Sabtu, 05 Juni 2010

UI Kukuhkan Dua Profesor Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran UI Kukuhkan Dua Profesor
Para profesor menyampaikan terobosan dalam dunia kedokteran.
Sabtu, 5 Juni 2010, 18:48 WIB
Elin Yunita Kristanti, Syahrul Ansyari
VIVAnews - Bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Andrijono dan Prof. Soegiharto, hari ini (5/06), resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar. 

Dalam pidato pengukuhannya,  Prof. Andrijono menyampaikan pidato berjudul “Peningkatan Status Gizi Khususnya Vitamin A merupakan Salah Satu Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Melalui Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier Mola Hidatidosa”.

Ia menjelaskan bahwa vitamin A merupakan faktor nutrisi yang berpengaruh terhadap mola hidatidosa atau yang dikenal masyarakat awam sebagai hamil anggur.

Andrijono menyatakan bahwa sampai saat ini, penelitiannya soal pengaruh vitamin A dalam penyembuhan hamil anggur adalah satu-satunya di dunia.

“Memang banyak teori-teori soal penanganan hamil anggur, tapi untuk jawaban konkrit soal penyembuhan penyakit ini baru diperoleh melalui penelitian yang saya lakukan sejak 1990 ini”, paparnya kepada wartawan saat jumpa pers seusai menyampaikan pidato pengukuhan, Sabtu 5 Juni 2010.

Sementara Prof. Soegiharto Soebijanto menyampaikan pidato berjudul “Bayi Tabung di Indonesia Masa Kini dan Masa Mendatang”.

“Pengembangan ilmu tidak hanya untuk menolong seseorang, tapi juga untuk membantu ilmu yang lain. Program bayi tabung sangat berguna untuk stem cell dan sistem kloning”, paparnya.

Menurutnya program bayi tabung atau sistem kloning ini memungkinkan seorang pasangan sejenis dapat memiliki anak, termasuk dari laki-laki dengan laki-laki.

Untuk itu ia menyampaikan program ini memang masih perlu melihat norma dan etika yang ada di Indonesia.

“Sistem kloning memungkinkan seorang pasangan sejenis untuk memiliki anak. Tapi tentu saja kita harus memperhatikan norma dan etika”, urainya.

Untuk tingkat keberhasilan program bayi tabung di Indonesia ini ia mengatakan mencapai angka 35 persen. Seperti diketahui, kelahiran pertama bayi tabung di Indonesia terjadi pada tahun 1987 di Jakarta dan tahun 1988 di Klaten.
• VIVAnews 
 

Tidak ada komentar: