Senin, 19 Juli 2010

Golkar Geser Harry Azhar azzis

VIVAnews - Harry Azhar Azis mengaku kaget ketika mengetahui dirinya digeser dari posisinya selaku Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

"Awalnya, saya juga kaget waktu diberi tahu," ujar Harry di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Ia mengakui, sudah diberi tahu fraksinya sejak minggu lalu sekitar tanggal 9 Juli, meskipun surat keputusannya baru turun pada tanggal 14 Juli 2010.

Tidak lagi menjadi Ketua Banggar bukan berarti Harry kehilangan posisi strategis, karena Fraksi Golkar kini menempatkannya sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR (bidang keuangan dan perbankan).

Harry rupanya bertukar posisi dengan Melchias Markus Mekeng. Mekeng yang semula menjadi Wakil Ketua Komisi XI, kini ditunjuk Golkar untuk menggantikan posisi Harry sebagai Ketua Banggar.

"Ini rotasi biasa. Domain penunjukkan kan ada di partai. Jadi yang menentukan ya partai. Prajurit tentu menjalankan tugas," kata Mekeng.

Ia membantah bahwa rotasi antara dirinya dan Harry dilakukan secara mendadak. "Terkesan mendadak hanya karena sebelumnya tidak pernah ada rotasi semacam ini," ujar Mekeng.

Hal senada dikemukakan Harry. "Pokoknya ini sudah menjadi keputusan partai. Saya kader yang loyal, jadi tentu saya mengikuti apapun perintah partai," tutur Harry.

Harry menambahkan, alasan partai merotasi dirinya dan Mekeng adalah agar ia bisa lebih fokus menyelesaikan persoalan terkait sistem keuangan yang menjadi bahan kajian Komisi XI.

"Mungkin juga partai mempunyai strategi perjuangan dan pengembangan khusus di bawah Pak Mekeng," tutur Harry.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto mengatakan bahwa rotasi posisi dilakukan untuk kesinambungan.

"Harry lebih tepat melakukan pengawasan terhadap pemerintah sehingga ia cocok memimpin Komisi XI, sedangkan Mekeng lebih sesuai mengurusi hal detil seperti budgeting sehingga ia cocok memimpin Banggar," ujar Setya. Serah terima jabatan sendiri sudah dilakukan pagi tadi.

Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin menambahkan, Harry cocok menjabat di Komisi XI karena ia mendalami soal makro ekonomi, sedangkan Mekeng cocok menjabat di Badan Anggaran karena ia mendalami soal mikro ekonomi dan berpengalaman sebagai praktisi. "Jadi, ini soal kesesuaian saja," ujarnya.

Ia menambahkan, kinerja Harry selama ini di Badan Anggaran sangat bagus. Oleh karena itu, Mekeng diharapkan dapat melanjutkan kinerja yang telah baik itu. "Mekeng nanti akan kita evaluasi juga. Jadi, sama sekali tidak ada konflik internal atau udang di balik batu yang mendasari rotasi Harry-Mekeng ini," tutur Ade.
• VIVAnews

Tidak ada komentar: