Selasa, 25 Mei 2010

Ibas SBY di pinang Tim Anas

Tim Anas Langsung Pinang

JPNN, Jakarta
redaksi@batampos.com Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya

Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) masih menjadi salah satu calon terkuat Sekjen DPP Partai Demokrat ke depan. Tim pemenangan Anas Urbaningrum dalam kongres lalu siap mendorong putra bungsu SBY itu untuk menduduki posisi tersebut, mendampingi ketua umum terpilih Anas Urbaningrum.

Ketua tim pemenangan Anas, Ahmad Mubarok mengungkapkan, skenario tersebut juga sudah disampaikan kepada Ibas. “Dia memilih merendah dan bilang kalau masih ada orang lain yang lebih baik. Tapi, ini yang justru menarik,” kata Mubarok saat dihubungi tadi malam (24/5).

Menurut dia, sikap rendah hati itu justru menjadi bukti kematangan Ibas dalam berpolitik saat ini. Karena itu, dia yakin, posisi Sekjen sudah cukup tepat untuk dipercayakan kepadanya. “Dia cukup cerdas, cepat sekali berkembangnya,” tambah mantan wakil ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut.

Menurut Mubarok, potensi anggota Komisi I DPR kelahiran Bandung, 21 November 1980 tersebut yang sudah muncul saat ini baru sekitar 60 persen.

“Dia itu aset Demokrat. Kira-kira setengah tahun lagi dia pasti sudah matang,” yakinya.

Selama ini, lanjut dia, Ibas belum banyak mendapat kesempatan keluar. Dia relatif masih terus berada di bawah bayang-bayang SBY. Namun, Mubarok yakin, jika dia diberi kepercayaan, pasti ceritanya akan lain. “Buktinya di kongres kemarin. Sebagai ketua SC dia sukses. Bahkan, kongres Demokrat dianggap sebagai kongres paling demokratis,” tambahnya.

Apakah Anas juga sudah setuju Ibas jadi Sekjen? Mubarok menyatakan bahwa Anas belum memberikan kepastian. Sebagai sosok yang demokratis, kata dia, Anas biasanya memang lebih suka mendengar dulu masukan-masukan dari pihak lain. “Dia tunggu masukan dari saya, termasuk masukan dari rekan-rekan sesama tim yang lain,” imbuhnya.

Susunan lengkap kepengurusan Demokrat pada masa kepemimpinan Anas diperkirakan baru terlihat pada dua pekan mendatang. Kubu Andi Mallarangeng, yang kalah sejak putaran pertama pemilihan, juga melihat potensi Ibas untuk masuk dalam kepengurusan baru.

”Wacana itu sudah sejak dulu, juga sudah berkembang dan DPC-DPC juga mengatakan itu. Menurut saya, bagus juga itu,” kata Ramadhan Pohan, mantan sekretaris tim sukses Andi Mallarangeng di gedung DPR, Jakarta, kemarin (24/5).

Menurut Pohan, seperti hal terpilihnya Anas, Ibas sudah layak dan mampu menduduki posisi penting di kepengurusan harian. Modal yang dibawa Ibas sudah cukup. Apalagi, Ibas juga sukses menggelar kongres yang disebut-sebut paling demokratis dibanding yang lain. “Ibas sudah berhasil jadi ketua SC. Itu modal penting,” ujarnya.

Tidak hanya Ibas, Andi Mallarangeng sebagai pesaing Anas dalam kongres pun siap ditempatkan di posisi mana pun. Sebagai ketua umum baru, menurut Pohan, Anas siap merangkul para pesaingnya di dalam kepengurusan. Dengan merangkul Andi, akan ada sisi positif yang didapat di kepengurusan Anas. “Di mata rakyat (Andi) itu tertinggi. Kalau tidak dilibatkan, pasti rugi,” ujarnya.

Kekalahan Andi dalam Kongres Demokrat tersebut, jelas Pohan, lebih disebabkan komunikasi politik yang kurang intensif dengan ketua DPC-DPD Demokrat sebagai pemegang hak suara. Bukan karena tingkat elektabilitas Andi yang rendah di tengah masyarakat.

”Yang punya hak pilih kan DPC-DPD, bukan masyarakat umum,” kata Pohan. Dia menyatakan, Anas dan Marzuki Alie memang mempunyai kedekatan emosional dengan DPC-DPD Demokrat. “Keterlibatan dan komunikasi mereka secara langsung dengan DPC-DPD membuahkan hasil. Kekuatan inilah yang tidak dimiliki Andi,” ujarnya.

Berharap Anas Lawan Oligarki Politik

Kelompok parpol koalisi pemerintahan punya ekspektasi tinggi terhadap Anas Urbaningrum yang terpilih sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat. Mereka tidak hanya berharap sosok Anas dapat menjadikan kinerja koalisi lebih baik, tetapi juga melawan arah penguasaan parpol yang didominasi segelintir orang, politisi, dan pengusaha.

”Semoga Anas mampu mendemokratiskan kecenderungan oligarki yang begitu kuat di partai politik,” kata Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saifudin di Jakarta kemarin (24/5).

Dia memotivasi Anas agar tetap menjaga idealisme. “Semoga idealismenya terus dan justru semakin berkobar setelah menjadi orang nomor satu di parpol terbesar,” tutur Lukman yang juga wakil ketua MPR itu.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie juga mengucapkan selamat kepada Anas. Menurut dia, terpilihnya Anas menunjukkan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik di Partai Demokrat. Bagi Ical, sapaan Aburizal Bakrie, Anas pantas untuk memikul jabatan ketua umum dan bisa membangun Partai Demokrat.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, pencapaian Anas terbilang istimewa. Partai Demokrat dianggap telah melakukan lompatan regenerasi yang positif. ”Itu tradisi alih generasi yang hebat,” papar dia. Sebagai pemenang Pemilu 2009, Partai Demokrat telah berani menampilkan tokoh muda berusia 40 tahunan. Dia yakin bahwa kapasitas Anas tidak kalah oleh ketua umum lain.

Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajad Wibowo juga mengapresiasi terpilihnya Anas secara demokratis itu. Sebagai bagian dari mitra koalisi pemerintahan, Drajad menegaskan, PAN siap bekerja sama dengan ketua umum Partai Demokrat yang baru, baik di eksekutif maupun legislatif. ”Meski, mungkin ada sedikit perubahan dalam pola komunikasi antarpartai koalisi di DPR,” ucap dia.

Namun, Drajad tidak mau mengeksplorasi lebih mendalam atas pernyataan tersebut. “Tidak usah dirinci. Anas mempunyai pola komunikasi tersendiri. Yang jelas, positif,” terang Drajad lantas tertawa.

Sementara itu, sebagai kolega di lintas fraksi dan koalisi, Ketua DPP PKB Marwan Jafar berharap komunikasi politik dengan Partai Demokrat bisa semakin intensif. “Koalisi harus semakin mantap,” ungkap Marwan.

Menurut dia, dengan terobosan besar, koalisi akan semakin produktif dalam bekerja untuk rakyat. “Anas harus berani menciptakan perubahan di forum fraksi-fraksi dan koalisi,” tegas ketua Fraksi PKB di DPR itu.

Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal juga memberikan apresiasi khusus atas pemilihan ketua umum di Partai Demokrat. Proses di kongres Demokrat menunjukkan adanya demokrasi di Indonesia. Ke depan, Mustafa berharap proses itu bisa berkembang ke ruang-ruang yang memungkinkan terjadinya demokrasi. “Tidak hanya kepada Anas, itu lebih kepada Demokrat,” terang Mustafa.

Apakah itu akan menginspirasi PKS pada munas yang segera berlangsung? Mustafa menyatakan, setiap partai memiliki jati diri sendiri. Ada aturan yang dijalankan setiap partai. Aturan antara partai satu dan lainnya berbeda-beda. “Tidak perlu penyeragaman. Setiap partai kan punya warna,” tegas dia. ***

Tidak ada komentar: