak ada perubahan, RAPBD Provinsi Kepri Tahun 2010, Rabu, 23 Desember 2009, akan disahkan dalam Sidang Paripurna DPRD Kepri di Tanjungpinang. Jumlah anggaran yang akan disahkan sebesar Rp. 1.830.000.000.000 (Rp530.362.779.945 (28,98 persen) belanja tidak langsung, dan Rp. 1.299.637.220.055 (71,02 persen) belanja langsung.
Membaca dan menelaah nota keuangan RAPBD KEPRI Tahun 2010 dengan waktu relativ singkat, tentu saja waktunya kurang memadai dan punya keterbatasan. Namun demikian, membiarkan proses pengesahan APBD tanpa memberi catatan atau masukan dan kritikan tentu tidaklah elok di mata rakyat.

 Anggota DPRD sebagai representasi wakil rakyat yang dipilih rakyat berdasarkan suara terbanyak hendaknya dapat menjadi motor penggerak tumbuh dan berkembangnya kehidupan demokrasi secara sehat dan indah di mata masyarakat ditandai adanya check and balances, keseimbangan dalam pengambilan kebijakan pada ruang publik oleh pejabat publik.

 Atas dasar itulah, pembahasan APBD berada di ranah publik karena bersumber dari uang publik. Dengan kata lain, partisipasi rakyat dalam pembahasannya sangat dibutuhkan agar apa yang menjadi aspirasi dan kepentingan masyarakat dapat terserap dan terpenuhi dalam pengalokasian dan pendistribusian APBD.

 Semua Anggota DPRD secara konstitusional punya tanggungjawab moral kepada rakyat untuk menjelaskan, mengawal, mengontrol/mengawasi jalannya pemerintahan daerah yang menggunakan uang APBD. Hak konstitusional untuk menjalankan tugas dan fungsi (legislasi, budgeting dan pengawasan) berlaku di dalam dan di luar gedung DPRD sehingga dijamin kebebasannya secara konstitusional.

Jika ada perbedaan pendapat, justru di sanalah letak keindahan demokrasi sebagai “rumah” tempat bertemunya keragaman pendapat atau pandangan, bukan malah dipertentangkan atau dianggap sebagai penghambat kepentingan. Akan tetapi, harus dicari titik-titik persamaannya untuk dijadikan sebagai titik temu atas perbedaan pandangan tersebut.

 Patut dicermati dengan saksama, serius dan mendalam, bahwa krisis ekonomi global yang melanda dunia tahun 2008 akibat krisis keuangan di Amerika Serikat berdampak negatif terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi akan menurun akibat banyaknya perusahaan yang tutup dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Situasi ini berdampak bertambahnya pengangguran, lapangan kerja sulit, jumlah warga miskin pun bertambah.

 Dampak krisis tersebut juga mempengaruhi perekonomian di provinsi Bumi Segantang lada ini. Sebagaimana disebutkan perekonomian Kepri sebesar 65 persen ditopang oleh sector industry, perdagangan dan jasa yang berorientasi ekspor. Bila negara tujuan ekspor mengalami goncangan ekonomi tentu akan mempengaruhi perekonomian di Kepri.

  Lihat saja efektifitas produk politik Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan karimun, yang begitu mengharapkan investasi asing berjalan stagnan alias jalan ditempat. Bahkan, perlakuan FTZ yang masih menyisakan persoalan, utamanya, arus kelancaran keluar dan masuknya barang yang harus menggunakan master list, bukan negative list, member kontribusi negative atas perekonomian di Kepri.

  Meski estimasi positif pertumbuhan ekonomi Kepri Tahun 2010 diperkirakan 5,5 sampai dengan 6 persen atau di atas rata-rata nasional, bukan berarti menutup kemungkinan terjadinya penurunan. Sebagaimana disebutkan, sumber pertumbuhan ekonomi Kepri, berasal dari kegiatan ekspor/impor sebesar 3,03 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 1,94 persen dan investasi (pembentukan modal tetap bruto) adalah 0,27 persen dan pengeluaran pemerintah 0,16 persen.

  Dalam penyusunan APBD Tahun 2010 tak terlepas dari kondisi makro perekonomian nasional. Oleh karena itu, dalam penyusunannya haruslah disesuaikan dengan prakiraan asumsi ekonomi makro untuk APBN 2010. Sebagai contoh, misalnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, laju inflasi 5 persen, angka pengangguran terbuka diperkirakan 8,0 persen dari angktan kerja, jumlah penduduk miskin diperkirakan turun menjadi 12-13,5 persen, dan daerah juga harus mempertimbangkan perkiraan deficit APBN 1,3 persen dari PDB (lihat Lampiran Permendagri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2010).

  Justru itu, Permendagri Nomor 25 Tahun 2009 memberi pedoman agar dalam melaksanakan pengelolaan keuangan APBD sebagai instrument pembangunan, aparatur negara harus memperhatikan prinsip utama (pengarusutamaan) sebagai landasan operasional kerjanya. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah partisipasi masyarakat, pola pembangunan berkelanjutan, pola pembangunan berkelanjutan, tata pengelolaan yang baik, pengurangan kesenjangan antara wilayah, percepatan pembangunan daerah tertinggal, desentralisasi dan Otonomi Daerah serta padat karya.

   Dalam KUA Pemprov Kepri Tahun Anggaran 2010, Gubernur telah menetapkan 6 (enam) prioritas pembangunan tahun 2010, yaitu, peningkatan penyediaan pendidikan berkualitas dan pelayanan kesehatan masyarakat. Kemudian, peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi di sektor industri, pariwisata, pertanian/perikanan dan optimalisasi potensi unggulan daerah, peningkatan ketersediaan infrastruktur darat/udara/laut serta telekomunikasi, peningkatan lapangan kerja baru dan berkurangnya jumlah keluarga miskin, percepatan perwujudan tata pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (good governance and clean goverment).

  Enam prioritas pembangunan yang diajukan Pemprov Kepri sudah ideal. Hanya saja, 6 prioritas pembangunan tahun 2010 yang diproyeksikan di dalam RAPBD, menurut pandangan saya, masih menyisakan banyak pertanyaan yang perlu mendapat perhatian serius dan pendalaman agar program-programnya berpihak kepada kepentingan rakyat Kepri.

 Benar, jumlah anggaran yang akan disahkan sebesar Rp. 1.830.000.000.000 pengalokasian dananya sebesar Rp. 530.362.779.945  atau 28,98 persen untuk kepentingan belanja tidak langsung (misalnya, belanja pegawai, bunga, sibsidi, hibah, bantuan, bantuan langsung, bantuan keuangan dan tidak terduga), dan Rp. 1.299.637.220.055  atau 71,02 persen belanja langsung atau belanja publik (belanja pegawai, barang jasa, dan belanja modal).

Dari angka tersebut mencerminkan, antara belanja publik lebih besar dibandingkan dengan belanja tidak langsung. Komposisi alokasi ini dapat dikatakan, sangat sehat, sebagaimana disebut oleh Wakil Gubernur Kepri M Sani dalam memberikan jawaban pemerintah provinsi atas pertanyaan dan tanggapan Anggota DPRD Kepri, 4 Desember 2009.

Bahkan, Ketua Badan Anggaran DPRD Kepri Hotman Hutapea mengatakan, APBD Kepri tahun 2010 mencerminkan lebih besar untuk kepentingan rakyat. Itu dibuktikan dengan sebesar 20,21 persen untuk pendidikan, kesehatan 7,16 persen, lingkungan hidup dan perlindungan sosial 9,85 persen, dan untuk perumahan dan fasilitas 30,33 persen dan pelayanan umum 34,52 persen (Sijori Mandiri, 15 Desember 2009).

 Secara persentase dan angka-angka RAPBD yang diajukan Pemerintah Provinsi Kepri tak dapat disangkal, alokasi belanja langsung lebih besar dibandingkan belanja tak langsung. Hanya saja, yang menjadi catatan saya,  dari belanja langsung tersebut, peruntukannya kemana dan untuk apa saja?

 Pendapat saya, untuk alokasi pendidikan misalnya, disebutkan telah mencapai 20, 21 persen dengan angka Rp. 195.263.000.000. Padahal, total RAPBD yang diajukan Rp 1.830.000.000.0000 yang berarti seharusnya alokasi untuk pendidikan nilainya mencapai Rp 360 miliar lebih. Sebab, berdasarkan pasal 49 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengamanatkan pengalokasian anggaran (APBN/APBD) sebesar 20 persen untuk pendidikan.

 Patut diingat, dari angka belanja langsung sebesar Rp. 1.299.637.220.055  atau 71,02, juga terdapat anggaran untuk belanja pegawai sebesar Rp. 210.669.549.430.

  Kemudian, dari jumlah kegiatan penanggulangan kemiskinan dan ekonomi kerakyatan, dari 86 kegiatan pagu anggarannya hanya Rp 216.028.084.100 atau lebih kecil dari anggaran belanja pegawai sebesar Rp 391.350.324.375 (belanja pegawai dari belanja tidak langsung Rp 180.680.779.945 dan belanja pegawai dari belanja langsung Rp. 210.669.549.430).

 Di sisi lalin, belanja fisik, seperti pembangunan infrastruktur  ibukota provinsi di Dompak Rp 482 miliar, pembangunan rumah sakit umum daerah Rp 60 miliar dan lainnya. Ini hanya untuk  menyebut beberapa contoh belanja fisik yang menurut hemat saya masih dapat diperdebatkan kemanfaatannya apakah berdampak langsung kepada kepentingan rakyat.


  Bagi saya, yang lebih penting dari semua ini adalah bagaimana posisi tawar rakyat sebagai pemilik kedaulatan atas APBD dapat menikmatinya dan mengawasi serta mengakses pemanfaatannya. ***

http://batampos.co.id/Opini/Opini/Kenapa_APBD_Kepri_Harus_Pro_Rakyat_?.html

Minggu, 27 Desember 2009

Spirit Kader Da'wah

Langkah praktis Spirit Kader Da'wah
simak yaaa..........

1. Lakukanlah workshop kecil untuk internal aktivis dakwah kampus . Tujuannya adalah memahamkan duduk masalah skandal century dan posisi Ideologi Islam sebagai solusi. Disamping itu sebagai ajang penguatan komitmen dan antusiasme internal untuk sesegera mungkin bergerak memanfaatkan momentum penting ini. Forum ini juga dapat dioptimalkan untuk membuat perencanaan praktis mensikapi skandal ini. Setiap aktivis dakwah kampus harus dipastikan memiliki tugas dan target masing-masing yang jelas.
2. Pastikan semua aktivis dakwah kampus secara personal bergerak memperluas pengaruh kepada kalangan mahasiswa secara umum, kelembagaan mahasiswa dan tokoh-tokoh mahasiswa. Pengaruh yang dimaksud disini adalah pengaruh pemahaman yang ideologis tentang kasus skandal century ini. Tidak ada cara yang hebat kecuali kontak person yang mendalam. Oleh karena itu monitoring dan evaluasi yang ketat harus dilakukan. Di sinilah pentingnya keberadaan kepemimpinan yang kuat.
3. Pastikan tersebar media propaganda tentang skandal century ini di kampus. Buatlah bentuk yang unik sehingga menarik perhatian dan respon dari berbagai kalangan baik pro maupun kontra. Jangan lupa pilihlah kata-kata kunci yang menggelitik minat publik untuk membaca dan terpengaruh. Misalnya Skandal Century : Saatnya Ganti Sistem Negeri ini dan Ganti Rezim Komprador Asing; Century Gate : Hancurkan Kapitalisme, Ganti Rezim Busuk; dll. Setiap media propaganda yang disebar harus dipastikan kontak personnya. Kontak person sebaiknya representatif per fakultas bila dimungkinkan.
4. Pastikan muncul forum-forum diskusi baik formal maupun informal. Sifatnya dapat dibuat secara mandiri atau menawarkan kerjasama. Bahkan bila proses no 1 – 3 berhasil dijalankan maka pihak lainlah yang membuat forum diskusi dan kemudian kita diundang jadi narasumber. Berbagai jenis forum diskusi formal, saya pikir para aktivis dakwah kampus dapat memahami. Saat ini yang belum dimanfaatkan dengan baik adalah forum diskusi informal. Saya yakin di setiap kampus banyak rumah kost, kelas-kelas, UKM dan kelompok-kelompok informal. Para aktivis harus jemput bola dan tawarkan diskusi kepada mereka.
5. Pastikan terdapat agenda besar terkait skandal century ini. Aktivitas besar ini sebaiknya dijadikan sebagai “gong besar” untuk menguatkan komitmen pemahaman yang telah kita bentuk di point 1 – 4. Menurut pengalaman saya membuat agenda besar di akhir yang diawali dengan kegiatan memperluas pengaruh riil biasanya akan lebih full power dan memberikan efek fantastis. Terkait dengan hal ini saya usulkan para aktivis dakwah kampus membuat aksi besar dengan massa 500 - 1000 orang di setiap kota dengan tag line Ganti Sistem Ganti Rezim. Bila kita dapat mengemasnya dengan baik maka efek opini akan luar biasa. Pastikan 500 - 1000 orang ini adalah massa padat yang telah paham tentang fakta dan solusi, bukan massa cair yang asal ikut aksi. Oleh karena itu keberhasilan point 5 ini ditentukan oleh point 1 – 4. Dalam hal ini dapat dilakukan kerja sama antar kampus.
6. Pastikan setiap massa yang telah kita pahamkan ini dapat di follow up dengan baik menjadi barisan aktivis dakwah kampus, atau minimal mendukung secara riil. Point 6 ini yang kadang juga lemah dalam penataan dakwah kampus. Opini tidak boleh sebatas opini, tetapi opini seharusnya dapat memastikan dukungan riil dan rekruitmen baru.

Lakukanlah point 1 – 6 di atas dengan sungguh-sungguh, dan mari kita lihat apa yang akan terjadi. Allah tidak akan melepaskan sendirian setiap orang yang menolong agama-Nya, yakinlah itu.

Demikian saran dan jawaban praktis saya, dengan sebuah harapan besar, Abdul Latif dan teman-teman seperjuangan lainnya dapat langsung mempraktekkan. Hal yang sama dapat dilakukan untuk kasus-kasus yang lain. Saya selalu berpikir dan mengupayakan agar aktivitas opini terintegrasi dengan agenda rekruitmen, pun demikian sebaliknya. Integrasi ini kadang sulit dilakukan dalam kelembagaan dakwah kampus yang sudah besar karena antar departemen seperti otonom sendiri-sendiri. Tetapi apabila kita menginginkan efek dakwah yang besar maka integrasi antara aktivitas opini dengan rekruitmen harus dilakukan. Di sinilah pentingnya kepemimpinan yang kuat. Lain waktu insya Allah kita bahas.

Selamat Berdakwah….

Hidup Perjuangan…..! Hidup Ideologi Islam…..! Allahu Akbar


http://www.facebook.com/profile.php?v=app_2347471856&ref=profile&id=100000139676168

Kamis, 10 Desember 2009

Manajemen UMRAH Kepri

Manajemen UMRAH terus disorot
Written by Agustinus
Thursday, 10 December 2009

TG.PINANG (KP): Bila ditelurusuri lebih jauh ke belakang, diduga masih banyak kebobrokan yang dilakukan manajemen Universitas Raja Ali Haji (UMRAH). Data yang diperoleh KP, pada Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2007 sebesar Rp6,3 miliar, APBD tahun 2008 sebesar Rp7.7 miliar dan APBD 2008 sebesar Rp12 miliar.

‘’Semuanya belum ada laporan pertanggungjawabannya. Pelaksanaan kegiatan di UMRAH ini, harus diumumkan ke publik dan publik berhak meminta pertanggungjawaban untuk diaudit kepada instansi penegak hukum,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kepri Huzrin Hood saat dihubungi KP, kemarin.

Bukan itu saja, kata Huzrin, kepengurusan yayasan, pengangkatan pejabat di lingkungan UMRAH telah berimplikasi kepada pelanggaran hukum. Karena pengangkatan pejabat UMRAH melanggar atau tidak mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 1999 tentang Peguruan Tinggi (PT).

“Bahwa pengangkatan pejabat di lingkungan Universitas harus oleh Rektor. Tetapi di UMRAH pengangkatan pejabat di lingkungan itu, dilakukan oleh yayasan yang jelas bertentangan dengan peraturan tersebut,” terang Huzrin.

Belum lagi, tambah Huzrin, soal sistem penggajian. Staf dosen fakultas juga tidak memiliki standar hukum dan aturan semestinya. Sehingga, tidak heran kalau pejabat di fakulkultas walau masih Strata Satu (S1) bisa berpendapatan di atas Rp10 juta.

“Suatu produk yang dihasilkan dari pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-undangan telah berdampak pada pelanggaran yang sistematis,” ucap Huzrin.

Senada dikemukakan Ketua DPRD Kepri, Nur Syafrialdi. Ia menjelaskan, mengenai LPj dana APBD yang digunakan UMRAH menurut Nur, DPRD Kepri hanya meminta LPJ atau menerima LPj dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini dikarenakan UMRAH di bawah naungan Yayasan Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau berada di bawah Pemerintah Provinsi Kepri.

“Komisi IV DPRD Kepri yang membidangi tentang pendidikan harus segera mempertayakan permasalahan ini kepada Pemprov Kepri. Karena dana yang digunakan berkaitan dengan uang rakyat,” kata Nur.

Masih menurut Nur, jika terdapat penyalahgunaan kewenangan atau anggaran tidak serta merta menjadi tanggungjawab Pemprov Kepri. Tapi dipertanggungjawabkan oleh pejabat UMRAH yang berwenang. Kepada Pemprov Kepri selanjutnya LPj yang diterima pemprov dari UMRAH diaudit dulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasilnya disampaikan ke DPRD Kepri untuk ditindaklanjuti.

“Baru berdasarkan hasil audit tersebut DPRD Kepri mempertimbangkan untuk mengalokasikan anggaran dana untuk UMRAH pada APBD tahun berikutnya,” jelas Nur. (nus)

Kamis, 17 September 2009

GUGAT PILKADA KARIMUN

Rabu, 08-03-2006 18:52:24
Koalisi Kandidat Cabup Gugat Kemenangan Nurdin-Aunur

Oleh : redaksi

BATAM-Koalisi Kandidat dari empat pasangan Calon Bupati Wakil Bupati (cabup-cawabup) Karimun, yakni pasangan Drs Abdul Malik-Alex Sudiono, pasangan H Cendra MSi - Drs Abdul Djamil, pasangan H Isdianto S.Sos - R Tjelak Nur Jalal, dan HM Asyura - Roslan ST secara resmi mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Karimun, pada 3 Maret 2006 lalu dengan nomor register 02/PDT.6/2006/DV-TBK yang diterima oleh Panitera OM Sofyan, SH.

Gugatan ini terkait dugaan penyimpangan dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Karimun pada 22 Febuari 2006 lalu.

Menurut kuasa hukum koalisi empat kandidat Iwan Kurniawan SH dan Taswin Ariadi SH, pihaknya menggugat KPUD Karimun dan Panwasda Karimun karena dinilai telah melanggar UU Nomor 32 Tahun 2004 dan pasal 3 PP Nomor 6 tahun 2005 tentang pelanggaran tindak pidana tahapan Pilkada melakukan kecurangan dalam manipulasi data pemilih dan Kartu Tanda Penduduk dalam katagori tindak pidana umum, yaitu melanggar pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan pasal 378 KHUP tentang perbuatan curang.

Iwan bersama rekannya Taswin Ariadi menyampaikan berkas gugatan setebal 5 halaman ditambah laporan keberatan yang sebelumnya diajukan ke KPUD dan Panwasda setebal 35 halaman memuat beberapa lampiran bukti. Surat gugatan tertanggal 25 Februari 2006 itu, berisi beberapa hal yang dipermasalahkan oleh Koalisi Kandidat dari empat pasangan ini selama proses pilkada.

Dalam gugatan itu disebutkan, pasangan Nurdin Basirun-H Aunur Rafiq bersama Tim Kampanyenya diduga telah memabagi-bagikan uang intensif kepada RT/RW dalam wilayah Kabupaten Karimun sebesar Rp200 ribu, bisa dikategorikan perbuatan tindak pidana korupsi yaitu melanggar pasal 12 huruf (e) UU no.20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo UU RI nomor 31 tahun 1999.

Hal tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran yang sangat fatal, karena pada saat itu tidak lagi menjabat sebagai Bupati Karimun dan pembagian uang intensif itu dilakukan pada 21 Febuari satu hari menjelang Pilkada atau dalam masa tenang.

''Masih banyak pelanggaran yang dilakukan pasangan Nurdin Basirun-H Aunur Rafiq ini, seperti menghasut partai politik, kelompok masyarakat dalam kampanyenya menggunakan tempat-tempat ibadah dan tempat pendidikan di luar masa kampanye yang diberikan oleh KPUD. Hal ini jelas telah melanggar pasal no. 60 PP NP.6 tahun 2005 serta pelanggaran lainnya,'' ujarnya.

Pelanggaran ini telah diajukan kepada KPUD dan Panwasda Karimun, namun hingga kini belum ada tindaklanjutannya.

Menurut Iwan, penyampaian laporan kepada KPUD maupun Panwasda, karena berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan dasar hukum penyalahgunaan wewenang (abuse of power) yang dikategorikan melawan hukum (money politic), perbuatan Nurdin juga telah menggunakan pejabat negara mulai RT/RW dan kepala desa pada masa kampanye yang merugikan calon lainnya dikategorikan melanggar pasal 61 PP No.6 tahun 2005.

Serta Nurdin Basirun juga telah melakukan janji-janji atau memberikan uang atau materi berupa sembako untuk mempengaruhi pemilih, hal ini melanggar pasal 64 PP No 5 tahun 2005.


Iwan juga menilai, baik KPUD maupun Panwasda Karimun ini telah mengabaikan hak-hak keberatan para calon lainnya terkait penetapan calon terpilih melalui pleno berdasarkan keputusan KPUD nomor 02 tahun2006 yang dilakukan pada 28 Febuari 2006 lalu. Maka dari itu, Tim Kuasa Koalisi empat Kandidat telah melakukan upaya hukum sesuai UU Nomor 32 tahun 2004 dan PP Nomor 6 tahun 2005 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Hingga saat ini Kuasa Hukum Koalisi Empat Kandidat, kata Iwan, masih menunggu legal action 14 hari sejak laporan pengaduan pelanggaran tahapan Pilkada kepada KPUD dan Panwasda.

''Kami menilai proses tahapan pelaksanaan pilkada dilakukan KPUD itu cacat hukum. Terutama pelanggaran tahapan paling mendasar dalam pelaksanaan pilkada, yaitu daftar pemilih yang dimanipulasi oleh pasangan Nurdin Basirun yang dimobilisasi dari Kota Batam,'' jelasnya.

Dijelaskan Iwan lagi, laporan pelanggaran tahapan Pilkada ini telah disampikan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Ketua DPR-RI, Kapolri, Kejagung, Mahkamah Agung, KPU Pusat, Panwaslu Pusat, Gubernur Kepri, DPRD Provinsi Kepri, KPUD Provinsi kepri, Kejati Riau, Bupati Karimun, DPRD Kabupaten Karimun, Kapolres Karimun, Kejari Karimun dan KPUD Kabupaten Karimun.

''Laporan pelanggaran yang kita berikan sebanyak 35 halaman itu, telah kita lengkapi dengan bukti-bukti serta surat pernyataan dan bukti KTP si pemilih yang berasal dari Batam termasuk kartu pemilih bodong yang didapat dari Tempat Pemilihan Suara (TPS),'' tandasnya.
Berita Terkait
http://www.batamtoday.com/siteme/index.php?mod=search&artid=1423&cid=&set=publish

TARBIYAH : Ramadhan bersama Pemuda Remaja Masjid

TARBIYAH RAMADHAN BERSAMA BPRM
oleh : joni sandra

jum'at 11 september 2009 telah berlangsung kegiatan Silaturrahim Ramadhan 1430 H yang di buka oleh asisten pemko tanjungpinang gafar di masjid al-muflihun perumnas sei.jang jalan natuna-sambu. kegiatan dilaksanakan tiga hari berturut-turut yaitu pada jum'at - minggu, 11 - 13 september 2009 waktu jam 16.00 Wib hingga buka puasa bersama yang selanjutnya disambung keesokan harinya. materi tarbiyah diantaranya akidah akhlaq, ruang lingkup sholat dan da'wah fardiyah. mengangkat tema spirit "tarbiyah ramadhan mewujudkan pemuda remaja masjid berkepribadian muslim sejati". peserta SMA/Sederajat Se-Tanjungpinang dan pengurus BPRM al-muflihun.

dalam sambutan ketua panitia sekaligus ketua umum BPRM al-muflihun joni sandra menjelaskan "kegiatan tarbiyah ini dilaksanakan atas dasar program kerja enam bulan ke depan dan musyawarah mufakat kawan-kawan remaja masjid, sekaligus momen mentarbiyah diri yang di sejalankan agenda perdana dewan pengurus BPRM al-muflihun periode 2009-2010 yang baru saja dilantik (7 agustus 2009) kemaren"

sumber dana kegiatan berasal dari donator masyarakat setempat. dan dukungan pengurus masjid sembilan ratus ribu rupiah, sementara dari pemko tanjungpinang dan pemprov kepri belum di bantu sampai acara selesai.

jon menjelaskan lagi "kegiatan tarbiyah ramadhan 1430 h ini merupakan langkah awal menggerakkan kreativitas pemuda remaja masjid setempat yang kedepannya kita dari BPRM al-muflihun memiliki berbagai agenda tarbiyah, kami namakan pekan tarbiyah sebulan dua kali yang dilaksanakan selama enam bulan ke depan. untuk itu kami dari BPRM al-muflihun sangat berharapa dukungan moril dan materil dari semua pihak yang peduli terutama pemerintah daerah setempat (pemko tpi dan pemprov kepri)".

dalam kata sambutannya sekaligus membuka acar menjelaskan "kegiatan tarbiyah ramadhan ini sangat positif dan memberikan konstribusi konstruktif bagi pembangunan mental generasi muda
tanjungpinang, kami sangat berterimakasih pada BPRM AL-MUFLIHUN, walau dengan minimnya dana tetap kosnisten melaksanakan kegiatan ini"

asisten pemko tanjungpinang ini berharapa kedepannya "saya mewakili pemko tanjungpinang berharap kedepannya BPRM al-muflihun terus meningkatkan kegiatan seperti ini dan tidak hanya menunggu dibulan ramadhan namun dalam bulan-bulan biasa juga bisa, dan kami pemko tanjungpinang siap mendukung secara moril dan materil" ungkap gafar.

vania sharol rara peserta tarbiyah ramadhan mengungkapkan rasa gembira dan haru nya atas perjuangan dan kerja keras BPRM dan Panitia dalam menyukseskan kegiatan tarbiyah ramadhan ini, "saya dan kawan-kawan peserta tarbiyah ramadhan 1430 h ini sangat mendukung kegiatan positif ini dan kami mengucapkan ribuan terimakasih pada BPRM al-muflihun karena sudi mengundang dan mengajak kami ikut terlibat, dan kami juga merasa perihatin dengan minimnya dana kegiatan, seharusnya perhatian pemerintah daerah setempat dan masyarakat lebih peduli, karena ini menyangkut pembinaan akhlaq dan moral remaja dalam berprilaku sehari-hari" ungkap vania dengan mata berkaca.

sekian

Kamis, 23 Juli 2009

Memulai Bisnis Baru…

bisnisSaya percaya, bahwa setiap tahun telah cukup banyak orang yang masuk dunia bisnis. Mereka umumnya melakukan tiga cara. Yakni, membeli bisnis yang sudah ada, menjadi partner dalam sebuah franchise, atau dengan memilki bisnis baru.

Jika ingin memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yang akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calon pelanggan harus membeli dari kita? Apa yang akan kita berikan jika ternyata produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang kita peroleh dari kompetisi itu? Ketiga, apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapatkan order? Apakah order itu datang segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas dari manakah ide untuk mulai bisnis baru itu berasal?

Hasil sebuah survey di AS, yang terulang dalam buku The Origins of Entrepreneurship, memang disebutkan, bahwa 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh saat dia bekerja di industri yang sama. Mereka tahu operasional suatu usaha dan umumnya punya jaringan kerja sama. Sebanyak 15% pengusaha dapat ide bisnis saat melihat orang lain mencoba suatu usaha. Sebanyak 11% pengusaha dapat ide saat melihat peluang pasar yang tidak atau belum terpenuhi, 7% pengusaha dapat ide karena telah meneliti secara sistematik kesempatan berbisnis, dan 3% pengusaha dapat ide karena hobi atau tertarik akan keragaman tertentu. Di Indonesia sendiri bagaimana?

Saya kira dalam konteks ini, kita tidak harus sependapat dengan hasil data tersebut. Data 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di industri yang sama, itu menunjukkan bahwa dia tipe pengusaha yang hanya berani memulai bisnis baru karena hanya semata melihat sisi terangnya saja. Menurut saya, jika kita memang benar-benar ingin memulai bisnis baru, semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan.

Memulai Bisnis Baru…

bisnisSaya percaya, bahwa setiap tahun telah cukup banyak orang yang masuk dunia bisnis. Mereka umumnya melakukan tiga cara. Yakni, membeli bisnis yang sudah ada, menjadi partner dalam sebuah franchise, atau dengan memilki bisnis baru.

Jika ingin memulai bisnis baru, tentu kita harus bisa menjawab empat pertanyaan ini. Pertama, produk atau layanan apakah yang akan kita buat, dan itu untuk siapa? Kedua, mengapa harus usaha itu? Mengapa calon pelanggan harus membeli dari kita? Apa yang akan kita berikan jika ternyata produk itu belum ada? Bagaimana kompetisinya? Apa keuntungan yang kita peroleh dari kompetisi itu? Ketiga, apakah kita mempunyai sumbernya? Apakah kita akan mendapatkan order? Apakah order itu datang segera? Keempat, siapa pasar kita? Lantas dari manakah ide untuk mulai bisnis baru itu berasal?

Hasil sebuah survey di AS, yang terulang dalam buku The Origins of Entrepreneurship, memang disebutkan, bahwa 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh saat dia bekerja di industri yang sama. Mereka tahu operasional suatu usaha dan umumnya punya jaringan kerja sama. Sebanyak 15% pengusaha dapat ide bisnis saat melihat orang lain mencoba suatu usaha. Sebanyak 11% pengusaha dapat ide saat melihat peluang pasar yang tidak atau belum terpenuhi, 7% pengusaha dapat ide karena telah meneliti secara sistematik kesempatan berbisnis, dan 3% pengusaha dapat ide karena hobi atau tertarik akan keragaman tertentu. Di Indonesia sendiri bagaimana?

Saya kira dalam konteks ini, kita tidak harus sependapat dengan hasil data tersebut. Data 43% pengusaha itu dapat ide dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di industri yang sama, itu menunjukkan bahwa dia tipe pengusaha yang hanya berani memulai bisnis baru karena hanya semata melihat sisi terangnya saja. Menurut saya, jika kita memang benar-benar ingin memulai bisnis baru, semestinya peluang pasarlah yang lebih kita jadikan pijakan.

Berani Mencoba

Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet,
maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada.
– Purdi E Chandra

ORANG bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.
Seorang entrepreneur - dalam situasi sesulit apa pun - akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba” dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.

Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa ‘angin”. Dan ternyata, terpaan ‘angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.

Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikap mencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukannya. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak akan mudah terpuruk dengan keputus-asaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnis yang telah kita rintis lama.

Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan ke arah positif. Bukan sebaliknya, suka berpikir negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.

Jika pikiran kita tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita bakal sukses, maka tentu kita akan kehilangan semangat kewirausahaan. Sebab, dengan kita memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Bahkan, menjadikan diri kita bersikap tidak mudah putus asa.

Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa kita mempunyai sikap keberanian mencoba. Kita lihat saja, masih banyak orang yang gagal dalam usahanya, yang akhirnya putus asa tanpa mampu lagi berbuat sesuatu, tanpa berani mencoba lagi. Sikap semacam itu jelas akan merugikan kita, bukan saja dari aspek materi atau finansial saja, tapi juga dari aspek psikologis. Oleh karena itu, walaupun di masa krisis, sebaiknya kita harus tetap menjadi entrepreneur yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.

Kita juga harus punya keyakinan, bahwa sesungguhnya seseorang itu tidak ada yang gagal dalam bisnisnya. Mereka yang gagal hanyalah karena dia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Seandainya kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tidak akan pernah ada. Artinya, dengan kita mau berjerih payah dalam berusaha, tentu kita akan menuai keberhasilan.

Untuk itu, kita harus berani mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat mengantikan keberanian mencoba. Dengan bakat bisnis? Tidak bisa. Sebab orang berbakat yang tidak berhasil meraih sukses banyak kita jumpai. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Sebab kejeniusan yang hanya dipendam saja, itu sama saja dengan omong-kosong. Tergantung pendidikannya juga tidak. Sebab di dunia ini sudah penuh dengan pengangguran yang berijazah sarjana. Dan ternyata, hanya dengan keberanian mencoba dan mencoba itulah yang dapat menentukan kesuksesan bisnis kita.

USAHA : Berani Mencoba

Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet,
maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada.
– Purdi E Chandra



ORANG bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.
Seorang entrepreneur - dalam situasi sesulit apa pun - akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba” dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.

Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa ‘angin”. Dan ternyata, terpaan ‘angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.
Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikap mencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukannya. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak akan mudah terpuruk dengan keputus-asaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnis yang telah kita rintis lama.
Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan ke arah positif. Bukan sebaliknya, suka berpikir negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.
Jika pikiran kita tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita bakal sukses, maka tentu kita akan kehilangan semangat kewirausahaan. Sebab, dengan kita memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Bahkan, menjadikan diri kita bersikap tidak mudah putus asa.
Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa kita mempunyai sikap keberanian mencoba. Kita lihat saja, masih banyak orang yang gagal dalam usahanya, yang akhirnya putus asa tanpa mampu lagi berbuat sesuatu, tanpa berani mencoba lagi. Sikap semacam itu jelas akan merugikan kita, bukan saja dari aspek materi atau finansial saja, tapi juga dari aspek psikologis. Oleh karena itu, walaupun di masa krisis, sebaiknya kita harus tetap menjadi entrepreneur yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.
Kita juga harus punya keyakinan, bahwa sesungguhnya seseorang itu tidak ada yang gagal dalam bisnisnya. Mereka yang gagal hanyalah karena dia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Seandainya kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tidak akan pernah ada. Artinya, dengan kita mau berjerih payah dalam berusaha, tentu kita akan menuai keberhasilan.
Untuk itu, kita harus berani mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat mengantikan keberanian mencoba. Dengan bakat bisnis? Tidak bisa. Sebab orang berbakat yang tidak berhasil meraih sukses banyak kita jumpai. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Sebab kejeniusan yang hanya dipendam saja, itu sama saja dengan omong-kosong. Tergantung pendidikannya juga tidak. Sebab di dunia ini sudah penuh dengan pengangguran yang berijazah sarjana. Dan ternyata, hanya dengan keberanian mencoba dan mencoba itulah yang dapat menentukan kesuksesan bisnis kita.

USAHA : Sulit Untuk Memulai

startBanyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha. Dan, ahirnya banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan pembenar, bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu harus ada modal, punya tempat, dll. Padahal, menurut saya, jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Dalam kontek ini, saya kira memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya, saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satupun perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.
Saya kira, justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu, muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.
Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk memulai usaha. Sehingga, saya kira kita memang perlu ada perubahan sikap mental. Contohnyam disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.
Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku, terus gimana?
Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya macet, takut gagal, dll. Saya rasa, jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus punya pikiran positif atau ya…ya…ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk atau jasa apa saja.
Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang kita bayangkan. Jadi, saya kira “Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha akan lebih beresiko”. Yah, kita tak punya aset.
Berani mencoba ?

Pindah Kuadran Suatu Keharusan

Kerja Keras Pendapatan Kecil
Pindah kuadran suatu keharusan. Tentu dan pasti. Anda yang berada dalam posisi sebagai karyawan (employee = E) harus bisa pindah ke kuadran kanan (yaitu kuadran Bussiness Owner). Karena sebesar apapun gaji yang anda nikmati posisi anda bukan dalam zona terbaik.
Apapun profesi dan posisi Anda saat ini, masih ingatkah saat Anda menerima gaji atau komisi atau pendapatan untuk pertama kalinya ? Pada saat itu, apakah yang Anda rasakan ? Sebagian dari kita merasa sangat senang, bangga, bahagia atau mungkin juga merasa tidak puas. Berapapun jumlah yang didapat, nominal kecil ataupun nominal besar, rasanya sangat senang sekali bisa menghasilkan uang untuk pertama kalinya. Rasa senang pada saat mendapatkan uang untuk pertama kalinya, menjadi pemicu bagi semua orang untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Tidak penting berapa kali Anda gagal,
yang penting berapa kali Anda bangkit.
[Abraham Lincoln]
Pindah kuadran adalah sebuah istilah
yang menjadi sangat populer lantaran
buku best seller bertajuk Rich Dad, Poor Dad
karangan Robert T. Kiyosaki.

Bagi sebagian orang, mungkin harus bekerja dengan menghabiskan 8 jam sehari atau ada juga yang menghabiskan lebih dari 12 jam sehari untuk bekerja. Sampai terkadang ‘lupa’ makan dan kurang tidur. Saat awal kita masuk dunia kerja untuk menghasilkan uang, di dalam otak kita mungkin dipenuhi dengan berbagai macam idealisme yang indah tentang bagaimana menghasilkan uang dengan lebih cepat. Saat itu, kita mungkin sangat bersemangat dalam menjalankan ide-ide itu. Namun kenyataannya, menghasilkan uang tidak pernah semudah yang kita bayangkan seperti saat baru saja lulus kuliah. Apa yang kita dapat dibangku kuliah, rasanya tidak relevan dengan kehidupan sebagai profesional.
Dalam perjalanan hidup kita, hal yang paling sulit adalah melakukan atau mendapatkan sesuatu untuk pertama kalinya, terutama dalam hal pekerjaan dan mendapatkan uang. Pada awalnya, sangat sulit sekali bagi kita untuk memperoleh pendapatan 1 juta yang pertama, bila kita sudah mendapatkannya, hal kedua yang paling sulit adalah mendapatkan 10 juta yang pertama, kemudian 100 juta pertama dan seterusnya.
Namun bila Anda telah mendapatkan suatu nominal tertentu, misal 50 juta dalam waktu 1 bulan; akan menjadi jauh lebih mudah untuk mendapatkan 1 juta dalam waktu 1 bulan, tergantung tunggangan apa yang kita gunakan.

Kuadran itu Apaan ?
Seperti yang disampaikan oleh Robert T Kiyosaki yang mengelompokkan jenis pekerjaan menjadi 4 kuadran.
K/E = Karyawan/Employee – Bekerja untuk perusahaan. Di kuadran ini, kita bisa mendapatkan jaminan pendapatan tetap dalam bentuk gaji. Konsekuensinya, waktu kita untuk perusahaan dan harus patuh pada atasan. Bila kita terlambat masuk kantor atau meliburkan diri sendiri, tentu akan mendapatkan sanksi dari perusahaan. Mungkin awalnya mendapat teguran sampai akhirnya dipecat. Dan tidak mungkin bila atasan memerintahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan kita akan berkata “Bos, saya pengen tidur siang dulu, besok saja ya saya selesaikan laporannya !!”
P/SE = Profesional/Self Employee / Toko – Bekerja untuk diri sendiri. Jenis pekerjaan tidak memberikan pendapatan tetap seperti halnya Karyawan, namun memberikan potensi pendapatan yang luar biasa besar ataupun pendapatan yang biasa-biasa saja bahkan mungkin bisa lebih rendah dibandingkan karyawan suatu perusahaan. Karena semuanya tergantung pada diri sendiri, maka bisa disebut dengan pekerjaan yang memperkerjakan diri sendiri dan menggaji diri sendiri. Jenis pekerjaan ini, memberikan fleksibilitas waktu tapi kita tidak bisa berkata “ah, aku pengen liburan dulu 1 tahun, baru nanti kerja lagi !!”
U/BO = Usahawan / Pemilik Bisnis atau Business Owner – Sistem bekerja untuk pemilik.
I = Investor – Uang bekerja untuk kita (pemodal)
Pengalaman pribadi ketika alih profesi (pindah kuadran) menjadi pengusaha setelah puluhan tahun jadi karyawan, antara lain selalu “merasa sendirian” dan “konflik batin” dalam menjalani bahtera rumah tangga.
Pindah kuadran adalah sebuah istilah yang menjadi sangat populer lantaran buku best seller bertajuk Rich Dad, Poor Dad karangan Robert T. Kiyosaki. Isitilah ini merujuk pada perpindahan dari kuadran seorang pekerja (employee) bergerak menuju kuadran business owner atau entrepreneuer. Dari seseorang yang tiap bulan menerima gaji secara konstan, bergerak menjadi manusia mandiri yang create their own wealth.
Pilihan menjadi entrepreneur kini tampaknya memang tengah digandrungi banyak orang; dan ini tentu saja merupakan sebuah hal yang layak disukuri
Lima persen penduduk dunia menguasai lebih dari delapan puluh persen uang yang beredar saat ini. Di tingkat lokal, lima persen penduduk Indonesia menguasai sembilan puluh lima persen peredaran uang. Ini berarti sembilan puluh lima persen dari lebih dari dua ratus juta penduduk hanya memegang dan memperebutkan lima persen uang sisanya.
Sekedar membahasakan ulang teori Kiyosaki, sejak kecil kita diajari untuk menjadi pintar, bersekolah tinggi, mencari kerja dengan penghasilan besar atau jaminan uang pensiun. Sejak lama kita dididik untuk pandai dan menjadi employee (pekerja) bagi orang lain. Hanya sedikit orang yang memahami pengelolaan finansial untuk membuat uang bekerja untuk mereka, bukannya mereka yang bekerja demi uang. Juga yang membuat orang pintar bekerja untuk mereka, bukan mereka yang dipekerjakan.
Teori ini juga memberi gambaran dari Kiyosaki bahwa orang cenderung menganggap liabilitas sebagai aset. Orang kaya (dalam definisi ini, orang kaya adalah pemilik perusahaan besar atau investor profesional) mampu membedakan mana liabilitas, mana aset. Mereka mengembangkan aset agar bekerja untuk mereka dan terus menghasilkan uang. Sementara golongan menengah ke bawah menghabiskan sebagian uang mereka untuk memelihara liabilitas.
Pemilik aset inilah yang berada di kuadran kanan (bussiness owner dan investor) yang berjumlah kecil dan menguasai sebagian besar peredaran uang. Sementara kuadran kiri (employee dan self employee, segala macam pekerjaan diluar kuadran kanan) menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja pada orang lain dengan gaji yang kecil.
Kuliah atau Sekolah Kuadran Mana ?
Sejak dulu, sebagian besar dari kita mengikuti alur manusia pada umumnya. Setelah lulus sekolah atau kuliah, lantas menawarkan ijasah dan keterampilan kepada perusahaan milik orang lain. Alangkah enaknya jika kitalah pemilik perusahaan dimana orang lain menawarkan ijasahnya kepada kita. Sayangnya, mengutip kalimat A. Khoerussalim (sarjana Filsafat UGM yang kini menjadi super trainer bisnis, owner Country Donut), orang lebih suka berada pada jalur aman jika sudah menyangkut permasalahan uang. Tidak berani mengambil dan menghadapi resiko untuk mencoba sesuatu. Mereka lebih suka berpenghasilan tetap daripada tetap berpenghasilan. Siapa yang menjamin kita akan terus bekerja untuk perusahaan X? Siapa yang tidak khawatir dengan persiapan hari tua?
Kalau kita punya tabungan atau deposito sekian juta di bank, akan sangat membantu jika digunakan sejak sekarang untuk mulai membangun aset kita, untuk segera berpindah dari kuadran kiri ke kuadran kanan. Keuntungan bisnis dari investasi maupun membangun aset berkali lipat dibanding bunga bank yang hanya beberapa persen. Salah satu jalan kebangkitan ekonomi Indonesia adalah melalui munculnya entrepreneur pribumi yang berani bersaing dengan produk impor.
Yuk Pindah Kuadran
Last but not least, jangan pernah menyesal dan malah bangga menjadi pengusaha dan kita harus berhasil mengajak istri dan anak-anak dan keluarga serta teman-teman menjiwai spirit entrepreneur.
Berikut ini contoh rasa tidak enaknya menjadi pengusaha (rasa yang terjadi pada tahap awal), khususnya selepas dari profesi karyawan, antara lain :

  1. Penampilan diri yang tidak OK lagi, karena harus menyesuaikan dengan situasi ruang lingkup bisnis, yakni pekerjaan bongkar muat produk, pengiriman order ke toko atau pelanggan rumah, bersih-bersih kantor dan gudang… persis buruh pasar yang selalu kepanasan dan keringatan.
  2. Pakaian rapi berdasi, sepatu mengkilap dan tubuh wangi parfum tidak ada lagi, yang ada hanya pakaian casual / polo shirt, celana jeans, sepatu kets dan penuh aroma keringat.
  3. Pressure jiwa karena ingin segera sukses sebagai pengusaha membawa dampak stress dan depresi mental, tidak heran bila berat badan langsung turun 5 kg.
  4. Hampir setiap hari merasa pusing dan mual, kerja pontang panting nyaris tidak ada hasilnya.
  5. Ya Tuhan it’s a real wild jungle zone… I was almost hopeless…
  6. Godaan untuk kembali menjadi karyawan dengan comfort zone-nya selalu menari di depan mata, apalagi Presdir di perusahaan terakhir selalu menawari kursi empuk Direktur.

Negeri tercinta ini masih sangat membutuhkan barisan manusia mandiri yang berani mengambil resiko menjadi wirausahawan/wati. Sebuah keberanian untuk meretas jalan panjang demi meraih apa yang acap disebut sebagai financial freedom.
Pertanyaannya adalah : jika kita sudah terlanjur menjadi pekerja kantoran (employee) dan mungkin kini tengah menikmati sebuah comfort zone, apa yang mesti harus dilakukan untuk pindah kuadran? Dan kapan sebaiknya pindah kuadran? Tak ada jawaban baku disini, sebab seperti kata pepatah “ada banyak jalan menuju Roma”. Demikian pula, mungkin ada seribu jalan untuk melakoni proses perpindahan kuadran. Namun disini, saya hendak mendedahkan sejumlah catatan yang mungkin layak digenggam.
Catatan yang pertama adalah ini: kalaulah kelak Anda ingin menyodorkan resignation letter (jangan tulis surat pengunduran diri tapi surat pemajuan diri) dan bertekad bulat full time menjalani wirausaha, pastikan bahwa probalilitas keberhasilan bisnis/usaha yang akan Anda tekuni itu setidaknya berada pada kisaran angka 70 %. Pertanyaan berikutnya : dari mana angka 70 % diperoleh? Ya tentu saja berdasar analisa atas potensi pasar. Ini bisa dilakukan dengan cara observasi, survei secara sederhana, ataupun berdasar kisah kegagalan/keberhasilan serta pengalaman dari para pelaku bisnis di bidang yang akan Anda tekuni. Angka itu juga mesti memperhatikan kapabilitas internal Anda dalam menjalani usaha yang akan ditekuni. Namun pada akhirnya, semua juga terpulang pada your personal judgement. Kalau Anda bermental penakut, meskipun secara rasional hasil analisa menunjukkan bahwa 70 % usaha ini akan berhasil, namun mungkin hati kecil Anda akan selalu bilang “rasanya peluang bisnis ini untuk berhasil kok cuman 20 % saja….”. Wah, kalo begini mindset sampeyan, ya ndak jalan-jalan. Kalu begini, berarti mindset Anda yang perlu direparasi (silakan baca tulisan tentang mindset untuk merefresh mindset Anda).
Catatan yang kedua adalah ini : kalaulah Anda belum berani full time pindah kuadran, maka tentu saja Anda bisa menjalani apa yang di sebut sebagai “double kuadran”. Bekerja di kantor tetap dilakoni, namun perlahan-lahan mulai merintis bisnis secara mandiri. Kelak kalau roda bisnis itu ternyata bisa memberikan income yang memadai, baru kemudian mengajukan pengunduran diri (tapi surat nya berbaunyi pemajuan diri karena kita maju dari pekerja jadi pengusaha) dari kantor. Model semacam ini menjanjikan rute yang lebih aman, dan sudah banyak kisah keberhasilan yang tersaji melalui rute double kuadran ini. Melalui smart management atau juga melalui pengaturan waktu yang tepat, pilihan model ini rasanya sangat layak untuk dicoba.
Pertanyaan terakhir : lalu apa dong kira-kira bisnis yang harus di lakukan? Nah ini pertanyaan yang mudah dijawab. Silakan saja datang ke toko bukunya Gramedia atau toko buku terdekat di kota Anda. Disitu Anda akan segera melihat puluhan atau mungkin ratusan buku tentang beragam peluang bisnis : mulai dari kiat bisnis waralaba, peluang bisnis baju koko, bisnis rumah makan mak nyus, bisnis jualan obat, bisnis secara online, bisnis jualan air isi ulang, bisnis properti…….semua ada, tinggal dipilih-pilih mana yang paling cocok menurut Anda.
Cara kita bereaksi terhadap perbedaan perbedaan itulah yang menyebabkan kita tetap berada di suatu kuadaran atau di kuadaran lainnya. Ketika kita menyeberang dari kuadaran “E” ke kuadran “B”, secara intelektual dia bisa memahami prosesnya, tapi ia tak bisa menanganinya secara emosional. Ketika muncul masalah, dan dia mengalami kerugian, dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menyelesaikan masalah itu…, jadi, dia kembali ke kuadran di mana ia paling merasa nyaman. Ketika rasa takut kehilangan uang dan gagal menjadi terlalu menyakitkan, perasaaan yang sama sama kami miliki, dia memilih mencari rasa aman, dan aku memilih mencari kebebasan. Meski kita semua manusia, jika menyangkut uang dan emosi yang berkaitan dengan uang, kita semua memberikan reaksi yang berlainan. Dan cara kita bereaksi kepada berbagai emosi itulah yang sering menentukan kuadran mana yang kita pilih sebagai tempat memperoleh penghasilan. Dan jika ingin berhasil dalam kuadran mana pun, kita harus punya lebih banyak daripada sekedar ketrampilan. Dan juga harus tahu perbedaan inti yang membuat orang mencari kuadaran yang berbeda. Pahamilah itu, dan hidup akan jadi jauh lebih mudah. Semua orang dapat pindah kuadaran, tapi berganti kuadran tdak seperti berganti pekerjaan atau berganti profesi. Berganti kuadaran sering berarti mengubah inti siapa dirimu, caramu berpikir, dan caramu memandang dunia. Perubahan itu lebih mudah bagi orang tertentu daripada bagi yang lain hanya karena sebagian orang menyukai perubahan sedangkan yang lain menentangnya. Dan berganti kuadran seringkali merupakan pengalaman yang mengubah hidup. Ini adalah perubahan yang sangat besar seperti kisah abadi tentang ulat yang berubah menjadi kupu kupu. Bukan dirimu saja yang akan berubah, tapi juga teman temanmu. Ketika kau masih berteman dengan teman-teman lamamu, ulat mengalami kesulitan melakukan hal hal yang dilakukan kupu kupu. Jadi perubahan ini adalah perubahan besar, dan tidak banyak orang yang memilih untuk melakukannya.
Apa Perbedaannya :
Nilai inti adalah nilai nilai yang berasal dari jiwa jiwa mereka :
Kata – Kata Kuadran “E”
Seseorang yang berasal dari kuadran “E” atau pegawai, kemungkinan akan berkata : “Saya mencari pekerjaan yang aman dan menjamin, dengan bayaran tinggi dan tunjangan bagus”
Kata – Kata Kuadran “S”
Seseorang yang berasal dari kuadran “S” atau pekerja lepas, kemungkinan akan berkata : “Tarif saya $35 per jam ” atau “Tarif komisi normal saya 6 persen dari nilai total” atau “Saya sepertinya tidak bisa menemukan orang yang mau bekerja dan melakukan tugas ini dengan besar” atau “Saya menggunakan 20 jam tenaga saya dalam proyek ini”
Kata – Kata Kuadran “B”
Seseorang yang beroperasi dari kuadaran “B” atau pemilik bisnis kemungkinan akan berkata :” “Saya mencari seorang presiden baru untuk menjalankan perusahaan saya”
Kata – Kata Kuadran “I”
Seseorang yang beroperasi dari kuadran “I” , atau investor, kemungkinan akan berkata : “Apakah cash flow saya berdasarkan tingkat laba internal atau tingkat laba neto ? ”
Kata kata alah alat yang ampuh. Mendengarkan dengan cermat kata kata yang digunakan seseorang, dan kemudian akan tahu kata kata mana yang harus digunakan, dan kapan menggunakannya supaya bisa memberikan tanggapan yang paling effektif. Satu kata bisa membangkitkan semangat satu jenis orang sementara kata yang sama bisa sepenuhnya mematikan semangat orang yang lain. Untuk menjadi pemimpin yang baik, pertama harus menjadi pendengar yang baik. Jika tidak mendengarkan kata-kata yang digunakan seseorang. Anda takkan bisa merasakan jiwa mereka. Jika tidak mendengarkan jiwa mereka, anda takkan pernah tahu dengan siap anda berbicara.
Maka itu setelah selesai membaca kupasan tentang kuadran anda punya keharusan untuk segera pindah kuadran. Ayo kapan lagi, ingat jangan pakai otak kiri untuk pindah kuadran karena analisanya akan panjang dan melelahkan. Untuk pindah kuadran kanan pakai yang kanan. Benar kan ?
Keterangan :
Aset, definisi mudahnya sesuatu yang terus bekerja dan menghasilkan uang tanpa keterlibatan/meski ditinggalkan oleh pemilik. Misalnya perusahaan bagi owner dan investasi bagi investor.
Liabilitas, suatu benda yang mampu bekerja/menghasilkan uang tetapi membutuhkan pemeliharaan yang bisa menimbulkan pengeluaran baru atau mengurangi harga benda tersebut. Misalnya mobil dan rumah.

*) tulisan ini diramu dari berbagai sumber internet

Pindah Kuadran Suatu Keharusan

Kerja Keras Pendapatan Kecil
Pindah kuadran suatu keharusan. Tentu dan pasti. Anda yang berada dalam posisi sebagai karyawan (employee = E) harus bisa pindah ke kuadran kanan (yaitu kuadran Bussiness Owner). Karena sebesar apapun gaji yang anda nikmati posisi anda bukan dalam zona terbaik.
Apapun profesi dan posisi Anda saat ini, masih ingatkah saat Anda menerima gaji atau komisi atau pendapatan untuk pertama kalinya ? Pada saat itu, apakah yang Anda rasakan ? Sebagian dari kita merasa sangat senang, bangga, bahagia atau mungkin juga merasa tidak puas. Berapapun jumlah yang didapat, nominal kecil ataupun nominal besar, rasanya sangat senang sekali bisa menghasilkan uang untuk pertama kalinya. Rasa senang pada saat mendapatkan uang untuk pertama kalinya, menjadi pemicu bagi semua orang untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Tidak penting berapa kali Anda gagal,
yang penting berapa kali Anda bangkit.
[Abraham Lincoln]
Pindah kuadran adalah sebuah istilah
yang menjadi sangat populer lantaran
buku best seller bertajuk Rich Dad, Poor Dad
karangan Robert T. Kiyosaki.

Bagi sebagian orang, mungkin harus bekerja dengan menghabiskan 8 jam sehari atau ada juga yang menghabiskan lebih dari 12 jam sehari untuk bekerja. Sampai terkadang ‘lupa’ makan dan kurang tidur. Saat awal kita masuk dunia kerja untuk menghasilkan uang, di dalam otak kita mungkin dipenuhi dengan berbagai macam idealisme yang indah tentang bagaimana menghasilkan uang dengan lebih cepat. Saat itu, kita mungkin sangat bersemangat dalam menjalankan ide-ide itu. Namun kenyataannya, menghasilkan uang tidak pernah semudah yang kita bayangkan seperti saat baru saja lulus kuliah. Apa yang kita dapat dibangku kuliah, rasanya tidak relevan dengan kehidupan sebagai profesional.
Dalam perjalanan hidup kita, hal yang paling sulit adalah melakukan atau mendapatkan sesuatu untuk pertama kalinya, terutama dalam hal pekerjaan dan mendapatkan uang. Pada awalnya, sangat sulit sekali bagi kita untuk memperoleh pendapatan 1 juta yang pertama, bila kita sudah mendapatkannya, hal kedua yang paling sulit adalah mendapatkan 10 juta yang pertama, kemudian 100 juta pertama dan seterusnya.
Namun bila Anda telah mendapatkan suatu nominal tertentu, misal 50 juta dalam waktu 1 bulan; akan menjadi jauh lebih mudah untuk mendapatkan 1 juta dalam waktu 1 bulan, tergantung tunggangan apa yang kita gunakan.

Kuadran itu Apaan ?
Seperti yang disampaikan oleh Robert T Kiyosaki yang mengelompokkan jenis pekerjaan menjadi 4 kuadran.
K/E = Karyawan/Employee – Bekerja untuk perusahaan. Di kuadran ini, kita bisa mendapatkan jaminan pendapatan tetap dalam bentuk gaji. Konsekuensinya, waktu kita untuk perusahaan dan harus patuh pada atasan. Bila kita terlambat masuk kantor atau meliburkan diri sendiri, tentu akan mendapatkan sanksi dari perusahaan. Mungkin awalnya mendapat teguran sampai akhirnya dipecat. Dan tidak mungkin bila atasan memerintahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan kita akan berkata “Bos, saya pengen tidur siang dulu, besok saja ya saya selesaikan laporannya !!”
P/SE = Profesional/Self Employee / Toko – Bekerja untuk diri sendiri. Jenis pekerjaan tidak memberikan pendapatan tetap seperti halnya Karyawan, namun memberikan potensi pendapatan yang luar biasa besar ataupun pendapatan yang biasa-biasa saja bahkan mungkin bisa lebih rendah dibandingkan karyawan suatu perusahaan. Karena semuanya tergantung pada diri sendiri, maka bisa disebut dengan pekerjaan yang memperkerjakan diri sendiri dan menggaji diri sendiri. Jenis pekerjaan ini, memberikan fleksibilitas waktu tapi kita tidak bisa berkata “ah, aku pengen liburan dulu 1 tahun, baru nanti kerja lagi !!”
U/BO = Usahawan / Pemilik Bisnis atau Business Owner – Sistem bekerja untuk pemilik.
I = Investor – Uang bekerja untuk kita (pemodal)
Pengalaman pribadi ketika alih profesi (pindah kuadran) menjadi pengusaha setelah puluhan tahun jadi karyawan, antara lain selalu “merasa sendirian” dan “konflik batin” dalam menjalani bahtera rumah tangga.
Pindah kuadran adalah sebuah istilah yang menjadi sangat populer lantaran buku best seller bertajuk Rich Dad, Poor Dad karangan Robert T. Kiyosaki. Isitilah ini merujuk pada perpindahan dari kuadran seorang pekerja (employee) bergerak menuju kuadran business owner atau entrepreneuer. Dari seseorang yang tiap bulan menerima gaji secara konstan, bergerak menjadi manusia mandiri yang create their own wealth.
Pilihan menjadi entrepreneur kini tampaknya memang tengah digandrungi banyak orang; dan ini tentu saja merupakan sebuah hal yang layak disukuri
Lima persen penduduk dunia menguasai lebih dari delapan puluh persen uang yang beredar saat ini. Di tingkat lokal, lima persen penduduk Indonesia menguasai sembilan puluh lima persen peredaran uang. Ini berarti sembilan puluh lima persen dari lebih dari dua ratus juta penduduk hanya memegang dan memperebutkan lima persen uang sisanya.
Sekedar membahasakan ulang teori Kiyosaki, sejak kecil kita diajari untuk menjadi pintar, bersekolah tinggi, mencari kerja dengan penghasilan besar atau jaminan uang pensiun. Sejak lama kita dididik untuk pandai dan menjadi employee (pekerja) bagi orang lain. Hanya sedikit orang yang memahami pengelolaan finansial untuk membuat uang bekerja untuk mereka, bukannya mereka yang bekerja demi uang. Juga yang membuat orang pintar bekerja untuk mereka, bukan mereka yang dipekerjakan.
Teori ini juga memberi gambaran dari Kiyosaki bahwa orang cenderung menganggap liabilitas sebagai aset. Orang kaya (dalam definisi ini, orang kaya adalah pemilik perusahaan besar atau investor profesional) mampu membedakan mana liabilitas, mana aset. Mereka mengembangkan aset agar bekerja untuk mereka dan terus menghasilkan uang. Sementara golongan menengah ke bawah menghabiskan sebagian uang mereka untuk memelihara liabilitas.
Pemilik aset inilah yang berada di kuadran kanan (bussiness owner dan investor) yang berjumlah kecil dan menguasai sebagian besar peredaran uang. Sementara kuadran kiri (employee dan self employee, segala macam pekerjaan diluar kuadran kanan) menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja pada orang lain dengan gaji yang kecil.
Kuliah atau Sekolah Kuadran Mana ?
Sejak dulu, sebagian besar dari kita mengikuti alur manusia pada umumnya. Setelah lulus sekolah atau kuliah, lantas menawarkan ijasah dan keterampilan kepada perusahaan milik orang lain. Alangkah enaknya jika kitalah pemilik perusahaan dimana orang lain menawarkan ijasahnya kepada kita. Sayangnya, mengutip kalimat A. Khoerussalim (sarjana Filsafat UGM yang kini menjadi super trainer bisnis, owner Country Donut), orang lebih suka berada pada jalur aman jika sudah menyangkut permasalahan uang. Tidak berani mengambil dan menghadapi resiko untuk mencoba sesuatu. Mereka lebih suka berpenghasilan tetap daripada tetap berpenghasilan. Siapa yang menjamin kita akan terus bekerja untuk perusahaan X? Siapa yang tidak khawatir dengan persiapan hari tua?
Kalau kita punya tabungan atau deposito sekian juta di bank, akan sangat membantu jika digunakan sejak sekarang untuk mulai membangun aset kita, untuk segera berpindah dari kuadran kiri ke kuadran kanan. Keuntungan bisnis dari investasi maupun membangun aset berkali lipat dibanding bunga bank yang hanya beberapa persen. Salah satu jalan kebangkitan ekonomi Indonesia adalah melalui munculnya entrepreneur pribumi yang berani bersaing dengan produk impor.
Yuk Pindah Kuadran
Last but not least, jangan pernah menyesal dan malah bangga menjadi pengusaha dan kita harus berhasil mengajak istri dan anak-anak dan keluarga serta teman-teman menjiwai spirit entrepreneur.
Berikut ini contoh rasa tidak enaknya menjadi pengusaha (rasa yang terjadi pada tahap awal), khususnya selepas dari profesi karyawan, antara lain :

  1. Penampilan diri yang tidak OK lagi, karena harus menyesuaikan dengan situasi ruang lingkup bisnis, yakni pekerjaan bongkar muat produk, pengiriman order ke toko atau pelanggan rumah, bersih-bersih kantor dan gudang… persis buruh pasar yang selalu kepanasan dan keringatan.
  2. Pakaian rapi berdasi, sepatu mengkilap dan tubuh wangi parfum tidak ada lagi, yang ada hanya pakaian casual / polo shirt, celana jeans, sepatu kets dan penuh aroma keringat.
  3. Pressure jiwa karena ingin segera sukses sebagai pengusaha membawa dampak stress dan depresi mental, tidak heran bila berat badan langsung turun 5 kg.
  4. Hampir setiap hari merasa pusing dan mual, kerja pontang panting nyaris tidak ada hasilnya.
  5. Ya Tuhan it’s a real wild jungle zone… I was almost hopeless…
  6. Godaan untuk kembali menjadi karyawan dengan comfort zone-nya selalu menari di depan mata, apalagi Presdir di perusahaan terakhir selalu menawari kursi empuk Direktur.

Negeri tercinta ini masih sangat membutuhkan barisan manusia mandiri yang berani mengambil resiko menjadi wirausahawan/wati. Sebuah keberanian untuk meretas jalan panjang demi meraih apa yang acap disebut sebagai financial freedom.
Pertanyaannya adalah : jika kita sudah terlanjur menjadi pekerja kantoran (employee) dan mungkin kini tengah menikmati sebuah comfort zone, apa yang mesti harus dilakukan untuk pindah kuadran? Dan kapan sebaiknya pindah kuadran? Tak ada jawaban baku disini, sebab seperti kata pepatah “ada banyak jalan menuju Roma”. Demikian pula, mungkin ada seribu jalan untuk melakoni proses perpindahan kuadran. Namun disini, saya hendak mendedahkan sejumlah catatan yang mungkin layak digenggam.
Catatan yang pertama adalah ini: kalaulah kelak Anda ingin menyodorkan resignation letter (jangan tulis surat pengunduran diri tapi surat pemajuan diri) dan bertekad bulat full time menjalani wirausaha, pastikan bahwa probalilitas keberhasilan bisnis/usaha yang akan Anda tekuni itu setidaknya berada pada kisaran angka 70 %. Pertanyaan berikutnya : dari mana angka 70 % diperoleh? Ya tentu saja berdasar analisa atas potensi pasar. Ini bisa dilakukan dengan cara observasi, survei secara sederhana, ataupun berdasar kisah kegagalan/keberhasilan serta pengalaman dari para pelaku bisnis di bidang yang akan Anda tekuni. Angka itu juga mesti memperhatikan kapabilitas internal Anda dalam menjalani usaha yang akan ditekuni. Namun pada akhirnya, semua juga terpulang pada your personal judgement. Kalau Anda bermental penakut, meskipun secara rasional hasil analisa menunjukkan bahwa 70 % usaha ini akan berhasil, namun mungkin hati kecil Anda akan selalu bilang “rasanya peluang bisnis ini untuk berhasil kok cuman 20 % saja….”. Wah, kalo begini mindset sampeyan, ya ndak jalan-jalan. Kalu begini, berarti mindset Anda yang perlu direparasi (silakan baca tulisan tentang mindset untuk merefresh mindset Anda).
Catatan yang kedua adalah ini : kalaulah Anda belum berani full time pindah kuadran, maka tentu saja Anda bisa menjalani apa yang di sebut sebagai “double kuadran”. Bekerja di kantor tetap dilakoni, namun perlahan-lahan mulai merintis bisnis secara mandiri. Kelak kalau roda bisnis itu ternyata bisa memberikan income yang memadai, baru kemudian mengajukan pengunduran diri (tapi surat nya berbaunyi pemajuan diri karena kita maju dari pekerja jadi pengusaha) dari kantor. Model semacam ini menjanjikan rute yang lebih aman, dan sudah banyak kisah keberhasilan yang tersaji melalui rute double kuadran ini. Melalui smart management atau juga melalui pengaturan waktu yang tepat, pilihan model ini rasanya sangat layak untuk dicoba.
Pertanyaan terakhir : lalu apa dong kira-kira bisnis yang harus di lakukan? Nah ini pertanyaan yang mudah dijawab. Silakan saja datang ke toko bukunya Gramedia atau toko buku terdekat di kota Anda. Disitu Anda akan segera melihat puluhan atau mungkin ratusan buku tentang beragam peluang bisnis : mulai dari kiat bisnis waralaba, peluang bisnis baju koko, bisnis rumah makan mak nyus, bisnis jualan obat, bisnis secara online, bisnis jualan air isi ulang, bisnis properti…….semua ada, tinggal dipilih-pilih mana yang paling cocok menurut Anda.
Cara kita bereaksi terhadap perbedaan perbedaan itulah yang menyebabkan kita tetap berada di suatu kuadaran atau di kuadaran lainnya. Ketika kita menyeberang dari kuadaran “E” ke kuadran “B”, secara intelektual dia bisa memahami prosesnya, tapi ia tak bisa menanganinya secara emosional. Ketika muncul masalah, dan dia mengalami kerugian, dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menyelesaikan masalah itu…, jadi, dia kembali ke kuadran di mana ia paling merasa nyaman. Ketika rasa takut kehilangan uang dan gagal menjadi terlalu menyakitkan, perasaaan yang sama sama kami miliki, dia memilih mencari rasa aman, dan aku memilih mencari kebebasan. Meski kita semua manusia, jika menyangkut uang dan emosi yang berkaitan dengan uang, kita semua memberikan reaksi yang berlainan. Dan cara kita bereaksi kepada berbagai emosi itulah yang sering menentukan kuadran mana yang kita pilih sebagai tempat memperoleh penghasilan. Dan jika ingin berhasil dalam kuadran mana pun, kita harus punya lebih banyak daripada sekedar ketrampilan. Dan juga harus tahu perbedaan inti yang membuat orang mencari kuadaran yang berbeda. Pahamilah itu, dan hidup akan jadi jauh lebih mudah. Semua orang dapat pindah kuadaran, tapi berganti kuadran tdak seperti berganti pekerjaan atau berganti profesi. Berganti kuadaran sering berarti mengubah inti siapa dirimu, caramu berpikir, dan caramu memandang dunia. Perubahan itu lebih mudah bagi orang tertentu daripada bagi yang lain hanya karena sebagian orang menyukai perubahan sedangkan yang lain menentangnya. Dan berganti kuadran seringkali merupakan pengalaman yang mengubah hidup. Ini adalah perubahan yang sangat besar seperti kisah abadi tentang ulat yang berubah menjadi kupu kupu. Bukan dirimu saja yang akan berubah, tapi juga teman temanmu. Ketika kau masih berteman dengan teman-teman lamamu, ulat mengalami kesulitan melakukan hal hal yang dilakukan kupu kupu. Jadi perubahan ini adalah perubahan besar, dan tidak banyak orang yang memilih untuk melakukannya.
Apa Perbedaannya :
Nilai inti adalah nilai nilai yang berasal dari jiwa jiwa mereka :
Kata – Kata Kuadran “E”
Seseorang yang berasal dari kuadran “E” atau pegawai, kemungkinan akan berkata : “Saya mencari pekerjaan yang aman dan menjamin, dengan bayaran tinggi dan tunjangan bagus”
Kata – Kata Kuadran “S”
Seseorang yang berasal dari kuadran “S” atau pekerja lepas, kemungkinan akan berkata : “Tarif saya $35 per jam ” atau “Tarif komisi normal saya 6 persen dari nilai total” atau “Saya sepertinya tidak bisa menemukan orang yang mau bekerja dan melakukan tugas ini dengan besar” atau “Saya menggunakan 20 jam tenaga saya dalam proyek ini”
Kata – Kata Kuadran “B”
Seseorang yang beroperasi dari kuadaran “B” atau pemilik bisnis kemungkinan akan berkata :” “Saya mencari seorang presiden baru untuk menjalankan perusahaan saya”
Kata – Kata Kuadran “I”
Seseorang yang beroperasi dari kuadran “I” , atau investor, kemungkinan akan berkata : “Apakah cash flow saya berdasarkan tingkat laba internal atau tingkat laba neto ? ”
Kata kata alah alat yang ampuh. Mendengarkan dengan cermat kata kata yang digunakan seseorang, dan kemudian akan tahu kata kata mana yang harus digunakan, dan kapan menggunakannya supaya bisa memberikan tanggapan yang paling effektif. Satu kata bisa membangkitkan semangat satu jenis orang sementara kata yang sama bisa sepenuhnya mematikan semangat orang yang lain. Untuk menjadi pemimpin yang baik, pertama harus menjadi pendengar yang baik. Jika tidak mendengarkan kata-kata yang digunakan seseorang. Anda takkan bisa merasakan jiwa mereka. Jika tidak mendengarkan jiwa mereka, anda takkan pernah tahu dengan siap anda berbicara.
Maka itu setelah selesai membaca kupasan tentang kuadran anda punya keharusan untuk segera pindah kuadran. Ayo kapan lagi, ingat jangan pakai otak kiri untuk pindah kuadran karena analisanya akan panjang dan melelahkan. Untuk pindah kuadran kanan pakai yang kanan. Benar kan ?
Keterangan :
Aset, definisi mudahnya sesuatu yang terus bekerja dan menghasilkan uang tanpa keterlibatan/meski ditinggalkan oleh pemilik. Misalnya perusahaan bagi owner dan investasi bagi investor.
Liabilitas, suatu benda yang mampu bekerja/menghasilkan uang tetapi membutuhkan pemeliharaan yang bisa menimbulkan pengeluaran baru atau mengurangi harga benda tersebut. Misalnya mobil dan rumah.

*) tulisan ini diramu dari berbagai sumber internet

Mulailah Sesuatu Dengan Yang Kanan

Mulailah Sesuatu Dengan Yang Kanan

oleh herry putra
Otak Kanan dan Kiri

Wow begitu membaca judul tulisan diatas tentu timbul suatu rasa penasaran (mudah-mudahan benar ya) tentang apa sih istimewanya yang kanan itu, sehingga kok timbul judul mulailah sesuatu dengan yang kanan.
Dalam pembicaraan sehari-hari kita sering mendengar suatu istilah langkah kanan, tangan kanan atau mau mendahului pakai yang kanan. Wah anda sudah tahu jawabannya ya. Kalau sudah tau saya tidak perlu melanjutkan lagi tulisan ini. Ha…ha bercanda saja kok, ya ialah pasti akan saya bahas dibawah ini.

Untuk berbuat dan melakukan sesuatu
pikiran kita memegang peranan utama.
Start-up awal ini sangat menentukan kiprah kita
Anda harus tahu apa yang mempengaruhinya
Maka itu selalu gunakan yang kanan dalam berpikir
Untuk bertindak dan berbuat sehingga dijamin
Anda akan sukses dan berhasil

jangan dulu bilang bosan sebab anda harus tahu bahwa “pemikiran” bosan yang negatif anda itulah yang lahir dari otak kiri. Aura negatif yang menstimulus pemikiran anda itu muncul dari hasil input dan outoput otak kiri. Anda pernah mendengar orang berkata waduh hari ini perasaan aku tidak enak, kurang sreg, tadi malam mimpi seram, mimpi giginya copot. Bisanya mimpi ini diartikan pertanda yang tidak baik, atau perasaan kurang sreg itu diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik. Fenomena ini terjadi ditingkatan masyarakat yang “berpikiran” kekirian. Ini sudah semacam tradisi, sehingga jika kita mengalami hal seperti ini “perasaan kurang enak”dan “mimpi jelek” yang kita alami akan kita ingat-ingat terus dan ini namanya aura negatif (pikiran kiri karena berhitung-hitung dengan logika). Mau bepergian ingat, mau kerja teringat, mau naik motor/mobil teringat, mau melakukan apapun kita akan ingat terus dengan “perasaan kurang enak” dan “mimpi jelek”. Apa yang terjadi adalah kita terus menciptakan dan menarik aura-aura negatif sehingga bertambah banyak, pikiran kita jadi terkonsetrasi ke “perasaan kurang enak” dan “mimpi jelek” yang kita alami, sehingga kita tidak focus ke perjalanan kita sambil membawa motor/mobil, kepekerjaan kita, percakapan kita dan semua kegiatan kita. Nach apa kita bayangkan tentang hal-hal negatif yang akan terjadi pasti akan terjadi. Kenapa ? Yach gampang saja karena anda mengingat terus sehingga makin “mengkonsentrasikan” agar yang jelek itu terjadi. Anda sudah “mulai meniatkan” bencana atau boleh dikatakan anda meminta bencana itu datang dan menghampiri Anda. Ya sama dengan “berdoalah” ya……tentu akan dikabulkan oleh Allah atau Tuhan Yang Maha Esa. Jadi jangan pernah membayangkan dan menarik pikiran-pikiran negatif yang lahir dari otak kiri anda.
Istilah kanan ini menyiratkan bahwa memang dijagad bumi kita ini, kalau kita mau unggul dan lebih maju lebih mantap lebih sukses selalu gunakan yang kanan. Tetapi ingat orang kanan hanya minoritas saja dijagad ini dan yang banyak adalah orang kiri. Maka itu yang berhasil dan sukses jumlahnya sangat sedikit di Indonesia dan di dunia. Dan biasanya juga orang yang kiri yang jumlahnya minoritas ini dianggap rada aneh dalam konsep pemikiranya.
Berapa umur anda sekarang ? Wah ada yang baru lingkungan 20an, 30an, 40an, 50an dan 60an bahkan lebih. Bagaimana anda menyingkapi kehidupan selama umur anda diberikan oleh sang Kholik, Tuhan Yang Menciptakan Kita. Anda merasa cepat betul waktu berlalu meninggalkan kita. Tak terasa umur kita sudah seperti sekarang ini. Bagaimana pencapaian kehidupan anda, sukses sesuai keinginan atau biasa-bisa saja atau malah ada yang semakin turun. Coba anda cermati dan renuangkan 5 tahun yang lalu saya bagaimana dan apa pencapaian yang telah saya lakukan. 5 tahun yang akan datang apa yang akan saya lakukan. Apa kehidupan saya semakin baik atau sebaliknya. Eiit…jangan buru-buru menuding saya yang tidak-tidak ya.

Jangan gunakan otak kiri anda dalam memaknai tulisan saya diatas. Otak inilah yang telah menjajah kita selama ini karena kita memang di”kurikulumkan” dari SD, SMP, SLTA dan Perguruan Tinggi selalu menggunakan otak kiri. Aduh bingung ya, dengarnya (emank sengaja dibikin bingung biar anda buat ikatan Orang Bingung Indonesia = IOBI). Simak apa yang dikatakan Pak Purdi E Chandra sang juragan laba-laba (labanya berlipat ganda) Primagama. “Memang saya lihat pendidikan kita itu dari otak kiri saja. Padahal kalau kita garap yang kanan, porsinya banyak, maka otomatis otak kirinya naik. Tapi kalau kita banyakin kiri, kanan ndak ikut naik. Kanan itu adalah praktek. Orang yang akademik, sekolahnya pintar, IP atau nilai tinggi, dia tidak berani menentang teori. Jadi seperti robotlah mereka.

Dia tidak berani membuat kreasi sendiri. Padahal hidup dia itu bukan di masa lalu. Hidup dia itu kan di masa datang, dan itu serba berubah cepat. Tidak ada yang sama dengan teori yang dia pelajari. Teori itu kan hasil temuan. Kenapa kita tidak bisa menemukan sendiri?
Masyarakat dan sistem pendidikan terlalu menekankan aktivitas mental belahan otak kiri”.
Masyarakat umumnya lebih mementingkan analisis, logika, matematika dan jarang sekali memperhatikan atau kurang mengoptimalkan fungsi belahan otak kanan dalam pembelajaran (Khoo, Adam 1999). Pada kenyataannya memang sejak awal pendidikan tidak lebih dari 10 % mata pelajaran yang memakai fungsi belahan otak kanan, seperti kesenian dan musik. Bagaimana cara mendayagunakan belahan otak kanan atau memaksimalkan fungsi belahan otak kanan untuk pembelajaran?
Setiap belahan otak (kiri atau kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Jadi belahan otak kiri berespons terhadap masukan-masukan di mana dibutuhkan kemampuan mengupas/meninjau (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging). Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Jadi belahan otak kanan berfungsi kalau manusia menggambar, menunjuk, memeragakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya. Sebenarnya kedua belahan otak kiri dan kanan sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling melengkapi satu dengan yang lain.
Kalau sampai saat ini kita lebih banyak menggunakan belahan otak kiri, apa yang terjadi kalau sekarang mereka memakai kedua belahan itu sekaligus ? Tentunya secara teoritis kita akan memiliki kekuatan otak yang ganda, karena memakai semua kapasitas otak yang dimilikinya. Apa yang dikatakan oleh Purdi E Chandra sangat benar dan saya dukung 100 %. Beliau sudah mempraktekan buah dari pemikiran bahwa untuk sukes, berhasil dan kaya seperti beliau tentu harus memaksimlah yang kanan atau pemikiran dengan mempergunakan otak kanan.

Mau Sukses Jangan Pakai Yang Kiri
Pemikiran Robert T Kiyosaki, if you want to be rich and happy, ya kalau ingin kaya, ngapain sekolah? Kalau di sekolah tidak akan happy dan kaya. Pendidikan kita tidak bikin happy, malah bikin stres anak. Porsi mainnya kurang. Sejak Taman Kanak-kanak sudah dipaksa main otak kiri. Mungkin itu karena dari menterinya sampai orang-orang tuanya itu otak kiri semua, kan? Dikatakan figur yang bagus itu yang profesor, yang doktor. Padahal kalau kita pilah, yang pintar sekolah memang jadi dosen, jadi dokter. Yang sedang-sedang saja jadi manajer. Tapi yang bodoh-bodoh sekolahnya malah jadi pengusaha. Penelitian di Harvard begitu. Ada penelitian jangka panjang terhadap 95 mahasiswa Harvard jebolan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang kerap mendapat nilai tes paling tinggi di perguruan tinggi dulu ternyata hidupnya tak terlalu sukses dibandingkan dengan rekan-rekannya yang ber-IQ biasa saja. Dalam hal ini kesuksesan diukur lewat besaran gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan mereka.
Dalam sebuah survei terhadap ratusan perusahaan di AS, terungkap pula faktor yang menjadikan seorang pemimpin atau manajer jauh lebih berhasil dari yang lain. Yang terpenting bukan kemampuan teknis atau analisis, tapi justru hal yang berkaitan dengan emosi atau perasaan dan hubungan personal. Empat hal yang paling menonjol adalah kemauan, keuletan mencapai tujuan, kemauan mengambil inisiatif baru, kemampuan bekerja sama dan kemampuan memimpin tim.
Keempat item diatas tadi adalah berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan). Nach semua ini jika dicermati menunjukan bahwa orang yang IQnya tinggi belum tahu bisa lebih sukses dari orang yang EQnya lebih tinggi. Yang IQnya tinggi lebih berkutat menggunakan otak kiri dan yang EQnya tinggi lebih banyak menggunakan otak kanannya. Hal itu terjadi karena IQ hanya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis (otak kiri). Sedangkan EQ lebih banyak berhubungan dengan perasaan dan emosi (otak kanan).
Kanan Minoritas Tapi Teratas
Selain wajah dan bentuk tubuh, tangan juga merupakan kunci yang membedakan setiap orang. Tangan dapat membuka rahasia bagaimana si dia menangani dirinya sendiri.
Orang yang menggunakan tangan kanan, Ia seorang yang rasional dan logis. Ia unggul dalam hal perhitungan, tapi kurang memberi perhatian pada estetika.
Orang yang menggunakan tangan kiri Ia orang yang kreatif, intuitif dan memiliki kemampuan konseptual yang bagus. Balik kepada pembicaraan awal tulisan ini kita akan membahas tentang golongan kanan yang minoritas dibandingkan dengan golongan kiri yang mayoritas. Orang yang aktif menggunakan otak kirinya maka yang akan aktif adalah anggota tubuh sebelah kanan dan sebaliknya orang yang aktif menggunakan otak kanan anggota tubuh yang aktif adalah anggota tubuh sebelah kanan.
Simak juga pendapat para ahli bahwa otak manusia terdiri dari dua bagian besar yaitu: Conscious Mind atau dikenal dengan otak sadar dan Subconscious Mind atau dikenal dengan otak bawah sadar. Kapasitas dari potensi pikiran sadar manusia hanya sebesar 12% dari otaknya sedangkan sisanya adalah kapasitas potensi pikiran bawah sadar sebesar 88%. Dapat diibaratkan otak sadar manusia adalah seorang nakhoda sedangkan otak bawah sadar adalah ruang mesin (robot) yang siap melakukan perintah nakhoda. Sungguh ajaib dan sangat menakjubkan potensi otak manusia. Berdasarkan suatu penelitian seorang yang jenius dapat mengoptimalkan cara kerja otak sadarnya sebesar 5-6% dari kapasitas otak sadar manusia pada umumnya yaitu 12%. Salah satunya adalah Albert Einstein, seorang ilmuwan yang sangat tersohor, tapi jenis orang seperti ini tidak banyak hanya ± 100 manusia di dunia ini.
Menurut penelitian, Einstein lebih banyak menggunakan belahan otak kanannya (daya imajinasi yang kuat) sehingga Beliau dapat menghasilkan penemuan-penemuan yang spektakuler. Berdasarkan penelitian terbaru bahwa setiap sel otak yang tersambung dengan sel otak yang lainnya akan membantu proses berpikir. Semakin banyak sambungan sel dalam otak maka akan semakin cerdas otak kita. Dalam hal ini Albert Einstein telah melakukannya. Walaupun tidak ada data yang memastikanberapa banyak sel otaknya yang telah tersambung, yang pasti belum semua kapasitas dari otaknya digunakan. Tapi hasilnya sudah sangat luar biasa! Apalagi jika 100% dari kapasitas fungsi otaknya digunakan, pasti hasilnya lebih luar biasa, bukan?
Sedangkan manusia rata-rata hanya menggunakan kapasitas otak sadar kurang dari 4%. Apakah potensinya bisa ditingkatkan? Jawabannya sudah pasti bisa, asalkan tahu caranya dan mau melatihnya. Hanya ada satu juta orang di dunia ini yang mampu mengoptimalkan cara kerja otak sadarnya mencapai kapasitas 4%. Sudah pasti prestasi mereka sangatlah menakjubkan. Anda mau masuk golongan yang mana?
Secara alami Tuhan menciptakan manusia sangat sempurna. Namun banyak diantara kita yang belum menyadari dan mampu mengoptimalkan cara kerja otak kita. Sesungguhnya manusia tidak ada yang bodoh, manusia sebenarnya hanya belum tahu cara mengoptimalkan cara kerja otaknya. Dengan fakta-fakta dan kondisi yang luar biasa ini masih pantaskah kita mengeluh dan terus mengeluh? Sudah sepantasnya kita bersyukur atas rahmat Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita.
Cara Untuk Memaksimalkan Otak Kanan
Agar otak kanan kita lebih dapat berfungsi dibandingkan dengan Otak Kiri kita ada hal-hal yang harus kita lakukan. Berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan :
• Pertama, kita harus lebih banyak menyukai kegiatan atau hobi di alam terbuka. Olahraga yang tidak ada hitung-hitunganya (otak kiri ngitung )
– Misalnya : berenang, memancing, bersepeda, berjalan-jalan, lari-lari, berkemah, atau hiking. Kegiatan ini dapat mencerdaskan otak kanan.
• Kedua, melatih diri untuk berpikir divergen atau menyebar, loncatloncat, bukan linier, berpikir yang aneh-aneh, dan suka humor. Sehingga, kita akan lebih mudah menemukan ide-ide kreatif.
• Ketiga, mengaktifkan kemampuan bawah sadar kita. Latihan sederhana, misalnya bisa kita lakukan yaitu: di saat kita menerima pelajaran, mata dalam keadaan terpejam, atau mendengarkan radio sambil memejamkan mata tetapi tidak tidur.
• Keempat, bisa lewat pendekatan religius, misalnya yang saya alami sendiri (menurut Purdi E.Chandra), yakni melakukan dzikir dalam hati. Dzikir dalam hati dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dzikir itu akan membuat sesuatu itu terjadi. Sementara, intuisi yang tajam akan menunjukkan sesuatu itu terjadi. Cara lain yaitu dengan melakukan sholat malam, atau Tahajud, dan sholat minta petunjuk atau Istikharah. Puasa juga dapat mencerdaskan otak kanan
Nach jika anda dapat melakukan keempat langkah diatas mudah-mudahan kecerdasan otak kanan anda akan maksimal. Upaya mencerdaskan atau memberdayakan otak kanan itu sangat penting. baik itu untuk kepentingan kehidupan kita sehari-hari, maupun kegiatan bisnis.
Mulai Sekarang Ayo Jadi Orang Kanan
Maukan menjadi orang sukses, berhasil dalam usaha, kaya dengan cara usaha. Rasanya aneh jika tidak ada yang mengangguk dan mengatakan mau, tak tahulah jika anda masih menggunakan pikiran dari hasil olahan otak kiri anda.
Jika anda sudah memahami dan mengerti tentang betapa kuatnya pengaruh pikiran dari otak kanan yang bisa lebih banyak memiliki imajinasi yang kuat sehingga dapat menghasilkan penemuan-pemikiran, ide-ide, mimpi dan penemuan yang spektakuler. Orang kanan adalah orang minoritas yang dianggap makhluk aneh oleh orang mayoritas yang dasar pemikirannya berdasarkan hasil ”olahan” otak kiri mereka. Aneh karena jumlah sangat sedikit saja, padahal mereka lebih unggul, lebih superior, lebih berhasil dan rata-rata lebih mulia karena dengan kekraetifitasan mereka, imajinasi mereka yang spektakuler bisa membuka usaha dengan sukses dan bisa lebih unggul karena mereka kanan. Tak aneh jika pada awal tulisan ini saya mengatakan untuk mendahului , untuk menjadi orang sukses dan kaya pakai yang kanan. Dijalan raya sudah ada ungkapan atau boleh dikatakan peraturan bahwa untuk mendahului pihak lain kita harus pakai lajur kanan. Sekarang anda mau pilih yang mana mau tertinggal dengan pemikiran otak kiri atau maju, sukses, kaya dan mulia dengan pemikiran menggunakan otak kanan.
Otak kanan dalam tubuh kita itu sebenarnya adalah hati (yang menggunakan feeling) dan otak kiri itulah adalah kepala. Coba anda renungkan bagaimana proses pengeluaran keputusan yang kita buat dalam kehidupan kita sehari-hari. Yang pakai kepala diproses dari belahan otak kiri dengan menggunakan analisa, logika, hitungan, rumus dan prosesnya biasanya harus runtut, urut, jelas dan tidak bisa melompat-lompat. Berbeda dengan hasil keputusan yang dibuat oleh ”hati” cuma berdasarkan feeling semata dan prosesnya cepat dan boleh dikatakan tanpa mikir panjang. Nach sekarang coba jawab mau pakai yang mana. Kiri apa kanan.
Kata Mas Ippho Santosa kalau mau kencang dan laju harus mendahului , dan untuk mendahului kita pakai yang kanan. Yang kanan itu adalah hati yang kiri itu adalah kepala kita, maka itu gunakanlah hati. Intinya jika akan memulai melakukan suatu usaha jangan gunakan pikiran otak kiri dengan segala analisanya karena itu pasti akan berhitung, logika, ikut aturan baku sehingga yang bekerja adalah kepala. Yang mudah dan gampang adalah pakai otak kanan sehingga tidak rumit dan mudah karena adalah hati/perasaan. Ayo lakukan dengan yang kanan biar nyaman dan aman.