Senin, 23 Mei 2011

Biografi HM.Sani Untung Sabut

Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani meluncurkan buku otobiografi berjudul Untung Sabut yang menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjadi orang nomor satu di provinsi ini.

Sebanyak 1.700 eksamplar buku yang judulnya terinspirasi dari pribahasa Melayu berbunyi “untung sabut timbul, untung batu tenggelam” pun ludes diborong para undangan yang memadati ruang acara di salah satu hotel di Batam Centre, pekan lalu.

“Saya merasa dalam hidup saya dipenuhi keberuntungan, semua berkat perjuangan dan bantuan para sahabat semua. Untuk itu saya wariskan buku ini kepada generasi muda untuk kelak dijadikan referensi dalam hidup,” ujar Sani.

Dia memaparkan peribahasa “Untung Sabut Timbul, Untung Batu Tenggelam” menginspirasinya untuk menamai judul bukunya Untung Sabut yang menyiratkan perjalanan hidup Sani, yang ia rasakan selalu timbul seperti sabut.

Karir kepegawaian pria kelahiran Parit Mangkil, Karimun, pada 11 Mei 1942 ini bermula dari staf pembuat amplop di Kantor Camat Bintan Timur pada 1967 – 1969. Karirnya terus menanjak ketika dia dipercaya menjadi Camat Bintan Timur, selanjutnya pada 1985 – 1993 menjadi Walikota Tanjung Pinang.

Pada 1996 – 1999, Sani menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Batam, kemudian menjabat sebagai Bupati Karimun pada 2001 – 2005, pada pilkada Gubernur Kepri pertama pada 2005 dia sukses menjadi Wakil Gubernur pertama waktu itu dan pada pilkada 2010 lalu, Sani menjadi Gubernur Kepri yang ke dua.

Buku setebal 319 halaman tersebut berisi tentang kisah hidup Sani selama sejak kecil, ketika dia masih hidup susah hingga pernah putus sekolah. Tapi berkat kesungguhan dan kerja keras, Sani bisa sampai pada kursi Gubernur.

“Walaupun saya sudah berusia 69 tahun, namun saya beruntung masih diberi ‘ujian’ menjadi Gubernur. Tanggung jawab ini yang membuat saya terus semangat dan masih merasa muda,” katanya.

Sementara itu, Rida K Liamsi, CEO Riau Pos Group, mengatakan, sosok Sani merupakan teman seperjuangan yang patut diteladani, dari mulai tutur bahasanya hingga perbuatannya. Semangat hidupnya bisa mengilhami generasi muda untuk terus berkarya mengejar cita-citanya. Keterbatasan bukan merupakan penghalang tapi harus terus berupaya menjadi yang terbaik.

“Saya berharap para tokoh lain di Negeri ini juga meniru hal yang sama, membuat tulisan untuk diwariskan kepada generasi yang nantinya bisa dijadikan referensi. 10 tahun yang lalu saya juga telah membuat hal yang sama,” ujarnya.

Acara peluncuran buku tersebut juga dihadiri mantan Menteri Agama Said Agil Al Munawar, ekonom Faisal Basri, mantan Menteri Kelautan Rohmin Dahuri, pengusaha Setiawan Djodi, serta beberapa pejabat dan mantan pejabat tinggi Indonesia.

http://www.bisnis-kepri.com/index.php/2011/05/m-sani-luncurkan-buku-otobiografi-untung-sabut/

Tidak ada komentar: