Rabu, 09 Juni 2010

Kode Etik Jurnalistik

KODE ETIK AJI
(ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN)
  1. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
  2. Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentar.
  3. Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.
  4. Jurnalis hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernya.
  5. Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.
  6. Jurnalis menggunakan cara-cara yang etis untuk memperoleh berita, foto dan dokumen.
  7. Jurnalis menghormati hak nara sumber untuk memberi informasi latar belakang, off the record, dan embargo.
  8. Jurnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya tidak akurat.
  9. Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku tindak pidana di bawah umur.
  10. Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa, politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit mental atau latar belakang sosial lainnya.
  11. Jurnalis menghormati privasi, kecuali hal-hal itu bisa merugikan masyarakat.
  12. Jurnalis tidak menyajikan berita dengan mengumbar kecabulan, kekejaman kekerasan fisik dan seksual.
  13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.
  14. Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan. (Catatan: yang dimaksud dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang dan atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat mempengaruhi jurnalis dalam membuat kerja jurnalistik.)
  15. Jurnalis tidak dibenarkan menjiplak.
  16. Jurnalis menghindari fitnah dan pencemaran nama baik.
  17. Jurnalis menghindari setiap campur tangan pihak-pihak lain yang menghambat pelaksanaan prinsip-prinsip di atas.
  18. Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.

KULIAH : Teori Organisasi Pengawasan


Tugas : Teori Organisasi Umum
Dosen : Umar Hanis


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control).Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi diantaranya.
I.2 Perumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan-pembahasan tentang pengawasan, antara lain :
        1. Pengertian Pengawasan
        2. Tipe-Tipe Pengawasan
        3. Tahap-Tahap Pengawasan
        4. Pentingnya Pengawasan
        5. Perancangan Proses Pengawasan.
        6. Bidang-Bidang Pengawasan Strategik
        7. Alat Bantu Pengawasan Manajerial.
BAB II
ISI
II.1 PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulannya, pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
II.2 TIPE-TIPE PENGAWASAN
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :
  1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
  2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
  3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
II.2.1 Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang bersangkutan.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-­kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk tindakan masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya financial.

II.2.2 Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
  • Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode­-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
  • Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
II.2.3 Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
  • Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
  • Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
  • Pengawasan Kualitas (Quality Control)
  • Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
II.3 TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
Tahap Proses Pengawasan :
  1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
  1. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
  1. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
  1. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
  1. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:
  1. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.

b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
  1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
  2. Mengukur pelaksanaan
  3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
  4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.

Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni:
  1. mengukur hasil pekerjaan,
  2. membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada perbedaan),
  3. mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:
  1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
  2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
  3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan.
  • Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)
Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
  • Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.
  • Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan-penyimpangan
  • Pengambilan tindakan koreksi
Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan­-penyimpangan yang terjadi.
II.4 PENTINGNYA PENGAWASAN
Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
  • Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
  • Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
  • Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
  • Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-wasan.
  • Komunikasi
  • Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
II.5 PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
  1. Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
  1. Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:
    • Pengukuran input
    • Hasil pada tahap awal
    • Gejala yang dihadapi
    • Kondisi perubahan yang diasumsikan
  1. Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
  1. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
  1. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen.
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan memberikan implikasi terhadap pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan rencana akan baik jika pengawasan dilakukan secara baik, dan tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses pengawasan dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan suatu rencana.
Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk mensukseskan rencana, Winardi (2000:172) mengungkapkan bahwa: “pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai dengan apa yang menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam dalam bidang manajemen”.

II.6 BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK
Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu :
  • Transaksi Keuangan
  • Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
  • Manajemen Kas (Cash Management)
  • Pengelolaan Biaya (Cost Control)
  • Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
  • Operasi-operasi Produktif

II.7 ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL
Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
  1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
  1. Management Information System (MIS)
MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir.
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
    • Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
    • Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
    • Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
    • Adanya pengujian pendahuluan
    • Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Sedangakan criteria utama MIS efektif yaitu :
  • Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
  • Tepat waktu dalam pemakainya
  • Menekan biaya secara efektif
  • System yang digunakan harus tepat dan akurat
  • Dapat diterima oleh yang bersangkutan
  1. Analisa Rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
  1. Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Tipe-tipe pengawasan yaitu ; Pengawasan Pendahuluan (preliminary control),Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Tahap Proses Pengawasan ; Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan), Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan –penyimpangan, Pengambilan tindakan koreksi.
Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.
Perancangan proses pengawasan diantaranya yaitu; Merumuskan hasil yang di inginkan, Menetapkan penunjuk hasil, Menetapkan standar penunjuk dan hasil, Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi. Bidang strategik dalam pengawasan ialah Transaksi Keuangan, Hubungan Manajer dan Bawahan, dan Operasi-operasi Produktif. Alat-alat pengawasan yang paling umum ialah Manajemen Pengecualian (Management by Exception), Management Information System (MIS), Analisa Rasio dan Penganggaran.

III.2 Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Minggu, 06 Juni 2010

KPK di buru Otak ideologis atau Otak Tikus..??

VIVAnews - Sudah satu minggu Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi membuka pendaftaran. Tercatat, sudah 131 pelamar yang mendaftarkan diri manjadi calon pimpinan komisi antikorupsi itu.

Sekretaris Panitia Seleksi Pimpinan KPK Ahmad Ubbee mengatakan sudah 131 pendaftar yang memasukkan berkas. Namun, baru 13 yang dinyatakan lengkap. Pendaftar berlatar belakang pengacara tercatat paling banyak, yakni sekitar 28 orang.

Beberapa pengacara yang sudah mendaftarkan diri antara lain Otto Cornelis Kaligis, Bonaran situmeang, Djonggi Simorangkir, Farhat Abas, Cacang S Murtado. Dari hakim ada Binsar Goultom dan Antono Rustono. Pendaftar berlatar belakang jaksa ada, Septinus.

Dari TNI/Polri ada Kivlan Zen (mantan kaskostrad), Gordon Mogot (mantan Kadiv Propam), Parasian Simanungkalit (Pati nonjob). Dari swasta ada Manajer San Diego Hills, Erizar Nurdin .

Kalangan politisi juga tidak mau kalah. Tercatat nama Ketua Partai Buruh Mokhtar Pakpahan dan Politisi PAN Ade Daud Ibrahim menyatakan siap mencalonkan diri. Bahkan, keduanya sudah mendatangi tempat pendaftaran

Menurut Ubbee banyak pendaftar yang berkasnya belum lengkap. Pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut 3 Juni mendatang. "3 Juni kita evaluasi. Kita lihat pengumuman yang kurang gencar, kenapa banyak yang datang tidak lengkap," kata Ubbee.

Ubbee juga menyoroti minimnya pendaftar perempuan. Dari jumlah tersebut baru lima pendaftar dari kaum Kartini. "Saya rasa perempuan harusnya ada yang bisa, mungkin dianggap keras, bebannya sangat berat," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Pansel KPK, Patrialis Akbar menyatakan sudah mencoret dua calon akibat tidak memenuhi syarat usia. Mereka adalah OC Kaligis dan Farhat Abbas. OC Kaligis diketahui sudah berusia 68 tahun dan Farhat Abbas berusia kurang dari 40 tahun. Padahal usia pimpinan KPK berkisar 40-65 tahun.
Seleksi kali ini adalah untuk mencari satu pimpinan KPK untuk menggantikan posisi Antasari Azhar yang diberhentikan dari jabatannya karena terlibat kasus pembunuhan berencana. (np)

VIVAnews - Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan, akan melaksanakan jemput bola bakal calon pimpinan komisi antikorupsi. Mereka pun akan mendatangi tiga lembaga.

Tiga lembaga tersebut yakni, perguruan tinggi, lembaga penegak hukum, dan LSM yang concern dalam pemberantasan korupsi. "Kirimlah orang-orang terbaiknya," kata Ketua Pansel KPK Patrialis Akbar usai rapat koordinasi pansel KPK di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis 3 Juni 2010.

Walau begitu Patrialis menegaskan, tidak ada jaminan bagi calon yang diminta dari tiga lembaga itu dengan mudah lolos. "Ada catatan, belum tentu dia lolos. Mekanismenya sama," tegasnya.

Penjemputan bakal calon pimpinan KPK akan dilaksanakan setelah proses pendaftaran selama 14 hari selesai, dan pansel telah menyeleksi berkas pelamar.

Seleksi kali ini adalah untuk memilih satu pimpinan KPK untuk menggantikan posisi Antasari Azhar. Antasari diberhentikan dari KPK karena terlibat dalam kasus pembunuhan berencana.

Hingga saat ini, lebih dari 175 calon mendaftarkan diri. Namun baru 21 calon yang sudah melengkapi berkasnya. Pelamar terbanyak berasal dari profesi pengacara.
• VIVAnews 

VIVAnews - Pengacara Otto Cornelis Kaligis mengajukan uji materi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia mempermasalahkan batasan usia calon pimpinan KPK.

Kaligis yang telah mendaftar menjadi calon pimpinan KPK, terancam gagal karena faktor usia.
Berdasarkan Pasal 29 ayat 5 UU KPK mengatur calon pimpinan KPK berumur sekurang kurangnya 40 tahun dan setinggi tingginya 65 tahun pada proses pemilihan. Sedangkan Kaligis saat ini berusia 68 tahun.

"Yang bersangkutan (OC Kaligis) mengajukan pendaftaran pada 31 Mei 2010. Saat ini permohonannya sedang dalam proses registrasi," kata pegawai MK bagian penerima permohonan perkara, Widi Atmoko di Gedung MK, Kamis 3 Juni 2010.

Sebelumnya Pengacara Farhat Abbas juga mendaftarkan uji materi pasal tersebut. Farhat terbentur pada batas minimal. Umurnya belum 40 tahun. Praktis, jika pasal tersebut tetap berlaku keduanya bakal dicoret.

Sekretaris Panitia Seleksi Ahmad Ubbee mengatakan seleksi administrasi akan dilakukan pada 15-22 Juni 2010. "Kalaupun putusan MK mengabulkan, kalau lewat batas waktu seleksi administrasi tetap dicoret," kata Ubbe. (umi)

VIVAnews - Pengacara Henry Yosodiningrat mendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia memasukkan berkas menjelang jam penutupan pada pukul 16.00.
Berkasnya langsung dinyatakan lengkap. Pria berusia 56 tahun itu termotivasi mencatatkan namanya sebagai pemberantas korupsi diusia menjelang 60 tahun.
"Saya siap mengabdi," kata Henry usai menyerahkan berkas pendaftaran di Lobi Kementrian Hukum dan HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta Rabu 2 Juni 2010.

Dia percaya diri mendaftar sebab tidak pernah mendampingi klien dengan perkara yang ditangani KPK. "Itu bertentangan suara hati saya," ujar Kuasa Hukum Susno Duadji itu.

Susno Duadji tersangkut dugaan korupsi penyuapan? "Emang Susno Duadji korupsi? Baru dibikin-bikin kemarin," katanya.

Henry menilai satu kekurangan yang mesti dibenahi KPK, yakni terkadang overakting dalam menangani perkara. Dia mencontohkan ketika penyidik KPK menggeledeh ruang kerja anggota parlemen dan ruang kerja ketua Mahkamah Agung beberapa waktu lalu.

"Kebablasan aja, tidak mengindahkan norma-norma yang ada," ujarnya.

Dengan masuknya Henry, kini tercatat 20 pendaftar yang berkasnya dinyatakan lengkap. Total pendaftar ada 165 orang dengan 9 diantaranya perempuan. (umi)

Batik Gonggong Tanjungpinang Kepri


Batik Gonggong, Tanjungpinang punya kreasi

images/stories/batik bermotif gonggong.jpgPDF Print E-mail
Oleh: Moel Akhyar

TANJUNGPINANG,KEPRIterkini: Satu lagi kreativitas menambah kekayaan khazanah batik di Indonesia. Kini Tanjungpinang punya batik sendiri. Bermotif kerang jenis gonggong, hasil kreativitas ini dinamai Batik Gonggong. Dan sudah pula dipasarkan dengan merk Lawana di Kios Kelapa Gading, Jalan Basuki Rahmat, Tanjungpinang.
Lawana merupakan bahasa Melayu dan dalam Bahasa Indonesia berarti sangat cantik atau menawan. Batik Gonggong ini lahir dari ide kreatif Efiyar M Amin. Sudah ada ratusan desain batik gonggong yang siap diproduksi.

‘’Motif batik ini dominan mengambil bentuk dasar dari gonggong yang diolah sedemikian rupa membentuk bunga dan ornament,’’ ujar Efiyar yang juga Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Tanjungpinang.


Kenapa gonggong? Soal ini Efiyar punya alasan. ‘’Gonggong dikenal dan ada hampir di seluruh daerah Kepulauan Riau. Gonggong adalah biota laut yang menjadi santapan dan cukup dikenal baik warga lokal maupun pendatang. Selama ini selain isinya yang lezat, kulit gonggong sudah dijadikan cenderamata seperti gantungan kunci dan bunga,’’ katanya.

Nah, ‘’Kalau Walt Disney sukses dengan seekor tikus (Mickey Mouse), Tanjungpinang pun akan lebih dikenal lewat batik dengan motif gonggong dan biota-biota laut lainnya yang menjadi ciri khasnya,’’ tambah Efiyar.

Meski terbilang baru, batik gonggong merk Lawana ini sudah banyak permintaan. ‘’Untuk memproduksi batik kreasi Tanjungpinang ini masih memesan di Jawa. Tetapi tidak tertutup kemungkinan diproduksi di Tanjungpinang oleh masyarakat lokal,’’ terang Efiyar.

Efiyar berharap kreasinya ini dapat dijadikan motivasi bagi warga Tanjungpinang untuk menggerakkan ekonomi kreatif. Ini selaras dengan pencanangan tahun 2010 sebagai tahun ekonomi kreatif Tanjungpinang. Oleh karena itu Efiyar mempersilakan jika motif batik hasil kreasinya digunakan atau diperbanyak oleh siapa pun.

‘’Yang terpenting ekonomi kreatif di kota ini bisa tumbuh lebih baik lagi,’’ harapnya.***



nb.

sangat di sayangkan disperindag kepri dan SKPD lainnya di SOT Kepri lebih mengutamakan Proyek segala sesuatu nya, mereka dengan jelas menolak membangun kreatifitas, inovatif dan karya anak negeri Kepulauan Riau
ada apa dengan otak Desicion's maker Pemerintah Kepulauan Riau.......

Batik Gonggong Tanjungpinang Kepri bisa di teladani... selamat bang effiyar... 
nak beli yuuukkk...
ke Tanjungpinang

Produksi Timah Tidak Terbuka


Belasan Ton Timah Di tegah Patroli Bea Cukai

PDF Print E-mail
Oleh : Alrion
Karimun,KEPRIterkini: Belasan ton pasir timah karungan berhasil ditegah patroli Kanwilsus Bea Dan Cukai Kepri jumat lalu diperairan Natuna yang berasal dari Kalimantan, jauhnya jarak dari Natuna ke Karimun membuat sarana pengangkut timah sabtu sore baru tiba di Karimun.
Kasi Penindakan Kanwilsus Bea Dan Cukai Andi Pramono pada Kepriterkini saat dihubungi minggu (6/6) menjelaskan," kapal kayu yang mengangkut pasir timah karungan @ 50 Kg itu bernama KM Harapan Baru yang ditegah patroli BC 30002 ditegah pada jumat dini hari lalu sekitar pukul 02.00 wib setelah dilakukan pemeriksaan pasir timah tanpa dilindungi dokumen yang sah.
Saat ini kapal dengan register R 16 no 4658 GT.07 bendera Indonesia asal dari Kalimantan Barat tujuan Malaysia yang dinakhodai Andi Agus serta ABK 4 orang.modus operandi mereka kapal tersebut melalui jalur laut lepas, guna menghindar patroli dan menghindar cuaca ekstrim disengajakan berlayar, kapal dan muatan serta kru kapal ditarik ke Kanwilsus Kepri di TB.Karimun***

Marahan Baik untuk Kesehatan

Kamis, 03/06/2010 07:57 WIB 
Marah Juga Baik untuk Kesehatan
Merry Wahyuningsih - detikHealth  
Valencia, Banyak orang memilih untuk menahan emosinya ketika sedang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan karena takut dicap pemarah. Tapi sebuah penelitian terbaru menemukan marah dapat berdampak baik bagi kesehatan.

Peneliti dari Universitas Valencia di Spanyol tertarik dengan apa yang terjadi pada tubuh manusia ketika sedang marah. Dan temuan ini muncul untuk mendukung teori psikologi umum yang menyatakan bahwa 'ventilasi' emosi lebih baik untuk kesehatan mental ketimbang membiarkannya tetap terkunci alias dipendam.

Penelitian ini menemukan bahwa mengekspresikan kemarahan dapat meningkatkan aliran darah ke bagian otak yang terlibat dengan perasaan bahagia.

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti mengumpulkan 30 orang di sebuah laboratorium, perlahan-lahan meningkatkan tingkat kemarahan mereka dan mengamatinya.

Detak jantung, tekanan darah serta level dari dua hormon stres partisipan yaitu testosteron dan kortisol, diukur semuanya. Otak juga di skrining, dari awal hingga akhir penelitian.

Temuan yang sudah dipublikasikan dalam jurnal Hormones and Behaviour ini menunjukkan bahwa bagian kiri dari otak lebih terstimulasi ketika partisipan sedang marah.

"Daerah frontal otak kiri umumnya terlibat dalam emosi positif, sedangkan bagian kanan berkaitan dengan emosi negative," ujar Dr Neus Herrero, dari Universitas Valencia di Spanyol, yang memimpin penelitian, seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (3/6/2010).

Dr Herrero juga menuturkan bahwa marah dapat mendorong perubahan besar dalam tubuh manusia, yaitu mengendalikan kerja jantung dan hormon. Dia menunjukkan bahwa tingkat kortisol turun dan kadar testosteron meningkat.

Selain itu, juga terjadi perubahan dalam aktivitas otak, terutama di bagian lobus frontal dan temporal.

Namun, studi ini menemukan bahwa marah juga bisa memiliki efek negatif pada tubuh, yaitu tekanan darah para partisipan ternyata meningkat ketika marah. (mer/ir)


Jon Kepri bila gak marh gmana..? Tpi d marahin tyuz ma yayang..haha

m.detik.com
Banyak orang memilih untuk menahan emosinya ketika sedang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan karena takut dicap pemerah. Tapi sebuah penelitian terbaru menemukan marah dapat berdampak baik bagi kesehatan.
Jumat pukul 7:24 · · · Bagikan
Shinta Fathayatin
Shinta Fathayatin
Kalo kayak dirimu emank wajib dimarahi kok...◦°◦Нзнзнзнз ◦°◦
Jumat pukul 7:35 ·
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
ooohhh,,,,,sdh pny yayang selamat yach,,,,hehehe
Jumat pukul 8:10 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
mpok shinta.. Np mcm tuu..

jeng ryta... i2 kn persepsi bila uda punya..haha
Jumat pukul 13:58 ·
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
kan cm bilang selamat,,,kan berarti mendoakan.
Jumat pukul 14:09 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
yayang mu cp ni..emm
ucpn i2 bila aq uda punya ru pas..ho oh..
Jumat pukul 16:28 ·
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
Jumat pukul 16:30 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
emmm..akhir ny ngaku jg..aha yg uda punya ya''ng.. bahagia nyee..
Smangt q jdi nurn gini.. Haha
Jumat pukul 16:34 ·
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
RyTa Asy-Syifa Azzahrah
ooooyaaaaa???????yakiiinnnn jd menurun!!!!!!!!!!!!!!
Jumat pukul 16:35 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
emmm..
Jumat pukul 16:38 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Smangt jgn nurun gitu donk,bo'ong kl ryta pny ya2ng.dia tuch gk ada yg pny,kl yg naksir sich bnyk..
Jumat pukul 20:25 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
yg naksir diri nya tmasuk yg d pangkalan ojek itu yaa...hahahaha

mg ja smangat ny bisa di pulih ken kembali....hehehe
Jumat pukul 21:13 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Wuaah,yg ane tau tuch..yg byk naksir itu temen2 kantor kita,dr lantai 1-4.syukur dech,kl smangatnya udh bs pulih kembali...
Jumat pukul 21:32 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
waahhhh dahhhsyaaattt yeee....heheheheh

ehm..manggil yg enak apa ni jeng...
Jumat pukul 21:39 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Manggil yg enak ny ryta ap ane nich,gw gk maksud..
Jumat pukul 21:45 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
diri mu mbak...ups
Jumat pukul 21:49 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Panggil aja ely,rasyid & nadiyah itu nama anak sy,ryta tmn seruangn saya,tp dia lbh senior,krn sy msh cpns
Jumat pukul 21:58 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
ok dee... uda punya momongan...panggil mbak ajaaa aahh... hhihihihihi
Jumat pukul 22:00 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Gk panggl mbk jg gpp..ryta aj panggl sy pake nama,biar akrab aj gt & biar awet muda kl gaul sm yg lbh muda,he..he

Rita bnyk crita sm sy ttg diri ente & ktny cm sy aj yg tau,tmn2 yg lain ny gk ad yg tau ttg smua sms ente,kliatn ny ryta kagum dech sm ente..
Jumat pukul 22:08 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
subhanALLAH... i2 goresan da'wah yg mampu ane ukir mg ja kepribadian ane siap dg i2 smua... amin ya robb
mg ja diri nya nerima dg ikhlas...afwn
syukron y mbak...heheheh
Jumat pukul 22:23 ·
Ibunyarasyid Nadiyah
Ibunyarasyid Nadiyah
Afwan jg ya,ente ini kyk adk kandng ane..kl ngomng soal dakwah aja,gk ada slhny khn kl ta'arufn dgn ryta? Adk sy akhwt..akhr ny mnikah dgn tmn bareng wkt 1 majlis.pkenalan ny pn sm spt kalian hny lwt fb,tnp btatap muka,akhrny jodoh jg..smoga aj kalian spt itu
Jumat pukul 22:41 ·
Jon Kepri
Jon Kepri
ALLAH ghoyatuna...afwn
Jumat pukul 22:43 ·

Media di antara Aa Gym SBY

Ingat SBY, Ingat AA Gym

Wednesday, 25 November 2009 maszen Leave a comment Go to comments


sby_aagymSBY dan AA Gym serupa tapi tak sama. Keduanya sama-sama dibesarkan oleh media. Namun AA Gym kini tak sepopuler yang dulu. Nama AA Gym Jatuh dari media karena sikap “akomodatifnya: terhadap seorang perempuan muda selain istri tuanya. Hati AA Gym mendua. Sikap AA Gym yang menduakan hati membuat AA Gym tidak lagi banyak disukai public. AA Gym yang gemar melontarkan kata jagalah hati dipertanyakan media mainstream akan sikap teguhnya untuk berpoligami. Praktis AA Gym tak nampak lagi berceramah di berbagai media TV. Karir AA Gym di dunia dai merosot tajam. AA Gym jatuh karena media yang pernah membesarkannya. Bedanya SBY kini dalam proses seperti yang dialami AA Gym. Bukan hanya media mainstream namun media blogging sedang menyorot SBY yang sangat akomodatif membingungkan.
Hati-hati dengan media. Kenapa? Karena mereka bukan siapa-siapa sehingga bisa mengatasi siapa saja. Banyak contoh, tokoh yang bertutur panjang yang awam sulit mengambil pointnya jatuh. Apalagi menohok atau meremehkan media secara langsung. Sudah banyak bukti menteri atau pejabat tinggi Negara jatuh karena itu. Contoh kasus seperti apa yang pernah di tulis Linda djalil halo megawati jangan menghina wartawan dong
Kata-kata panjang yang sulit dicerna publik akan terus dikejar oleh media baik mainstream atau non mainstream. Seperti pidato SBY yang mengintruksikan untuk menghentikan kasus Bibit dan Candra. Namun di sisi lain SBY mengatakan, Saya tidak boleh dan tidak akan memasuki wilayah ini karena penghentian penyidikan berada di wilayah Lembaga Penyidik (Polri) penghentian tuntutan merupakan kewenangan Lembaga Penuntut (Kejaksaan) serta pengenyampingan perkara melalui pelaksanaan asas oportunitas merupakan kewenangan Jaksa Agung.
Sebuah pernyataan bersayap yang meluncur dari pejabat politik apalagi tertinggi akan terus menjadi sorotan media. Termasuk masalah mabes polri yang melimpahkan/melanjutkan berkas bibit-candra ke kejaksaan agung. Sebuah miskomunikasi atau sikap pembangkangan polri terhadap presiden. Bila menyorot pernyataan SBY di atas sikap mabes polri tak ada yang miss. Bahkan bisa dibilang sebuah sikap cerdas kapolri terhadap atasannya.
Diduga tak ada yang berani mengambil bola panas dari pernyataan/instruksi SBY yang diliput berbagai media. Seorang blogger wisnu nugraha pun ikut berdoa bersama sang bunda kejagung hendraman supandji yang kini memegang bola panas tersebut di yogja. Dalam doanya sang kejagung yang ibunya selalu mendoakan agar sang anak selalu suci hatinya, berani mengambil keputusan tegas, berani sesuai nurani. Akankah bola panas dan liar ini kembali ke sby melalui grasinya?
Yang jelas SBY kini sedang berhadapan dengan berbagai macam media baik dalam maupun luar negeri. Apalagi setelah banyak masalah miskomunikasi, salah satunya adalah pemblokiran blogspot. Semoga masalah ini segera cepat selesai, agar tidak ada fitnah diantara kita.