Minggu, 06 Juni 2010

Media di antara Aa Gym SBY

Ingat SBY, Ingat AA Gym

Wednesday, 25 November 2009 maszen Leave a comment Go to comments


sby_aagymSBY dan AA Gym serupa tapi tak sama. Keduanya sama-sama dibesarkan oleh media. Namun AA Gym kini tak sepopuler yang dulu. Nama AA Gym Jatuh dari media karena sikap “akomodatifnya: terhadap seorang perempuan muda selain istri tuanya. Hati AA Gym mendua. Sikap AA Gym yang menduakan hati membuat AA Gym tidak lagi banyak disukai public. AA Gym yang gemar melontarkan kata jagalah hati dipertanyakan media mainstream akan sikap teguhnya untuk berpoligami. Praktis AA Gym tak nampak lagi berceramah di berbagai media TV. Karir AA Gym di dunia dai merosot tajam. AA Gym jatuh karena media yang pernah membesarkannya. Bedanya SBY kini dalam proses seperti yang dialami AA Gym. Bukan hanya media mainstream namun media blogging sedang menyorot SBY yang sangat akomodatif membingungkan.
Hati-hati dengan media. Kenapa? Karena mereka bukan siapa-siapa sehingga bisa mengatasi siapa saja. Banyak contoh, tokoh yang bertutur panjang yang awam sulit mengambil pointnya jatuh. Apalagi menohok atau meremehkan media secara langsung. Sudah banyak bukti menteri atau pejabat tinggi Negara jatuh karena itu. Contoh kasus seperti apa yang pernah di tulis Linda djalil halo megawati jangan menghina wartawan dong
Kata-kata panjang yang sulit dicerna publik akan terus dikejar oleh media baik mainstream atau non mainstream. Seperti pidato SBY yang mengintruksikan untuk menghentikan kasus Bibit dan Candra. Namun di sisi lain SBY mengatakan, Saya tidak boleh dan tidak akan memasuki wilayah ini karena penghentian penyidikan berada di wilayah Lembaga Penyidik (Polri) penghentian tuntutan merupakan kewenangan Lembaga Penuntut (Kejaksaan) serta pengenyampingan perkara melalui pelaksanaan asas oportunitas merupakan kewenangan Jaksa Agung.
Sebuah pernyataan bersayap yang meluncur dari pejabat politik apalagi tertinggi akan terus menjadi sorotan media. Termasuk masalah mabes polri yang melimpahkan/melanjutkan berkas bibit-candra ke kejaksaan agung. Sebuah miskomunikasi atau sikap pembangkangan polri terhadap presiden. Bila menyorot pernyataan SBY di atas sikap mabes polri tak ada yang miss. Bahkan bisa dibilang sebuah sikap cerdas kapolri terhadap atasannya.
Diduga tak ada yang berani mengambil bola panas dari pernyataan/instruksi SBY yang diliput berbagai media. Seorang blogger wisnu nugraha pun ikut berdoa bersama sang bunda kejagung hendraman supandji yang kini memegang bola panas tersebut di yogja. Dalam doanya sang kejagung yang ibunya selalu mendoakan agar sang anak selalu suci hatinya, berani mengambil keputusan tegas, berani sesuai nurani. Akankah bola panas dan liar ini kembali ke sby melalui grasinya?
Yang jelas SBY kini sedang berhadapan dengan berbagai macam media baik dalam maupun luar negeri. Apalagi setelah banyak masalah miskomunikasi, salah satunya adalah pemblokiran blogspot. Semoga masalah ini segera cepat selesai, agar tidak ada fitnah diantara kita.

Tidak ada komentar: