KETEGUHAN HATI, LISAN ENGGAN, dan HILANG
oleh :
Erni Mirnawati
Mahasiswi Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Kepulauan Riau
KETEGUHAN HATI
(pantang menyerah)
Bila sehat,
Tetapi takut sakit dan mati
Maka akan digelayuti perasaan takut seumur hidup
Yang tak kunjung hilang.
Jika berpendapat bahwa
Suatu saat akan gagal
Maka yang ditakuti bukan kegagalannya,
Tetapi justru diri sendiri
Yang menakut nakuti pikiran.
Bertahan untuk menghadapi setiap kegagalan
Bukan untuk menghadapi ujung dari perjalanan
Tetapi justru untuk mempertahankan kehidupan,
Karena yang akan membuat kita tetap hidup adanya harapan dan motivasi.
Harapan yang selalu ada dalam pikiranmu
Telah memberi semangat gairah hidup yang baru.
Untuk itu, terus bertahan dari setiap kegagalan yang dialami.
Kesuksesan itu seperti kain
Untaian serat benangnya adalah rangkaian dari kegagalan
Dan kapas adalah kesulitan sehingga
Yang dijadikan sebuah kain.
Kusuksesan tidak mudah 'dirobek' oleh kekuatan manapun bila dirajut dengan baik.
Batang jarumpun bisa dibuat dari batangan logam
Sekalipun itu tidak mungkin, tetapi bisa
Hanya butuh waktu sekalipun lama sekali.
Kuncinya adalah keteguhan hati yang tidak pernah kenal menyerah dari setiap kegagalan.
tanjungpinang, juli 2011
LISAN ENGGAN
Rebahkan kata dengan secuplik tinta
Buaian cinta membuka angan
Tercuah cuap luapan harapan mutiara
Kais mengais
Jerih menagih
Tertegun tanpa seucap katapun
Hanya gerak gerik lirik
Menilik hati sampai kapan begini
Dua lapis delima
Diam tanpa tegur sapa
Kelopak membentak serentak
Tetap tunduk terkantuk
Walau pelipis menetes rintik-rintik membasahi rona cahaya
Jemari berdikari
Bersadu padu
Tak mampu walau hanya satu
Hanya didepan hembus nafasmu
Hanya dibalik erat pelukmu
Lisanku tetap enggan
Tetap tintaku menyigap
Mendekap erat disecarik kertas hias
Hingga meluah bahasa penuh asa
Ingin selamanya bersama
tanjungpinang, juni 2011
HILANG
ku ukir kata
ku tata-tata kata semoga bermakna
ku tuai kata
bait kata tercurah dengan semangat bergairah
untaian kata tersusun
ku baca didepan mata
namun apa daya katanya tak guna
kata terluah bukan menyanggah
atas kelaku tak bertuah
semua tersiar biar mengalir
hulu hilir kesana kemari
kataku kata biasa
tak lelah ku mencoba
karna kata tak kan habis oleh karya
akanh terus menjulang
menuai makna yan g hilang
wajahku wajah naif
tapi lakuku bukan fiktif
siapa sangka hati dapat besua
oleh cinta terdamba
kini hilang tak bersisa
katanya cuma nista
hah! lalu apa guna selama ini aku usaha
teramat baik nasib menghampiri
biarlah ku simpan dalam hati
ku mulai saja ayunkan langkah
semoga berkah
dengan riyadhah dan muhasabah
tak luput ucap basmalah
tanjungpinang, Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar