Kamis, 20 Mei 2010

Gambar Nabi di Facebook kecoh kan iman

Gambar Nabi di Facebook
Muslim AS Imbau Umat Muslim Dunia Tak Terpancing
Febrina Ayu Scottiati - detikinet

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Berbeda dengan muslim Pakistan yang mengecam keras sampai akhirnya Facebook di negara tersebut diblokir, komunitas muslim di Amerika Serikat menunjukkan respon yang lebih kalem terhadap sketsa Nabi Muhammad SAW di Facebook. Mereka menyerukan agar seluruh umat muslim untuk tidak terpancing.

Komunitas muslim di AS yang tergabung dalam Council on American-Islamic Relations (CAIR) menghimbau agar umat Islam tidak terpancing amarah atas kejadian ini. Imbauan itu dituangkan melalui keterangan tertulis dari Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad, dalam website resmi CAIR, seperti dikutip detikINET, Kamis (20/5/2010).

"Tulisan ini adalah reaksi terhadap kontroversi penggambaran Nabi Muhammad SAW dari seorang kartunis Seattle yang turut menyumbangkan gambar pada kontes sketsa Nabi Muhammad di Facebook. Kartunis Molly Norris menyatakan tidak bermaksud menyelenggarakan kontes itu," tulis Awad.

Melalui websitenya, Norris mengatakan bahwa ia tak pernah bermaksud mengumumkan tanggal 20 Mei sebagai hari orang-orang bisa menggambar Muhammad. Ia bahkan
menyebutkan bahwa sebuah kelompok palsu yang justru mengambil gambarnya dan menyinggung umat Islam. Dalam postingannya, Norris meminta maaf pada seluruh
umat muslim dan meminta aksi tanggal 20 Mei dibatalkan.

"Norris bahkan mengunjungi masjid atas undangan komunitas muslim setempat," tulis Awad.

Dalam tulisannya, Awad justru mangajak umat muslim lain untuk mengingat ajaran Nabi Muhammad SAW saat bereaksi terhadap hinaan yang menyerang diriNya.

Banyak contoh ketika Nabi memiliki kesempatan untuk membalas terhadap orang-orang yang menyiksa, tapi Ia justru mampu menahan diri untuk tidak membalas," tulis Awad.

"Kau tidak berbuat jahat kepada mereka yang berbuat jahat kepada Anda. Tetapi justru perlakukan mereka dengan ampunan dan kebaikan," tambahnya.

Awad sendiri berpendapat bahwa umat muslim harus bisa membangun komunikasi yang baik antar umat agama lain agar tidak ada lagi kesalahpahaman.

"Mengadakan diskusi terbuka, membuat kegiatan yang melibatkan agama lain justru membuat prasangka anti-Islam menurun," ujarnya.

"Kita semua akan mendapatkan keuntungan jika masing-masing dari kita baik itu Islam, Yahudi, Kristen, Budha atau Hindu saling menunjukkan kebaikan dari ajaran masing-masing," pungkas Awad.
( feb / ash )

Tidak ada komentar: