Sabtu, 05 Juni 2010

SENYUMAN



Budi Utomo analyzed your profile picture and got the following result:
Beauty: 96%
Sexy: 66%
Cool: 100%
Smart: 62%


Jumat pukul 10:26 melalui Profile picture analyzer · · · Lihat Antar-Dinding · Analyze your picture

RyTa Asy-Syifa Azzahrah
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
mmm,,,cantiknya mendekati perfect hahahha
Jumat pukul 10:27
Ika Suhartika
Ika Suhartika
duasaaaaaaaaaaar....ada yg kurang tuh variabelnya....
Jumat pukul 10:28
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
gppp jenk nyang penting cuantiqqqqq
Jumat pukul 10:28
Ika Suhartika
Ika Suhartika
yeee...harusnya selain beauty...sexy...cool...n smart...ada tingkat kemesuman juga harusnya ... kan gelar lu masi ratu mesum hahahahahahaha
Jumat pukul 10:29
Budi Utomo
Budi Utomo
Hhhhmmmm..... Mesum? Mareee....
Jumat pukul 10:42
Jon Kepri
Jon Kepri
emmmm...da yg aneh jeng ika harini...hahahaha
Jumat pukul 21:34 ·
Ika Suhartika
Ika Suhartika
mkstnya????
Jumat pukul 21:55
Jon Kepri
Jon Kepri
senyum trus...dri tdi gk capek yaa...hehehehehe
Jumat pukul 21:59 ·
Ika Suhartika
Ika Suhartika
yeeeeee
Jumat pukul 22:10
Jon Kepri
Jon Kepri
ngiriiii ahhhhh...hahahahahaha
Jumat pukul 22:25 ·

Pulau Kundur Lahirkan Pemimpin dan Pengusaha

Lahirkan Gubernur dan Pengusaha Top PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh IMAM SOEKARNO, Kundur , Kamis, 03 Juni 2010 08:26
Letaknya berada di perbatasan antara Kecamatan Kundur dengan Kecamatan Kundur Utara, tepatnya delapan kilometer dari Tanjungbatu Kota. Hampir 75 persen aktivitas warganya hidup sebagai petani, dan selebihnya pegawai negeri sipil dan pengusaha. Penghasilan tetap warganya selain buah-buhan, getah karet menjadi komoditi andalan.

Meski jauh dari hiruk pikuk aktivitas kota, namun kampung tersebut telah melahirkan sejumlah putra daerah yang berpotensi baik di tingkat Provinsi Kepri, kabupaten, kota, kecamatan hingga politikus dan tokoh agama.

Selain itu sejumlah orang-orang ternama yang memiliki jabatan dan kekuasaan juga berasal dari Desa Sei Ungar Utara. Sebut saja HM Sani. Mantan Bupati Karimun ini sekarang menjabat Wakil Gubernur Provinsi Kepri. Bahkan pada pemilihan gubernur baru-baru ini, Sani yang berpasangan dengan HM Soerya berhasil memperoleh dukungan terbanyak.
Selain itu, ada tokoh pejuang Kepri H Huzrin Hood, Suhajar Diantoro (Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kepri, Isdianto (mantan Kepala Badan Kesbang Linmas Kabupaten Karimun. Bahkan Ketua Walubi Kepri Hengky Irawan juga berasal dari Sei Ungar. Sementara untuk pengusaha sukses, diwakili Acui, pemilik Hotel Gembira di Kundur.

H Khardan, 70, pemuka masyarakat Sei Ungar menyebutkan, sejumlah pejabat yang pernah maupun masih duduk di provinsi Kepri, kabupaten hingga Kecamatan, banyak berasal dari Sei Ungar. Untuk kecamatan ada Kepala Kantor Urusan Agama Kundur  Muhkrizal, Kacabdisdikpora Kundur H Rubais. Termasuk sekretaris camat di tiga kecamatan Kundur, Kundur Utara dan Kundur Barat, semuanya dari Sei Ungar. Masih ada lagi, yang bekerja di Bank Indonesia (BI) Jakarta.

”Sudah banyak putra Sei Ungar yang berhasil menjadi pejabat, birokrat, politikus, hingga pengusaha sukses. Mereka membawa nama baik daerah. Padahal Sei Ungar merupakan sebuah kampung kecil,” jelas Khardan.

Sebagai orang yang dituakan di Desa Sei Ungar, Khardan mengaku bangga atas keberhasilan anak-anak dari Sei Ungar. ”Padahal  kondisi orang tua mereka susah, tapi anak-anaknya berhasil jadi orang,” imbuhnya. Sementara Muhklis Kepala Desa Sei Ungar menggambarkan betapa tingginya nilai kebersamaan yang diperlihatkan warga Sei Ungar. Terutama tradisi hidup gotong royong.

”Tradisi ini masih kita temui ketika ada warga yang mengalami musibah. Tanpa diberitahu, warga sudah berdatangan untuk membantu meringankan beban yang terkena musibah,” paparnya.

Biarpun pekerjaan warga kebanyakan sebagai buruh penyadap karet, namun anak-anak mereka harus memperoleh pendidikan. Bila perlu disekolahkan hingga ke perguruan tinggi.  ”Sebagai warga Sei Ungar, tentunya saya turut bangga. Sebenarnya, masih banyak putra Sei Ungar yang sukses,” jelasnya. ***
 

Meniru Akhlak Tuhan

Meniru Akhlak Tuhan PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Robi Kurniawan, MA , Jumat, 04 Juni 2010 08:57
”Ada dua perkara yang jika Anda amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”(Abu Hazim)

Pengakuan seorang hamba bahwa dia mencintai Allah swt bukanlah basa basi mulut seperti seseorang yang mencintai sang pujaan hati di depannya, setelah pergi dia selingkuh dengan yang lain. Akan tetapi sebuah confidensi atau keyakinan total seluruh jiwa dan raga di mana maupun ke mana hamba tersebut pergi dan berada. Mencintai Allah berarti kita harus siap meniru akhlak-Nya yang Maha Mulia.
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah saw. bersabda; ”Berakhlaklah kamu dengan akhlak Allah”.
Dalam bahasa lain bisa diartikan, ”Contohlah dan teladanilah sifat-sifat Allah”.
Di dalam Alquran, setidaknya Allah Swt memperkenalkan 99 akhlak atau sifat-Nya, yang disebut dengan istilah al-Asma al-Husna. Bahkan kita diperintahkan setiap berdoa dan meminta dengan menyebut sifat-sifat Allah tersebut. Sebagaimana dipaparkan dalam surah al-A’raf  ayat 180: ”Allah memiliki asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna”.
Nama, sifat, atau akhlak yang diperkenalkan Allah swt, di dalam Alquran tersebut tentu bukan hanya untuk tujuan dibaca, dihafal atau didendangkan. Akan tetapi, lebih jauh dari itu bagaimana semua sifat dan akhlak yng telah diperkenalkan Allah kepada manusia, dicontoh dan diteladani dalam kapasitasnya sebagai makhluk. Salah satu ayat yang membicarakan tentang akhlak dan sifat Allah swt, adalah surat al-Hasyar [59]: 23N
”Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja(al-Malik), Yang Maha Suci(al-Quddus), Yang Maha Sejahtera(as-Salam), Yang Mengaruniakan keamanan(al-Mukmin), Yang Maha Memelihara(al-Muhaimin), Yang Maha Perkasa(al-Aziz), Yang Maha Kuasa(al-Jabbar), Yang Memiliki segala keagungan(al-Mutakabbir), Maha Suci  Allah dari apa yang mereka persekutukan.”
Dalam ayat di atas, Allah Swt memperkenalkan delapan akhlak atau sifat-Nya yang mesti dicontoh dan diteladani oleh makhluk-Nya.
Sifat pertama yang diperkenalkan Allah swt, bahwa Dia menyebut diri-Nya sebagai al-Malik yang secara harfiyah berarti Raja atau Pemilik. Setidaknya ada dua hal yang menjadi ciri al-Malik atau Raja. Pertama, bahwa raja adalah yang memberikan perintah atau larangan, menetapkan sesuatu atau mencabut sesuatu. Kedua, raja adalah tempat mengadu bagi semua orang. Begitulah Allah Swt sebagi Raja. Bahwa Diri-Nya adalah Dzat Yang memerintah, melarang, menetapkan sesuatu serta mencabut sesuatu dari Makhluk-Nya. Allah memiliki kekuasaan yang mutlak. Begitu juga Allah Swt adalah tempat bermuaranya semua pengaduan makhluk. Dan semua yang datang mengadu kepada-Nya secara pasti akan diberikan jalan keluar dari masalahnya.
Kedua, Allah Swt, menyebut diri-Nya sebagai raja yang al-Quddus. al-Quddus secara harfiyah berati suci. Allah sebagai Raja adalah raja yang suci, jauh dari aib, cacat, hal-hal yang kotor, kekejian dan sebagainya. Betapa banyak manusia, yang jikalau menjadi raja atau pemimpn adalah raja yang kotor dan keji, seperti disebutkan dalam surat An-Naml [27]: 34 ”Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka merusak dan membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat”.
Secara kebahasaan, setidaknya ada tiga hal yang menjadikan sesuatu itu quddus (suci). Pertama, kebenaran, kedua, keindahan, dan ketiga kebaikan. Allah sebagai Raja, jika memerintahkan sesuatu kepada makhluk-Nya pastilah perintah Allah itu selalu benar, indah dan kebaikan bagi makhluk tersebut. Jika Allah menetapkan dan memutuskan sesuatu untuk hamba-Nya, pastilah ketetapan dan keputusan Allah itu benar, indah dan berguna atau mengandung kebaikan.
Ketiga, Allah swt, memperkenalkan dirinya sebagai as-Salam yang secara harfiyah berati selamat, jauh dari cacat, aib dan kekurangan. Begitulah Allah, bahwa apapun yang didatangkan Allah kepada makhluk-Nya pastilah berupa keselamatan. Andaikata itu berupa musibah, tetap saja itu merupakan kebaikan dan keselamatan. Sesuatu dipandang musibah hanyalah dikarenakan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia dalam memahami Allah yang Maha Besar. Sebab, betapa banyaknya hal-hal yang datang kepada manusia menjadikan manusia menangis dan meratap di kala itu, namun setelah waktu berlalu barulah dia menyadari bahwa yang dulu ditangisi adalah kabaikan yang sekarang justru membuat dia menjadi tertawa. Belum tentu setiap yang dicintai hamba baik menurut Allah atau setiap dibencinya ternyata baik menurut Allah.
Begitu juga Allah adalah Dzat yang jauh dari aib, cacat dan kekurangan. Dalam diri Tuhan tidak ada sifat, kikir, marah, dendam, malas dan sebagainya. Sebab, itu semua adalah aib dan kekuarangan. Dalam surat ar-Rahman [55]: 29, Allah swt berfirman ”Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan’ .
Keempat, Allah Swt, memperkenalkan sifat-Nya sebagai al-Mu’min yang berarti pemberi rasa aman. Allah bukan hanya selamat diri-Nya dari segala aib dan kekuarangan, tetapi lebih jauh Allah adalah pemberi rasa aman bagai semua makhluk-Nya. Begitulah yang ditegaskan-Nya dalam surat al-Quraisy [106]: 4 ”Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”.
Begitulah sifat Allah yang semestinya kita contoh, bagaimana kita menjadi makhluk yang mampu memberikan rasa aman kepada siapapun. Seorang yang mukmin tidak hanya sekedar amanah dan bisa dipercaya, tetapi lebih jauh mampu menjamin keamanan kepada siapapun yang meminta rasa aman. Seorang pegawai yang mukmin adalah pegawai yang tidak hanya bisa jujur dalam bekerja ketika diawasi, tetapi dia juga bisa bekerja dengan penuh kejujuran sekalipun tanpa pengawasan. Sebab, dia selalu yakin kalau Allah selalu menyertainya dalam setiap apapun yang dilakukan.
Kelima, Allah memperkenalkan sifat-Nya sebagai al-Muhaimin yang berarti Pengawas dan Pemelihara. Allah bukan hanya pemberi keselamatan dan rasa aman, tetapi Allah juga mengawasi dan memelihara makhluk-Nya. Oleh karena itulah, di alam ini dikenal istilah sunnatullah dan inayatullah. Jika terjadi kecelakaan pesawat terbang, maka sunnatullahnya semua penumpang mati. Akan tetapi, jika ada penumpang yang selamat bahkan tidak terluka sedikitpun, maka ketika itu dia mendapat inayatullah atau pertolongan Allah melalui pengawasan dan pemeliharaannya. Bukankah Allah mengatakan, Bahwa tidak ada satupun jiwa kecuali telah disediakan untuknya malaikat yang akan menjaga dan memeliharanya. Lihat surat at-Thariq [86]: 4 ”Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya”.
Begitulah sifat Allah yang mesti kita contoh, kita tidak hanya mampu memberikan rasa aman, tetapi juga bisa mengawasi dan menjaga apa yang diamanahkan kepada kita.
Keenam, Allah memperkenalkan sifat-Nya sebagai al-Aziz yang Maha Perkasa dalam artian bahwa Allah adalah Dzat yang tidak pernah bisa dikalahkan. Allah Swt, tidak akan pernah dikalahkan oleh siapun dan sampai kapanpun. Begitulah sifat yang juga semestinya kita miliki dalam menjalani kehidupan di dunia ini yang sudah ditakdirkan sebagai kehidupan yang penuh kompetisi dan persaingan. Bagaimana kita dalam persaingan hidup berupaya untuk tidak pernah dikalahkan oleh siapaun lebih-lebih bisa mengalahkan hawa nafsu dan setan. Sekalipun dalam setiap persaingan pasti ada yang kalah dan yang menang. Namun, sebagai makhluk yang mencontoh al-Aziz nya Allah, berupayalah menjadi makhluk yang tidak pernah dikalahkan oleh siapapun dan kapanpun dalam kontek persaingan yang sehat, bukanlah menghalalkan berbagai cara agar tetap eksis. Sebagaimana dikatakan dalam surah al-Baqarah (2):184: ”Maka berlomba-lombalah (bersainglah) kalian (dalam membuat) kebaikan….”
Ketujuh, Allah memperkenalkan sifat-Nya sebagai al-Jabbar yang berarti maha Berkuasa. Al-Jabbar secara harfiyah berarti Yang Kuat dan Memaksa, sehingga kata ini kemudian diartikan sebagai Dzat yang mampu mengalahkan siapapun. Allah bukan hanya tidak terkalahkan, namun juga mampu mengalahkan siapapun. Begitulah sifat yang semestinya kita ikuti sebagai makhluk, bahwa kita bukan hanya makhluk yang tidak terkalahkan, namun mampu mengalahkan siapun yang menjadi pesaing kita. Seseorang yang memiliki sifat al-Jabbar dalam kapasitasnya sebagi makhluk, tidak akan pernah kembali membawa kekalahan. ***
*Dosen & Muballigh Kota Batam
 

Mendagri 'TIDAK' Tegas



Mendagri Masih Tunggu Keppres
Terbaru / Redaksi / Sabtu, 05 Juni 2010 07:50
batampos.co.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku belum bisa mencopot Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah yang menjadi terdakwa perkara korupsi. Pasalnya, sampai saat ini belum ada Keputusan Presiden (Keppres) tentang penonaktifkan Ismeth Abdullah dari posisinya sebagai gubernur Kepri.

"Sampai saat ini kita masih menungg Keppresnya. Belum diteken (Presiden). Jadi kita belum bisa mengeksekusi untuk mengangkat Wagubnya (sebagai pelaksana tugas Gubernur Kepri)," ujar Gamawan, Jumat (4/6).

Ditegaskannya, pihaknya sudah sekitar dua pekan lalu mengusulkan penonaktifan Ismeth Abdullah karena berstatus terdakwa. "Surat usulannya sudah sampai. Tetapi kita menunggu Keppresnya," tandas Gamawan.

Seperti diketahui, pada pekan ketiga bulan lalu Mendagri telah mengusulkan penonaktifan Ismeth Abdullah. Pengusulan dilakukan setelah Mendagri menerima surat penetapan dari pengadilan bahwa Ismeth sudah menjadi terdawka, beserta register perkaranya.

Sejak awal Mei lalu, Ismeth telah didakwa melakukan korupsi terkait pengadaan mobil pemadam kebakaran saat menjadi Ketua Otorita Batam. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi mendakwa Ismeth melakukan korupsi karena menyetujui penunjukan langsung pada proyek pengadaan damkar di Otorita Batam tahun 2004-2005 yang merugikan keuangan negara hingga Rp 5,4 miliar.

Sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diberhentikan sementara oleh Presiden tanpa melalui usulan DPRD karena didakwa melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar, dan/atau tindak pidana terhadap keamanan negara. Berdasarkan bukti register perkara, Presiden memberhentikan sementara Gubernur dan/atau Wakil Gubernur melalui usulan Menteri Dalam Negeri.

Namun Gamawan mengaku belum dapat memastikan kapan Keppres penonaktifan Ismeth akan diterbitkan. Mantan Gubernur Sumatera Barat itu mengatakan, jika Keppres sudah terbit maka akan segera dieksekusi.

Gamawan justru menegaskan, yang penting saat ini jalannya pemerintahan di Kepri tidak terganggu dan Pilkada berlangsung baik. "Saya kemarin memantau Pilkadanya. Dan sejauh ini kondisinya kondusif," tegasnya.(ara)
Share

UI Kukuhkan Dua Profesor Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran UI Kukuhkan Dua Profesor
Para profesor menyampaikan terobosan dalam dunia kedokteran.
Sabtu, 5 Juni 2010, 18:48 WIB
Elin Yunita Kristanti, Syahrul Ansyari
VIVAnews - Bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Andrijono dan Prof. Soegiharto, hari ini (5/06), resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar. 

Dalam pidato pengukuhannya,  Prof. Andrijono menyampaikan pidato berjudul “Peningkatan Status Gizi Khususnya Vitamin A merupakan Salah Satu Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Melalui Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier Mola Hidatidosa”.

Ia menjelaskan bahwa vitamin A merupakan faktor nutrisi yang berpengaruh terhadap mola hidatidosa atau yang dikenal masyarakat awam sebagai hamil anggur.

Andrijono menyatakan bahwa sampai saat ini, penelitiannya soal pengaruh vitamin A dalam penyembuhan hamil anggur adalah satu-satunya di dunia.

“Memang banyak teori-teori soal penanganan hamil anggur, tapi untuk jawaban konkrit soal penyembuhan penyakit ini baru diperoleh melalui penelitian yang saya lakukan sejak 1990 ini”, paparnya kepada wartawan saat jumpa pers seusai menyampaikan pidato pengukuhan, Sabtu 5 Juni 2010.

Sementara Prof. Soegiharto Soebijanto menyampaikan pidato berjudul “Bayi Tabung di Indonesia Masa Kini dan Masa Mendatang”.

“Pengembangan ilmu tidak hanya untuk menolong seseorang, tapi juga untuk membantu ilmu yang lain. Program bayi tabung sangat berguna untuk stem cell dan sistem kloning”, paparnya.

Menurutnya program bayi tabung atau sistem kloning ini memungkinkan seorang pasangan sejenis dapat memiliki anak, termasuk dari laki-laki dengan laki-laki.

Untuk itu ia menyampaikan program ini memang masih perlu melihat norma dan etika yang ada di Indonesia.

“Sistem kloning memungkinkan seorang pasangan sejenis untuk memiliki anak. Tapi tentu saja kita harus memperhatikan norma dan etika”, urainya.

Untuk tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia ini ia mengatakan mencapai angka 35 persen. Seperti diketahui, kelahiran pertama bayi tabung di Indonesia terjadi pada tahun 1987 di Jakarta dan tahun 1988 di Klaten.
• VIVAnews 
 

Sarjana Kedokteran Termuda UGM

Sarjana Kedokteran Termuda dari UGM, 17 Tahun
KALAU bisa buat que-que besok pagi, kak wens...
Sabtu, 5 Juni 2010, 22:36 WIB
Elin Yunita Kristanti


VIVAnews - Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan meluluskan sarjana kedokteran  termuda.

Riana Helmi yang  berusia 17 tahun 9 bulan diwisuda 19 Mei 2009 lalu.

Penyerahan piagam rekor MURI ini diterima secara simbolis oleh Sekretaris Eksekutif UGM,  Djoko Moediyanto Sabtu, 5 Mei 2010 di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran.

Selain memberikan penghargaan pada UGM, MURI juga menyerahkan penghargaan kepada Riana Helmi selaku pemegang rekor lulusan termuda.

Djoko Moerdiyanto dalam sambutannya mengatakan, UGM memberikan apresisai kepada MURI yang telah memberikan penghargaan kepada UGM secara kelembagaan dan Riana Helmi selaku mahasiswa yang berhasil lulus sebagai sarjana termuda.

Menurut Djoko, penghargaan tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan pendidikan yang telah diterapkan oleh Fakultas Kedokteran UGM, dimana Riana Helmi tidak hanya lulus termuda tapi meraih predikat IPK cumlaude.

 “Dia meraih IPK 3,67,” kata Djoko.

Kata dia, sebagai sarjana termuda, Riana merupakan sosok yang pantas ditauladani oleh mahasiswa lainnya. Yang juga patut dicontoh lagi bimbngan dari keluarganya yang berhasil mendorong anaknya bisa mengenyam pendidikan di usia muda.

 “Kita patut bangga, apa yang telah dilakukan keluarganya pantas untuk kita tiru karena berhasil mendorong putrinya bisa seperti ini,” tandasnya.

Untuk Riana, Djoko berpesan agar pendidikan koasistensi yang dijalaninya sekarang ini bisa diselesaikan dengan baik. Setelah dilantik menjadi dokter, Djoko berharap dia bisa menangani masalah kesehatan yang kian berat di tengah masyarakat.

Riana memecahkan rekor yang sebelumnya dibuat Alexander Randy Angianto. Saat diwisuda, usia Randy baru 19 tahun. Dia lulus dengan  IPK 3,56.

Laporan: KDW| Yogyakarta
• VIVAnews